Hasil Penelitian Waktu Pelaksanaan Pembelajaran

45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Penelitian eksperimen ini dilkakukan untuk menguji metode pembelajaran pemecahan masalah Problem solving dalam meningkatkan hasi belajar ekonomi pokok bahasan indeks harga dan inflasi pada kelas X Madrasah Aliyah Matholi‟ul Huda Troso Pecangaan Jepara. Pelaksanaan eksperimen XC dilakukan selama 4 empat kali pertemuan tatap muka dengan rincian : 1 satu kali Pre-test, 2 dua kali pembelajaran, dan 1 satu kali Post-test. Guna menguji penerapan metode, maka digunakan kelas kontrol kelas pembanding, dimana pada kelas kontrol XB diterapkan metode konvensional sebagaimana yang biasa dilakukan guru di sekolah yang bersangkutan. Pelaksanaan perlakuan treatment baik di kelas eksperimen XC maupun di kelas kontrol XB dilakukan oleh peneliti dengan dibantu oleh satu orang observer yaitu guru mata pelajaran yang bersangkutan. Observer bertugas mengamati segala aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung sekaligus memberikan penilaian aktivitas pada lembar penelitian yang telah disediakan peneliti.

4.2. Pelaksanaan pembelajaran

4.2.1. Tahap perlakuan dan pembelajaran pada kelas eksperimen XC dan

kalas kontrol XB 4.2.1.1. Pre-Test pada kelas eksperimen XC dan kelas kontrol XB Pemberian pre-test dalam hal ini digunakan untuk menguji normalitas, homogenitas dua komponen tersebut dibutuhkan untuk memastikan bahwa kedua kelompok tersebut berangkat dari kondisi awal yang sama. Hasil pre-test pada kelompok eksperimen dan kontrol adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Data hasil uji normalitas Kelas X 2 hitung DK X 2 tabel Α Keterangan Eksperimen XC 4 6-1=5 11.070 5 Normal Kontrol XB 7.538 6-1=5 11.070 5 Normal Berdasarkan Tabel 4.1 tampak pada kelas eksperimen XC X 2 hitung = 4 X 2 tabel =11.070 dan data berdistribusi nornal sedangkan pada kelas kontrol XB X 2 hitung = 7.538 X 2 tabel =11.070 dan data berdistribusi nornal.Lampiran 10 dan 11 Tabel 4.2 Deskriftif hasil pre-test kelas eksperimen dan kelas kontrol Kelas N X S 2 S Pre-test Eksperimen XC 37 45 37.007 6.083 Kontrol XB 37 40 66.800 8.173 Berdasarkan Tabel 4.2, tampak bahwa pada kelas eksperimen XC diperoleh rata-rata hasil pre-test mencapai 45 sedangkan kelas kontrol XB lebih rendah yaitu 40. Untuk varians sendiri antara kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut adalah 37.007 dan 66.800. Lampiran 10 dan 11

4.2.1.2. Post-test pada kelas eksperimen XC dan kelas k0ontrol XB

Berdasarkan hasil belajar setelah dikenakan metode pemecahan masalah problem solving dan konvensional diperoleh nilai sebagai berikut : Tabel 4.3 Deskriftif hasil post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol Kelas N X S 2 S Pretest Eksperimen XC 37 87 25.026 5.003 Kontrol XB 37 67 94.197 9.705 Berdasarkan Tabel 4.4, tampak bahwa pada kelas eksperimen XC diperoleh rata-rata hasil post-test mencapai 87 sedangkan kelas kontrol XB yaitu 67 berarti rata-rata nilai post-test kelas eksperimen lebih tinggi sedangkan untuk varians antara kelas eksperimen XC dan kelas kontrol XB berturut-turut adalah 25.026 dan 94.197. Lampiran 10 dan 11

4.3. Waktu Pelaksanaan Pembelajaran

Waktu pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode pemecahan masalah problem solving pada kelas eksperimen XC menggunakan dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 4 X 45 menit. Pertemuan pertaman berlangsung pada hari Minggu 14 April 2013 pada jam 08.30 sampai jam 10.00. sedangkan pertemuan kedua berlangsung pada hari Minggu 21 April 2013 pada jam 08.30 sampai jam 10.00. Sedangkan waktu pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode konvensional pada kelas kontrol XB memakan waktu dua kali pertemuan juga dengan alokasi waktu 4 X 45 menit. Pertemuan pertama berlangsung pada hari Minggu 14 April 2013 pada jam 10.10 sampai jam 11.40. Sedangkan pertemuan kedua berlangsung pada hari Minggu 21 April 2013 pada jam 10.10 samapai jam 11.40. Hal ini disimpulkan baik kelas eksperimen XC maupun kelas kontrol XB mendapat perlakuan yang sama di bidang alokasi.

4.4. Analisis data akhir

Dokumen yang terkait

Analisis keterampilan proses sains siswa kelas XI pada pembelajaran titrasi asam basa menggunakan metode problem solving

21 184 159

PERBANDINGAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA YANG MENGGUNAKAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN PENILAIAN KONVENSIONAL

0 10 45

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA KELAS YANG MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL DENGAN KELAS YANG MENGGUNAKAN MEDIA KONVENSIONAL PADA METERI MENJELASKAN KOMPONENELEMEN MESIN DAN PE

0 10 153

Penerapan metode problem solving pada pembelajaran akidah akhlak siswa kelas II

12 88 122

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PROBLEM SOLVING BAGI SISWA SMA Penerapan Metode Pembelajaran Problem Solving Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Hasil Belajar Matematika.

0 0 13

PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X AP PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK PRAYATNA �.

0 0 20

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PROBLEM SOLVING PADA Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Problem Solving Pada Mata Pelajaran Matematika Di Sma N 2 Boyolali.

0 1 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PROBLEM SOLVING PADA Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Problem Solving Pada Mata Pelajaran Matematika Di Sma N 2 Boyolali.

0 1 12

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING PADA Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Dengan Menggunakan Metode Problem Solving Pada Siswa Kelas VI SDN 1 Pandeyan Jatinom Kla

0 6 11

Perbandingan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik antara yang menggunakan model problem based learning (PBL) dengan problem solving

0 0 8