Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar Prinsip belajar

pertumbuhan seseorang secar a alamiah‟‟. Artinya adanya sebuah perubahan akan terjadi manakala ada sebuah aktivitas. Sedangkan Menurut Hamalik 2008:36 „‟Belajar merupakan memodifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing ‟‟. Menurut pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, suatu pengalaman dan bukan suatu hasil atau tujuan yang mengacu pada perubahan perilaku. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari pada itu, yakni mengalami. Pengertian ini sangat berbeda dengan pengertian lama tentang belajar, bahwa belajar adalah latihan pembentukan kebiasaan secara otomatis dan terus-menerus.

2.1.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

Dalam melakukan belajar yang efektif tidak terlepas dari kondisi-kondisi yang mempengaruhi belajar.semakin baik kondisi siswa maka baik pula dalam proses pembelajaran. Sebab siswa merupakan objek belajar dimana siswa dituntuk untuk lebih aktif dibandingkan para pendidik. Maka perlu adanya kondisi yang sangatmendukung proses pembelajaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menurut Slameto 2010:54-60 adalah : 1. Faktor internal; Faktor intern adalah faktor yang mempengaruhi belajar berasal dari diri siswa yang belajar. Faktor intern meliputi: a. Faktor jasmaniah yang berupa kesehatan dan cacat tubuh. b. Faktor psikologi yang meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan. c. Faktor kelelahan Kelelahan dibagi 2 yaitu kelelahan jasmani bersifat fisik dan kelelahan rohani bersifat psikis. 2. Faktor eksternal Faktor ekstern adalah faktor yang mempengaruhi belajar berasal dari lingkungan siswa. Faktor ekstern meliputi: a. Faktor keluarga; Keluarga merupakan lingkungan yang paling kecil dari siswa. Pengaruh keluarga yang dapat mempengaruhi belajar siswa adalah cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga. b. Faktor sekolah; Sekolah merupakan tempat pendidikan formal bagi siswa. Pengaruh belajar yang berasal dari sekolah mencakup metode mengajar guru, kurikulum, relasi siswa dengan guru, relasi siswa dengan siswa, tata tertib sekolah, sarana prasarana, waktu terjadinya proses belajar mengajar dan standar pelajaran. c. Faktor masyarakat Manusia sebagai mahluk sosial tidak terlepas dari hidup bermasyarakat. Masyarakat ini berperan dalam belajar siswa. Faktor masyarakat yang mempengaruhi belajar adalah media massa, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.

2.1.3. Prinsip belajar

Menurut Suprijono 2011:4-5 membagi prinsip-prinsip belajar menjadi tiga, yaitu: Pertama, Prinsip belajar adalah perubahan perilaku. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri : 1. Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang disadari. 2. Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya. 3. Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup. 4. Positif atau berakumulasi. 5. Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan. 6. Permanen atau tetap, sebagaimana dikatakan oleh Wittig dalam Suprijono 2011:4 belajar sebagai any relatively permanent change in an organism’s behavioral repertoire that occurs as a result of experience. 7. Bertujuan dan terarah. 8. Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan. Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses sistematik yang dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar. Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya. Burton dalam Suprijono 2011:5 mengemukakan bahwa A good learning situation consist of a rich and varied series of learning experiences unified around a vigorous purpose and carried on in interaction with a rich varied and propoactive environtment.

2.1.4. Tujuan belajar

Dokumen yang terkait

Analisis keterampilan proses sains siswa kelas XI pada pembelajaran titrasi asam basa menggunakan metode problem solving

21 184 159

PERBANDINGAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA YANG MENGGUNAKAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN PENILAIAN KONVENSIONAL

0 10 45

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA KELAS YANG MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL DENGAN KELAS YANG MENGGUNAKAN MEDIA KONVENSIONAL PADA METERI MENJELASKAN KOMPONENELEMEN MESIN DAN PE

0 10 153

Penerapan metode problem solving pada pembelajaran akidah akhlak siswa kelas II

12 88 122

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PROBLEM SOLVING BAGI SISWA SMA Penerapan Metode Pembelajaran Problem Solving Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Hasil Belajar Matematika.

0 0 13

PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X AP PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK PRAYATNA �.

0 0 20

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PROBLEM SOLVING PADA Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Problem Solving Pada Mata Pelajaran Matematika Di Sma N 2 Boyolali.

0 1 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PROBLEM SOLVING PADA Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Problem Solving Pada Mata Pelajaran Matematika Di Sma N 2 Boyolali.

0 1 12

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING PADA Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Dengan Menggunakan Metode Problem Solving Pada Siswa Kelas VI SDN 1 Pandeyan Jatinom Kla

0 6 11

Perbandingan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik antara yang menggunakan model problem based learning (PBL) dengan problem solving

0 0 8