Faktor Motivator Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Karyawan

4.5. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Karyawan

Menurut Teori Dua Faktor Herzberg atau sering juga disebut sebagai Herzberg’s Motivation-Hygiene Theory, setiap orang menginginkan dua macam faktor kebutuhan, yaitu maintenance factor faktor pemeliharaan atau faktor higienis dan motivation factor atau faktor motivator yang menyangkut kebutuhan psikologis seseorang.

4.5.1. Faktor Motivator

Faktor motivator adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan perasaan positif terhadap pekerjaan dan berhubungan dengan isi pekerjaan tersebut. Jadi, dalam kelompok motivator termasuk sifat hakekat dari pekerjaan itu sendiri, pengakuan terhadap kemampuan dan prestasi kerja baik oleh teman sekerja maupun oleh pimpinan perusahaan, kesempatan untuk maju, dan tanggungjawab pekerja yang bersangkutan. Motivator merupakan faktor faktor yang intrinsik atau yang berasal dari dalam pekerja itu sendiri. Faktor motivator ini adalah tanggungjawab yang diberikan, pengembangan karyawan, pengakuan dan penghargaan, serta pekerjaan itu sendiri. a. Tanggungjawab yang diberikan Berdasarkan hasil pengujian dan persentase yang dihasilkan terhadap tanggungjawab yang diberikan dapat dipersepsikan bahwa secara umum sebagian besar responden merasa setuju. Hal ini terlihat dari 69 responden setuju, kurang setuju 19,4 dan sangat setuju 8,6. Keadaan seperti ini berarti sebagian besar karyawan setuju atas tanggungjawab yang diberikan oleh perusahaan. Pada Tabel 3 terlihat penilaian responden yang menyatakan bahwa tugas dan tanggungjawab yang diberikan oleh perusahaan sudah sesuai dengan kemampuan karyawan sebesar 88,6 dan yang merasa bahwa tanggungjawab yang diberikan kurang sesuai dengan kemampuan karyawan sebesar 5,7. 74,3 responden menyatakan bahwa tanggungjawab yang diberikan perusahaan dapat meningkatkan semangat kerja. 57,1 responden yang merasa dapat meningkatkan prestasi kerja, jika perusahaan memberikan kesempatan untuk memegang tanggungjawab yang lebih besar. 62,9 responden menyatakan bersedia untuk ikut bertanggungjawab dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan 62,9 menyatakan setuju bahwa perusahaan memberi kesempatan untuk memegang tanggungjawab dan posisi yang lebih tinggi. b. Pengembangan Karyawan Penilaian secara deskriptif menunjukkan bahwa 62,9 responden menyatakan perusahaan dinilai baiksesuai dalam memberikan kesempatan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi kepada karyawan yang berprestasi dan mampu. 65,7 responden menyatakan setuju bahwa perusahaan sangat memperhatikan etos kerja, tanggungjawab dan inisiatif karyawan. 82,9 responden menyatakan setuju bahwa perusahaan memberikan kesempatan untuk memberikan saran dan ide guna perkembangan perusahaan. 62,9 responden menyatakan baik atas pemberian peluang kepada karyawan untuk mengembangkan diri dengan cara menempatkan karyawan ke bagian lain dan 48,6 menyatakan setuju bahwa perusahaan memberikan pelatihan- pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan. c. Pengakuan dan Penghargaan Pada Tabel 3 terlihat bahwa penilaian responden yang menyatakan setuju bahwa perusahaan memberikan perhatian dan penghargaan bagi karyawan yang memiliki kejujuran serta semangat kerja tinggi sebesar 60 dan yang merasa setuju bahwa atasan menghargai setiap hasil kerja yang dilakukan 62,9. 46 responden menyatakan setuju jika penghargaan yang diberikan oleh perusahaan berupa uang, 37,1 setuju apabila penghargaan yang diberikan berupa piagam dan 37,1 menyatakan bahwa atasan atau rekan kerja sering memuji hasil kerja dalam persentase yang sama pula, yaitu responden menyatakan bahwa atasan atau rekan kerja kurang sering memuji hasil kerja. d. Pekerjaan Itu Sendiri Responden 57 menyatakan puas dengan pekerjaannya sekarang. Responden yang merasa setuju bahwa bekerja di perusahaan ini membuat merasa berguna di masyarakat sebesar 57,1, 17,1 bermaksud bekerja di perusahaan ini selamanya, 62,9 menyatakan bangga bekerja di perusahaan ini dan 51,4 setuju bahwa pekerjaannya saat ini memberi tantangan.

4.5.2. Faktor Hygiene