Perilaku Pasca Pembelian Proses Keputusan Pembelian .1 Pengenalan Kebutuhan

Walaupun responden menyediakan waktu khusus untuk membeli produk Nutri Tea, akan tetapi responden menyatakan tidak hanya membeli produk Nutri Tea. Dalam waktu yang bersamaan, responden juga membeli produk yang sejenis. Tabel 16. Metode Waktu yang dilakukan Responden dalam Melakukan Pembelian Nutri Tea Metode Waktu Responden Persen Menyediakan Waktu Khusus 32 80 Sekalian Lewat kebetulan 8 20 Total 40 100,0 Frekuensi pembelian Tabel 17 yang dilakukan sebagian besar responden tidak tentu 52,5 persen. Responden yang membeli produk Nutri Tea per bulan sebesar 40 persen, sedangkan yang melakukan pembelian seminggu sekali sebesar 5 persen dan satu hari sekali hanya sebesar 2,5 persen. Tabel 17. Frekuensi Pembelian yang dilakukan Responden dalam Melakukan Pembelian Nutri Tea Frekuensi Responden Persen Tidak tentu 21 52,5 Sebulan sekali 16 40 Seminggu sekali 2 5 Sehari sekali 1 2,5 Total 40 100,0

6.2.5 Perilaku Pasca Pembelian

Adanya respon setelah pembelian mengakibatkan konsumen akan menghadapi level kepuasan atau ketidakpuasan Kotler, 2002. Dengan dibelinya merek produk tertentu, proses evaluasi belum berakhir karena konsumen akan melakukan evaluasi pasca pembelian. Proses evaluasi akan menentukan apakah konsumen merasa puas atau tidak atas keputusan pembeliannya. Berdasarkan evaluasi tersebut maka kemudian terbentuk sikap tertentu yang akan mempengaruhi niat pembelian selanjutnya di masa yang akan datang. Apabila konsumen merasakan kepuasan dalam pemakaian suatu produk maka kemungkinan pembelian kembali pada masa mendatang akan terjadi dan melahirkan sikap loyal terhadap produk tersebut. Sementara itu jika konsumen tidak puas, ia akan mencari kembali berbagai informasi yang dibutuhkannya. Proses itu akan terus berulang sampai konsumen terpuaskan atas keputusan pembelian produknya. Berdasarkan analisis terhadap 40 orang responden sebayak 14 orang 35 persen menyatakan puas dengan mengkonsumsi Nutri Tea. Jumlah persentase terbesar yaitu responden yang menyatakan biasa saja, sedangkan sisanya menyatakan tidak puas 5 persen Tabel 18. Kepuasan Responden Produk Nutri Tea Perilaku terhadap Ketersediaan Responden Persen Puas 14 35 Biasa saja 24 60 Tidak puas 2 5 Total 40 100,0 Walaupun jumlah responden yang tidak puas lebih kecil, akan tetapi jumlah responden yang menyatakan biasa saja memperoleh persentase terbesar yaitu 60 persen. Hal ini dapat menjadi ancaman bagi PT Nutrifood, karena responden yang merasakan biasa saja setelah mengkonsumsi Nutri Tea bisa saja untuk berpindah ke produk lain ketika produk yang lain memberikan kepuasan lebih. Responden yang menyatakan tidak puas juga merupakan ancaman bagi produsen Nutri Tea. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Hardiyawan dalam Amiliyah 2006 bahwa untuk orang Indonesia, jika ada konsumen yang tidak puas maka orang tersebut dapat menceritakan keburukan-keburukan suatu produk barang atau jasa perusahaan kepada 15 orang lain. Hal ini disebabkan orang Indonesia memiliki kebiasaan untuk mengobrol atau ”ngerumpi” kepada teman atau keluarganya. Dengan alasan tersebut, maka hendaknya pihak PT Nutrifood berusaha meningkatkan kualitas produknya. Konsumen yang puas cenderung akan melakukan pembelian yang berulang-ulang Kotler, 2000. Hal ini disebabkan konsumen tersebut akan memperoleh manfaat atau nilai tambahyang baik bagi dirinya, sehingga rangsangan mereka untuk membeli produk atau membeli di lokasi yang sama akan terus berlanjut. Ketersediaan Nutri Tea ditempat pembelian dapat mempengaruhi responden dalam melakukan pembelian. Sikap konsumen yang mencari ke tempat lain atau sikap tidak jadi membeli jika merek teh yang disukainya tidak ada di tempat pembelian menunjukkan bahwa konsumen yang loyal terhadap produk teh yang lain. Dari hasil penelitian pada Tabel 19 sebanyak 57,5 persen menyatakan akan mencari alternatif minuman teh lain jika Nutri Tea tidak tersedia pada saat akan melakukan pembelian. Responden yang tidak jadi melakukan pembelian dan menunggu sampai Nutri Tea tersedia kembali di tempat biasa membeli yaitu sebanyak 25 persen, sedangkan responden yang mencari ke tempat lain sebanyak 17,5 persen. Dapat diketahui bahwa sebagian besar respoden tidak loyal terhadap merek Nutri Tea. Tabel 19. Perilaku Responden Terhadap Ketersediaan Nutri Tea di Tempat Pembelian Perilaku terhadap Ketersediaan Responden Persen Mencari ke tempat lain 7 17,5 Tidak jadi membeli 10 25 Mencari alternatif minuman teh lain 23 57,5 Total 40 100,0 Loyalitas konsumen terhadap suatu produk juga dapat dilihat pada tindakan yang akan dilakukan konsumen jika produk teh yang disukainya mengalami peningkatan harga. Pada Tabel 20 dapat diketahui bahwa sebanyak 57, 5 persen responden tetap akan membeli produk Nutri Tea walaupun terjadi kenaikan harga. Sedangkan sisanya sebanyak 42,5 persen menyatakan tidak akan membeli lagi. Tabel 20. Perilaku Responden Terhadap Kenaikan Harga Minuman Nutri Tea di HERO dan ADA Swalayan Kota Bogor tahun 2006 Perilaku terhadap Kenaikan Harga Responden Persen Ya tetap membeli 23 57,5 Tidak akan membeli lagi 17 42,5 Total 40 100,0

6.3 Faktor-Faktor Yang Dipertimbangkan Dalam Keputusan Pembelian Nutri Tea