Perencanaan Siklus Kedua Pembahasan Siklus Kedua

2. Rata-rata siswa kurang mempunyai keberanian hususnya bagi siswa yang putri masih takut untu mecoba sendiri, apalagi tidak ada teman yang menjaga di samping kiri atau kanannya pada saat melakukan. 3. Penilaian sikap inti, pada saat kaki berada diatas kurang rapat dan lurus. Hasil dari diskusi yang dilakukan antara peneliti dengan guru penjas kolabolator, memberikan kesimpulan diantaranya: 1. Kesulitan pemahaman siswa mengenai penjelasan handstand dikarenakan tayangan video yang terlalu lama. Hal ini membuat siswa terlihat bosan dan malah menjadi bergurau bercanda. 2. Kurang jelas atau detailnya materi dalam tayangan dan tidak diimbangi dengan penjelasan dari guru juga menjadi penyebab utama kesulitan siswa dalam menangkap materi 3. Guru penjas dan kolabolator sepakat untuk mengadakan siklus kedua dengan perbaikan dari pada catatan diatas.

4.2. Siklus Kedua

4.2.1. Perencanaan Siklus Kedua

Metode pembelajaran yang digunakan pada siklus kedua harus lebih efektif, yaitu mengubah eksplorasi dan konfirmasi dari siklus pertama. Pada siklus kedua ini guru lebih menekankan lagi pada saat menjelaskan mengenai posisi tangan pada saat akan dan posisi jari tangan sedang maupun gerakan setelah melakukan handstand. Selain itu peneliti juga akan menekankan pada arah pandangan dan posisi kaki setelah diatas. Sesuai dengan diskusi guru penjas dan kolabolator , koreksi kekurangan pada siklus pertama akan diperbaiki pada siklus kedua ini. Pembelajaran handstand pada siklus kedua ini berbeda dengan siklus yang pertama. Letak perbedaannya ialah pada sikus kedua ini bentuk tayangan yang lebih diperpendek dan diperjelas supaya siswa lebih mudah untuk memahami isi maeri. Penelitian yang dilakukan pada siklus kedua juga melalui empat tahapan, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Penelitian siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 28 Februari 2013 dengan alokasi waktu 2x45 menit.

4.2.2. Pembahasan Siklus Kedua

Setelah melakukan dan menyelesaikan siklus kedua, peneliti bersama rekan guru yang bertindak sebagai kolabolator, melakukan refleksi dari pembelajaran yang telah berlangsung. Nilai rata-rata untuk ranah afeksi dengan beberapa penilaian yang telah diamati selama pembelajaran pada siklus kedua berlangsung, menunjukkan penilaian berkomunikasi memperoleh rata-rata persentase sebanyak 97 memperhatikan penjelasan guru memperoleh rata-rata persentase sebanyak 85, taat peraturan memperoleh rata-rata sebanyak 78, aktif dalam pembelajaran memperoleh rata-rata sebanyak 81, dan percaya diri memperoleh rata-rata sebanyak 80 sehingga rata-rata kelas mencapai 84 baik. Nilai rata-rata untuk ranah kognisi dengan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan pemahaman pembelajaran handstand yang telah diberikan pada siklus kedua, memperoleh rata-rata soal nomor 1 sebanyak 82, soal nomor 2 sebanyak 96, soal nomor 3 sebanyak 86, soal nomor 4 sebanyak 93, soal nomor 5 sebanyak 89, soal nomor 6 sebanyak 89, soal nomor7 sebanyak 93, dan soal nomor 8 sebanyak 82, soal nomor 9 sebanyak 93, soal nomor 10 sebanyak 89, soal nomor 11 sebanyak 75, soal nomor 12 sebanyak 80, soal nomor 13 sebanyak 86, soal nomor 14 sebanyak 82, dan soal nomor 15 sebanyak 89, sehingga jumlah rata-rata pemahaman siswa terhadap pembelajaran handstand melalui kuesioner yang diberikan adalah 87 baik. Nilai rata-rata untuk ranah psikomotor dengan penilaian yang berkaitan dengan praktik handstand yang telah diberikan pada siklus dua, menunjukkan penilaian sikap awal sebanyak 80, penilaian sikap inti sebanyak 72,penilaian sikap akhir 74, sehingga jumlah rata-rata praktik handstand adalah 75 cukup baik. Dari data aspek afektif, kognitif dan psikomotorik diatas dapat digambarkan dengan grafik perbandingan dibawah ini. Lihat Gambar 7. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 84 87 75 DATA PERBANDINGAN SIKLUS II psikomoto r kognitif

4.2.3. Pembahasan Hasil Observasi Siklus Kedua

Dokumen yang terkait

Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Retensi Siswa Pada Konsep Fotosintesis

0 7 233

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 SEMARANG TAHUN AJARAN 2012 2013

0 8 151

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKTIFITAS RITMIK DENGAN PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS XI SMK BM SINAR HUSNI MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 18

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI EVALUASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X SMA SWASTA NASRANI 1 MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 24

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM MELALUI EVALUASI PROSES MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 PANTAI CERMINTAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 23

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SMASH BOLA VOLI MELALUI EVALUASI MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 STABAT KAB. LANGKAT TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 5 14

PENDAHULUAN Peningkatan Hasil Belajar IPA Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas IV SD N 1 Ngaren, Pedan, Klaten Tahun Ajaran 2012 – 2013.

0 2 6

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 BANYUDONO BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 17

MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS XI IA 1 SMA NEGERI 1 KAUMAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 17