2.4 Budidaya di Keramba Jaring Apung
Keramba jaring apung biasanya berada di perairan umum yang tergenang, misalnya danau, situ atau waduk. Menurut Khairuman et al., 2002, dari
keseluruhan luas waduk hanya 1,6 saja yang dapat dimanfaatkan untuk pemeliharaan ikan di KJA, karena air waduk juga digunakan untuk kepentingan
umum yang lain. Di waduk Cirata jumlah KJA yang diizinkan hanya 12.000 unit tetapi kenyataannya telah mencapai 24.976 unit lebih Danakusumah, 1999.
Menurut Li 1994, permukaan danau yang sempit dengan padatnya keramba dapat menyebabkan perubahan kualitas air, mengurangi produksi dan kualitas
ikan serta mengurangi efisiensi ekonomi. Posisi keramba yang terlalu dekat antara keramba yang lain juga dapat mengurangi kualitas air di keramba itu
sendiri Schmittou, 1993. Menurut Beveridge 1966 nitrifikasi yang tinggi sering terjadi pada keramba yang terletak di perairan tenang.
Berlebihnya jumlah KJA menyebabkan sisa pakan dan feses yang setiap hari terbuang menghasilkan limbah yang terakumulasi di kolom perairan. Tepat di
dasar perairan dapat ditemukan keadaan yang miskin oksigen dan penuh bahan- bahan pencemar yang bersifat toksik. Jika terjadi pengadukan waduk akan
menyebabkan penurunan oksigen terlarut secara drastis yang mengakibatkan kematian ikan.
Waring adalah kantong pemeliharaan yang umumnya digunakan untuk memelihara ikan pada fase awal atau pendederan. Waring terbuat dari bahan
polyethyline berwarna hitam dengan ukuran mata waring 4 mm. Ukuran kantong waring 7x7x2 m. Sementara kantong untuk pembesaran digunakan bahan
polyethyline no. 240 D12 yang berukuran 7x7x2 m dengan lebar mata jaring 1- 1,25 inchi dan satu kantong pembesaran menggunakan satu jaring kolor
berukuran 7x7x3 m dengan mata jaring 1-1,25 inchi.
2.5 Klasifikasi dan Distribusi Ikan Nilem
Gambar 2. Ikan nilem Osteochilus hasselti C.V.
Klasifikasi ikan nilem menurut Saanin 1984 dan Weber dan de Beaufort 1916 adalah sebagai berikut :
Kelas : Pisces Sub kelas : Teleostei
Ordo : Ostariophysi Sub ordo : Cyprinoidea
Familia : Cyprinidae Sub familia : Cyprininae
Genus : Osteochilus Spesies : Osteochilus hasselti C.V.
Di Indonesia ikan nilem dikenal dengan nama nilem, lehat, magut, regis, milem, muntu, palung, palau, pawas, puyau, asang, penopa, dan karper Saanin,
1984. Daerah penyebarannya meliputi : Malaysia, Thailand, Vietnam, kamboja, Indonesia pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi Djajadiredja, et
al.,1977
2.6 Morfologi Ikan Nilem