pelagis litoral
C
fotik
A S
H Epilimnion U
A
afotik
H Y
Kaya Unsur Hara
termoklin U
A CO
2
hypolimnion
Gambar 1. Profil perairan menggenang Suwignyo, 2003.
2.2 Eutrofikasi
Istilah eutrofikasi mengacu pada perubahan status perairan. Eutrofikasi juga diartikan sebagai pengkayaan unsur hara anorganik dalam suatu ekosistem
perairan. Menurut Pratiwi 2003 berdasarkan cara masuknya unsur hara, eutrofikasi dikelompokan menjadi dua, yaitu eutrofikasi artifisial atau kultural bila
peningkatan nutrien disebabkan oleh aktivitas manusia dan eutrofikasi natural jika peningkatannya terjadi tanpa campur tangan manusia.
Aktivitas budidaya ikan di KJA dalam jumlah besar mempengaruhi kualitas perairan. Menurut Li 1994, permukaan danau yang sempit dengan
padatnya keramba dapat mengurangi perubahan kualitas air, mengurangi produksi dan kualitas ikan serta mengurangi efisiensi ekonomi. Posisi keramba
yang terlalu dekat antara keramba yang lain juga dapat mengurangi kualitas air di keramba itu sendiri Schmittou, 1993. Perubahan kualitas perairan ini umumnya
berasal dari kegiatan pemberian pakan dan kotoran ikan. Boyd dan Bowman 1997, mengatakan bahwa rata-rata sisa pakan dan feses dalam jumlah yang
besar dapat terakumulasi di dasar perairan di bawah keramba, sehingga menyebabkan kondisi anaerob yang sering menghasilkan racun seperti laktat,
amoniak, gas metan dan hidrogen sulfida. Terakumulasinya bahan organik anorganik N, S dan P dalam jumlah
besar di kolom air menyebabkan penyuburan air secara cepat. Distribusi Nutrien ini kemudian digunakan untuk pertumbuhan fitoplankton zooplankton serta
sedimentasi dalam kolom air Harris, 1986. Unsur-unsur utama nutrien yang
diperlukan untuk produktivitas primer fitoplankton antara lain C, N, P, S dan Si. Menurut Reynold 1984, karbon C diperlukan dalam jumlah banyak untuk
proses fotosintesis, fosfor P diperlukan untuk pertumbuhan, nitrogen N untuk memenuhi kebutuhan protein dan asam-asam amino, sedangkan silikon Si
sedikit diperlukan untuk kebutuhan protein dan dalam jumlah besar untuk pembentukan dinding sel terutama pada kelompok diatom.
Seperti halnya yang terjadi di waduk Cirata, menurut Husein dalam Suganda 2001, jumlah pakan yang dibutuhkan selama setahun 8.556 kg per
unit keramba, sehingga menyerap 237.737.016 kg pakan dari 27.786 unit keramba yang ada. Dengan memperhatikan kandungan N dan P pada ikan dan
pada pakan, akhirnya dapat diketahui limbah metabolit yang masuk ke dalam perairan, yaitu dengan mengurangi jumlah kadar N dan P pada pakan dengan
kadar N dan P pada ikan. Maka diperoleh 8.667.168 kg kadar N dan 1.239.067 kg kadar P yang masuk dalam perairan dari feses ikan. Jika volume waduk
sebesar 2.165 juta m
3
, maka setiap meter kubiknya dalam setahun akan mendapat beban pencemar sebanyak 4.003,31 mg kadar N dan 572,32 mg
kadar P. Oleh karena itu menurut klasifikasi kesuburan Wetzel 2001, kadar N dan P pada Waduk Cirata telah melampaui kisaran normal dan menjadi blooming
fitoplankton Tabel 3. Tabel 3. Klasifikasi tingkat kesuburan perairan berdasarkan kandungan unsur N
dan P oleh Wetzel 2001.
Parameter Rata-rata
Kisaran Oligotrofik
tidak rusak Mesotrofik
normal Eutrofik
rusak Hipereutrofik
rusak parah
Rataan 8
26.7 84.4
Total fosfor mgm
3
Kisaran 3-17.7
10.9-95.6 16.2
750-1200 Rataan
661 753
1875 Total nitrogen
mgm
3
Kisaran 307-1630
361-1387 393
Eutrofikasi muncul dengan ciri-ciri yang mudah dikenali seperti ledakan pertumbuhan blooming tumbuhan tertentu, baik berupa fitoplankton seperti
Microcystis spp. atau tumbuhan semacam Salvinia spp. apu-apu atau eceng gondok. Demikian pula pertumbuhan fitoplankton yang tinggi di waduk Cirata
berpengaruh terhadap aktivitas budidaya ikan, jaring-jaring tempat mereka memelihara ikan cepat ditumbuhi perifiton. Pada jaring apung di Cirata, perifiton
dapat menempel dalam waktu kurang dari 1 minggu, sehingga jaring yang digunakan untuk memelihara ikan mas, patin dan gurame cepat kotor. Salah
seorang petani ikan di Cirata mengatakan bahwa sebagian jaringnya yang ditebar benih nilem tampak bersih dari perifiton, sehingga tidak menghalangi
sirkulasi arus yang melewati jaring Ir. Nano, pemilik KJA, 2005, Komunikasi pribadi. Perifiton yang menempel di jaring dapat mengganggu pertumbuhan ikan