Nilai Kawasan Konservasi KERANGKA PEMIKIRAN

29 Taman Astrid, Taman Kaktus, Monumen J.J. Smith, Jembatan Gantung, Pohon Kalong, Kuburan Belanda serta Monumen Lady Raffles.

2.4 Nilai Kawasan Konservasi

Nilai atau value merupakan persepsi seseorang terhadap sesuatu pada suatu waktu dan tempat tertentu. Nilai dapat berupa harga yang diberikan karena kegunaan, kepuasan dan kesenangan yang dihasilkan dari kegiatan mengkonsumsi barang dan jasa. Ukuran nilai ditentukan oleh sumber daya yang dikorbankan seseorang untuk memiliki atau mengkonsumsi barang dan jasa tersebut Nilai kawasan konservasi mempunyai spektrum yang sangat luas karena mencakup faktor yang berkaitan dengan nilai–nilai sosial budaya yang dianut masyarakat, dipengaruhi oleh nilai politik dan aturan–aturan manajemen yang berlaku Munasinghe dan Mc Neely, 1994. Penentuan nilai kawasan konservasi dapat menggunakan pendekatan penilaian ekonomi total atau Total Economic Valuation TEV. Ide awal dari TEV adalah untuk menilai sumber daya yang ada pada daerah tropis dan polusi yang terjadi di daerah tersebut, namun TEV juga dapat dipergunakan pada konversi lahan maupun pada daerah konservasi dengan cara membandingkan berbagai nilai yang ada. Menurut konsep TEV, nilai kawasan konservasi terdiri atas nilai penggunaan use value dan nilai non penggunaan non use value. Nilai penggunaan adalah keuntungan yang didapatkan dari penggunaan fisik ataupun dari akses terhadap kawasan konservasi. Nilai penggunaan terbagi tiga yaitu nilai penggunaan langsung, nilai 30 Direct Use Exixtence Values Indirect Use Values Option Values Other Non Use Values Output that can be consumed directly Functional benefits Future directs indirects values Value from knowledge of continued existence • Food • Biomass • Recreation • Health • Ecological Functions • Flood Control • Storm Protection • Biodiversity • Conserved Habitatas • Habitas • Endangered species Use Value Non Use Value Total Economic Value penggunaan tidak langsung dan nilai pilihan. Untuk jelasnya pembagian nilai kawasan konservasi dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Kategori Nilai Ekonomi Lingkungan Hutan Tropis Pearce, 1992 Nilai penggunaan langsung direct use value mengacu pada manfaat dari barang atau jasa lingkungan yang langsung dikonsumsi dari suatu kawasan konservasi sedangkan nilai penggunaan tidak langsung indirect use value mengacu pada fungsi ekologis dari suatu kawasan konservasi yang dikonsumsi secara tidak langsung. Nilai pilihan option value berhubungan dengan kesediaan membayar untuk mempertahankan manfaat ekonomi dan ekologis dari suatu kawasan konservasi bagi kepentingan masa depan. Nilai non penggunaan berkaitan dengan 31 nilai keberadaan existence value dari suatu kawasan konservasi yaitu nilai keberlangsungan dari keberadaan suatu kawasan konservasi,dimana didalamnya termasuk nilai budaya. Secara matematis, Nilai Ekonomi Total NET dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut Pearce,1992 : NET = NP + NNP = NPL +NPTL+Np + Nk dimana dalam hal ini : NET = nilai ekonomi total total economi value NP = nilai penggunaan use value NNP = nilai non penggunaan non use value NPL = nilai penggunaan langsung direct use value NPTL = nilai penggunaan tidak langsung indirect use value Np = nilai pilihan option cost Nk =nilai keberadaan existence cost Pearce 1992 menyatakan kategori nilai ekonomi total tersebut tidak benar– benar total karena 1 tidak mencakup keseluruhan nilai kecuali nilai ekonomi dan 2 banyak ahli ekologi yang menyatakan bahwa nilai ekonomi total belum mencakup semua nilai ekonomi karena ada beberapa fungsi ekologis dasar yang bersifat sinergis sehingga nilainya lebih besar dari nilai fungsi secara tunggal. Pendekatan lain mengenai nilai dan fungsi dari kawasan konservasi dikemukakan oleh Groot 1994 yang menyatakan bahwa nilai kawasan konservasi berhubungan erat dengan fungsi dari suatu kawasan konservasi. Groot menyatakan bahwa fungsi dari kawasan konservasi dapat dikategorikan sebagai: 32 1. Fungsi regulator yang mengacu pada kemampuan lingkungan untuk memberikan kontribusi terhadap pemeliharaan lingkungan hidup yang bersih dan sehat; 2. Fungsi produksi yang berkaitan dengan kemampuan alam memberikan sumber daya produksi; 3. Fungsi informatif yang berhubungan dengan kemampuan alam untuk memberikan kontribusi bagi pemeliharaan kesehatan mental; 4. Carrier functions yaitu fungsi yang berkaitan dengan penggunaan kawasan konservasi sebagai tempat untuk berbagai aktivitas manusia.

2.6 Penilaian Sumber Daya Alam