Upaya Preventif Penegakan Hukum terhadap Tindak Pidana Perjudian di Wilayah Kota Sibolga (Studi pada Polres Sibolga)

terlaksananya proses pengungkapan kejahatan dan penangkapan pelaku tindak pidana termasuk salah satunya pelaku perjudian. Dasar atau landasan landasan hukum pembentukan Polmas adalah Surat Keputusan Kapolri No. Pol.: Skep737X2005 tanggal 13 Oktober 2005, yang kemudian disempurnakan melalui Peraturan Kapolri No. 72008 tentang Pedoman Dasar Strategi dan Implementasi Polmas dalam Penyelenggaraan Tugas Polri. Peran Polmas dalam memberantas tindak pidana perjudian di Kota Sibolga adalah dapat bersentuhan langsung dengan masyarakat sehingga dengan mudah memperoleh informasi yang lebih akurat tentang praktik-praktik perjudian yang terjadi dan sebagai bahan untuk mengambil tindakan oleh Polres Sibolga dalam memelihara keamanan dan ketertiban dalam masyarakat. Melalui pengaplikasian program Polmas yang menitikberatkan kepada pemecahan permasalahan secara proaktif bersama-sama antara Polri dengan masyarakat, maka akan tercipta kesetaraan dan kemitraan antara Polri dengan masyarakat.

C. Upaya Preventif

Upaya preventif yang telah dan akan terus dilakukan oleh Polres Sibolga dalam mencegah terjadinya tindak pidana perjudian adalah melakukan Patroli cipta kondisi, melakukan Patroli Samapta Bhayangkara Sabhara, dan terus melakukan himbauan agar masyarakat tidak melakukan tindak pidana perjudian. 44 44 Hasil Wawancara dengan Ipda Pol. B.T. Sembiring, S.H., Kaur Bin ops Sat Reskrim Polres Sibolga, Hari Selasa, Tanggal 28 April 2015, Pukul 11.00 WIB. Universitas Sumatera Utara Perhatian yang lebih besar ditekankan kepada tindakan pencegahan yaitu sebelum kejahatan itu terjadi daripada melakukan tindakan represif dan koreksi karena telah berdampak buruk bagi pelaku dan lingkungan sekitarnya dan tidak memerlukan proses yang panjang dan rumit. 1. Melakukan Patroli Cipta Kondisi dan Patroli Sabhara Polres Sibolga dalam upaya preventif sebagai bentuk pencegahan sebelum terjadinya tindak pidana perjudian salah satunya adalah melakukan Patroli Cipta Kondisi dan Patroli Sabhara. Patroli merupakan kegiatan yang dominan dilakukan dari keempat tugas preventif pokok Polri yaitu Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan, dan Patroli TURJAWALI. Fungsi preventif berbicara usaha Polri untuk mencegah bertemunya faktor niat pelaku N dan adanya kesempatan K sebagai rumus dari kejahatan N+K demi terciptanya kamtibmas. 45 Bentuk upaya preventif kedua yang dilakukan oleh Polres Sibolga adalah melakukan Patroli Sabhara yaitu Patroli yang dilakukan sendiri pihak Polres Sibolga melalui satuan Sabhara di tempat-tempat yang sering terjadinya tindak pidana perjudian seperti di warung-warung kopi, daerah pinggiran tangkahan atau Berdasarkan hasil wawancara dengan Ipda Pol. BT Sembiring, S.H. di Polres Sibolga Patroli Cipta Kondisi yaitu Patroli gabungan antara Polres Sibolga dengan instansi terkait seperti TNI dari Korem 023Kawal Samudera Sibolga, dan Detasemen Polisi Militer I2 Sibolga. Adapun tujuan kegiatan Patroli gabungan tersebut adalah untuk meminimalisir terjadinya berbagai tindak pidana termasuk perjudian di wilayah Kota Sibolga yang dapat meresahkan masyarakat. 45 Mahmud Mulyadi, Kepolisian Dalam Sistem Peradilan Pidana, USU Press, Medan, 2009, hal. 31. Universitas Sumatera Utara tempat pendaratan ikan, terminal bus dan tiap tempat lain di Kota Sibolga yang diduga sering terjadi praktik perjudian. Hal ini dimaksudkan untuk menakuti orang agar tidak melakukan praktik-praktik perjudian. 2. Melakukan Himbauan Terhadap Masyarakat Tindakan preventif yang telah dan terus dilakukan Polres Sibolga untuk mencegah terjadinya praktik perjudian di wilayah Kota Sibolga adalah tetap melakukan himbauan agar masyarakat tidak melakukan tindak pidana perjudian. Kegiatan ini dilakukan bersamaan saat operasi rutin Polres Sibolga melalui Patroli ke tempat-tempat yang dianggap sering terjadinya tindak pidana perjudian. Selain itu, pihak Kepolisian juga menghimbau kepada masyarakat agar peduli dengan lingkungan tempat tinggal sekitarnya masing-masing untuk menjaga keamanan dan ketertiban seperti mau menginformasikan praktik-praktik perjudian yang diketahuinya serta melaporkan juga berbagai bentuk kejahatan lain yang terjadi kepada Polisi.

D. Upaya Represif