100 200
300 400
500 600
700 800
900
Punch bopeng
Flash butt Punch
buntet Auto
polish Oval
Forming
Jenis Kerusakan J
u m
la h
P roduk
R u
s a
k bua
h
Gambar 9. Diagram Pareto Kerusakan Produk Berdasarkan Jenis Kerusakan.
C. DIAGRAM SEBAB AKIBAT
Diagram sebab akibat merupakan diagram yang digunakan untuk mengidentifikasi akar penyebab masalah, membantu menemukan ide-ide
solusi suatu masalah dan membantu penyelidikan atau pencarian fakta lebih lanjut. Sesuai dengan nama penemunya, diagram sebab akibat disebut juga
diagram Ishikawa Ishikawa, 1988. Diagram sebab akibat berbentuk garis- garis analisis yang menguraikan suatu permasalahan menjadi akar-akar
permasalahannya. Karena bentuk diagramnya seperti garis-garis yang sejajar bercabang maka diagram sebab akibat juga biasa disebut sebagai diagram
tulang ikan fishbone. Berdasarkan analisis pareto diketahui bahwa kesalahan terbesar
penyebab terjadinya produk gagal terjadi pada tahapan proses punching dan butting. Langkah pertama dalam melakukan perbaikan adalah berusaha
menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi dan berperan pada saat punching dan butting. Untuk menemukan faktor-faktor yang berpengaruh pada
kedua proses di atas maka digunakan diagram sebab akibat. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hasil pencetakan wheel rim diperoleh dari hasil
wawancara dengan pihak terkait diantaranya Quality Management serta dari problem analysis and countermeasure sheet. Berikut ini gambar diagram
sebab akibat kualitas Wheel rim Gambar 9.
Gambar 9. Diagram Sebab Akibat Kualitas Wheel rim Pada diagram sebab akibat di atas terlihat bahwa terdapat empat
faktor utama yang mempengaruhi kualitas hasil pencetakan yaitu Metoda, Manusia , Material dan Mesin.
1. Metoda Metoda pengawasan mutu yang tepat mempengaruhi kualitas hasil
pencetakan. Metode pengawasan mutu dipengaruhi oleh bagaimana prosedur pengukuran yang dilakukan meliputi faktor-faktor apa saja yang
diukur dan dipengaruhi pula oleh fungsi alat ukur yang digunakan. Berdasarkan pengamatan di lapangan metode-metode yang menjadi
landasan bagi operator serta supervisor untuk bekerja seperti PICA, SPC sudah cukup lengkap dan menyeluruh.
2. Manusia Kinerja dari pekerja baik operator mesin maupun inspektor pengawasan
mutu sangat mempengaruhi kualitas hasil pencetakan wheel rim. Motivasi, keamanan kerja, keahlian dan kedisiplinan merupakan faktor yang
mempengaruhi kinerja pekerja. Bila faktor-faktor tersebut dapat terpenuhi
dengan baik maka pekerja dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan kualitas produk yang dihasilkan pun dapat baik.
Pengamatan di lapangan menunjukkan bahwasanya operator, QC dan teknisi lebih banyak mengandalkan pengalaman kerja dalam
menyelesaikan masalah dibandingkan dengan menerapkan konsep PICA ataupun why-why analysis. Selain itu banyak dari mereka baru
ditempatkan pada divisi wheel rim, ini terjadi pada bulan Agustus 2004. Setelah bulan Agustus manajemen perusahaan mulai menempatkan orang-
orang yang berpengalaman dalam produksi wheel rim. 3. Material
Beberapa cacat produk dapat disebabkan oleh tidak terpenuhinya standard material yang akan digunakan. Faktor dari bahan material adalah kondisi
material yang teramati secara fisik seperti tidak adanya karat dan dimensi material yang sesuai dengan standar.
4. Mesin Kondisi mesin sangat menentukan mutu produk akhir. Walaupun semua
faktor dapat dikendalikan dengan baik apabila kondisi mesin tidak sesuai dengan prasyarat yang ditetapkan, maka semua faktor lainnya menjadi
tidak berarti. Oleh karena itu, perawatan terhadap mesin dan seluruh komponennya serta kondisi operasi mesin mutlak harus selalu terkendali.
Selama ini metode perawatan mesin dan komponennya hanya dilakukan berdasarkan pengalaman pekerja dan tidak sepenuhnya berdasarkan
prosedur yang telah dibakukan, ini dikarenakan keengganan pekerja dalam melaksanakan prosedur serta ketidaktahuan mereka. Dampak dari
perawatan yang belum optimal adalah rusaknya mesin, hal ini berdampak kepada belum terpenuhinya target produksi.
D. ANALISA PERMASALAHAN