I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pengendalian mutu merupakan usaha terpadu dalam perusahaan dengan tujuan untuk mempertahankan mutu dari suatu barang yang dihasilkan
agar sesuai dengan karakteristik dan spesifikasi produk yang ditetapkan berdasarkan kebijakan pimpinan perusahaan. Pengendalian mutu merupakan
usaha untuk menyesuaikan kembali proses-proses operasi supaya menjadi sama atau bersesuaian dengan standar mutu yang ditetapkan.
Seiring dengan berkembangnya pangsa pasar kendaraan bermotor khususnya sepeda motor, maka permintaan terhadap komponen dan suku
cadang sepeda motor mengalami peningkatan cukup drastis. Hal ini juga dipicu dengan semakin mudahnya prosedur pembelian sepeda motor dan
semakin maraknya keberadaan agen-agen penjual motor di daerah-daerah. Transportasi merupakan salah satu penunjang yang penting dalam industri tak
terkecuali agroindustri, ini dikarenakan semakin mudahnya akses yang dimiliki oleh para pelaku kegiatan ekonomi.
Jumlah penjualan sepeda motor terlihat dari data AISI Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia 2005. Sebagai gambaran, penjualan
sepeda motor tahun 2004 mencapai 3.900.664 unit atau meningkat 38,14 persen dibandingkan tahun 2003 sebanyak 2.823.702 unit. Penjualan sepeda
motor tahun 2002 sebesar 2.317.991 unit, tahun 2001 sebanyak 1.650.770 unit dan tahun 2000 sebanyak 979.422 unit. Pada tahun 2005, diperkirakan
penjualan sepeda motor anggota AISI mencapai 4,6 juta unit atau meningkat 20 persen dibandingkan tahun 2004. Penjualan sepeda motor diperkirakan
dapat menembus lima juta unittahun jika ditambah dengan penjualan sepeda motor di luar anggota AISI, termasuk motor impor.
PT. Dharma Polimetal merupakan salah satu dari perusahaan di Indonesia yang telah mendapatkan sertifikasi manajemen mutu ISOTS 16949
dari Verband Der Automobilindustrie VDA pada tahun 2002, dan telah mempraktekkan metode six sigma dalam melakukan pengendalian kualitas
produknya. Perusahaan tersebut melakukan usaha dalam bisnis manufaktur
yang berbasis pada logam. Salah satu produknya adalah komponen otomotif seperti roda, sasis dan knalpot sepeda motor.
Metode six sigma yang pertama kali diterapkan oleh perusahaan Motorola sejak 1986 merupakan suatu metode atau teknik pengendalian dan
peningkatan kualitas dramatik yang dapat menuju tingkat kegagalan nol zero defect. Keberadaan metode six sigma yang digunakan oleh perusahaan di atas
mutlak memerlukan sebuah kestabilan dalam seluruh prosesnya. Komponen- komponen otomotif yang diproduksi jenisnya cukup banyak, akan tetapi roda
ban merupakan produk yang memiliki prioritas pertama dalam produksinya dikarenakan permintaan yang tinggi dan mengutamakan kesempurnaan dalam
prosesnya, Gasperz, 2002. Kualitas wheel rim yang dihasilkan PT. Dharma Polimetal sangat
dipengaruhi oleh tahapan produksi yang dilalui. Untuk itu perlu dilakukan pengawasan dan pengendalian kualitas yang baik pada masing-masing tahapan
proses produksi wheel rim. Penerapan teknik manajemen kualitas dilakukan untuk memperbaiki kualitas produk secara terus menerus dan mendapatkan
proses produksi yang efisien.
B. TUJUAN PENELITIAN