TUJUAN PENELITIAN RUANG LINGKUP PENGERTIAN MUTU

yang berbasis pada logam. Salah satu produknya adalah komponen otomotif seperti roda, sasis dan knalpot sepeda motor. Metode six sigma yang pertama kali diterapkan oleh perusahaan Motorola sejak 1986 merupakan suatu metode atau teknik pengendalian dan peningkatan kualitas dramatik yang dapat menuju tingkat kegagalan nol zero defect. Keberadaan metode six sigma yang digunakan oleh perusahaan di atas mutlak memerlukan sebuah kestabilan dalam seluruh prosesnya. Komponen- komponen otomotif yang diproduksi jenisnya cukup banyak, akan tetapi roda ban merupakan produk yang memiliki prioritas pertama dalam produksinya dikarenakan permintaan yang tinggi dan mengutamakan kesempurnaan dalam prosesnya, Gasperz, 2002. Kualitas wheel rim yang dihasilkan PT. Dharma Polimetal sangat dipengaruhi oleh tahapan produksi yang dilalui. Untuk itu perlu dilakukan pengawasan dan pengendalian kualitas yang baik pada masing-masing tahapan proses produksi wheel rim. Penerapan teknik manajemen kualitas dilakukan untuk memperbaiki kualitas produk secara terus menerus dan mendapatkan proses produksi yang efisien.

B. TUJUAN PENELITIAN

1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap mutu produk wheel rim di PT. Dharma Polimetal. 2. Melakukan pengumpulan data dan menerapkan teknik manajemen mutu untuk mengukur kinerja proses punching dan flash butt pengolahan produk wheel rim di PT. Dharma Polimetal.

C. RUANG LINGKUP

Penelitian ini dilakukan di PT. Dharma Polimetal yang memproduksi komponen sepeda motor. Kajian difokuskan hanya untuk menentukan faktor- faktor yang berpengaruh dalam proses punching dan flash butt produksi wheel rim dengan menggunakan teknik manajemen mutu disertai dengan solusi yang dapat diimplementasikan oleh perusahaan. II. TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN MUTU

Kata ”mutu” mengandung banyak definisi dan makna sehingga masing-masing orang akan mengartikannya secara berlainan. Beberapa contoh definisi yang seringkali dijumpai antara lain adalah bahwa mutu merupakan keseuaian dengan persyaratan atau tuntutan, kecocokan untuk pemakaian, perbaikan, atau penyempurnaan berkelanjutan, bebas dari kerusakan atau cacat, pemenuhan kebutuhan pelanggan semenjak awal dan setiap saat, atau melakukan segala sesuatu yang dapat memuaskan pelanggan Tjiptono, 1997 Ibrahim 2000 mendefinisikan mutu sebagai suatu strategi dasar bisnis yang menghasilkan barng dan jasa yang memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen internal dan eksternal. Mutu merupakan gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang dan jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang ditentukan atau yang tersirat Dewan Standarisasi Nasional, 1993. Menurut Assauri 1999, mutu dalam suatu perusahaan atau pabrik, diartikan sebagai faktor-faktor yang terdapat dalam suatu barang atau hasil yang menyebabkan barang atau hasil tersebut sesuai dengan tujuan untuk apa barang atau hasil di atas dimaksudkan atau dibutuhkan. Juran 1979 menyatakan bahwa mutu adalah kecocokan untuk digunakan, yang mengandung arti bahwa produk dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan, serta memberi jaminan kepercayaan kepada konsumen akan konsistensi mutu. Menurut Ariani 1999, mutu adalah keseluruhan ciri karakteristik produk atau jasa dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Secara umum mutu produk atau jasa akan dapat diwujudkan bila seluruh kegiatan perusahaan berorientasi pada kepuasan pelanggan. Menurut Tjiptono dan Diana 2001, tidak ada definisi mengenai mutu secara universal, tetapi dari definisi-definisi tersebut, yaitu ada beberapa kesamaan elemen antara lain : 1 mutu meliputi usaha atau melebihi harapan pelanggan, 2 Mutu mencakup produk, jasa manusia, proses, dan lingkungan 3 Mutu merupakan konsisi yang selalu berubah. Goetsch dan David 1998 menyimpulkan bahwa walaupun belum ada definisi mutu yang diterima secara universal, terdapat cukup kesamaan dalam definisi etrsebut, yaitu dalam elemn-elemen : 1. mutu meliputi usaha memenuhi dan meningkatkan harapan pelanggan 2. mutu mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan. 3. mutu merupakan kondisi yang selalu berubah. Menurut Bambang dan Sulisjartiningsih 1996, sistem mutu secara khusus berlaku umtuk berinteraksi dengan semua kegiatan yang berhubungan dengan mutu barang atau jasa. Hal ini melibatkan semua tahap sejak identifikasi awal sampai pemenuhan semua persyaratan dan harapan konsumen. Tahap dan kegiatan ini meliputi suatu siklus lingkaran mutu yaitu, desainspesifikasi rekayasa dan pengembangan produk, pengadaan perencanaan dan pengembangan proses, produksi, inspeksi, dan pengujian, pengemasan dan penyimpanan, penjualan dan distribusi, pemasangan dan operasi, bantuan teknik dan perawatan, pembuangan purna pakai serta pemasaran dan riset pasar.

B. MANAJEMEN MUTU