Jumlah Emiten Nilai Kapitalisasi dan Volume Transaksi Indeks Harga Saham Gabungan IHSG

awal taun 2000, bursa saham kembali mengalami peningkatan dilihat dari peningkatan jumlah emisi saham serta nilai emisis saham dari tahun 2000 hingga 2005 Statistik pasar modal, Januari 2006. Tabel 3. Perkembangan jumlah emisi saham 2000-2005 Tahun Emisi Saham Nilai Milyar rupiah Per tahun Per Tahun 2000 2001 2002 2003 2004 2005 811.675.983.545 826.770.663.455 876.514.940.846 905.965.298.797 922.131.623.694 963.702.110.002 13,6 1,9 6,0 0,5 1,8 4,5 226.057,3 231.342,1 241.310,3 251.276,9 257.814,0 267.206,7 9,4 2,3 4,3 0,9 2,6 3,6 Sumber : Statistik Pasar Modal, Januari 2006.

4.2.2. Kinerja Pasar Saham

Pada umumnya variabel yang dijadikan tolak ukur untuk melihat kinerja pasar modal adalah jumlah emiten, nilai kapitalisasi dan volume transaksi, serta perkembangan IHSG.

4.2.2.1. Jumlah Emiten

Jumlah emiten atau perusahaan yang menawarkan sahamnya di bursa efek sering digunakan oleh otoritas pasar modal untuk menguji keberhasilan bursa menarik investor. Berdasarkan data yang tercatat di Bursa Efek Jakarta, secara umum jumlah emiten mengalami peningkatan. Walaupun pada tahun 2002 dan 2003 mengalami penurunan karena terjadi ketidakstabilan kondisi dalam negeri, namun jumlah emiten kembali meningkat pada tahun 2004. Tabel 4. Perkembangan jumlah emiten dan Nilai Emisi 2000-2005 Jumlah Emiten Nilai Emisi Rp Milyar 2000 347 226.057,3 2001 379 231.342,1 2002 401 241.310,3 2003 411 251.276,9 2004 424 257.814,0 2005 432 267.206,7 Sumber : Bapepam, laporan tahunan 2000-2005

4.2.2.2. Nilai Kapitalisasi dan Volume Transaksi

Nilai kapitalisasi pasar adalah nilai dari seluruh saham yang dihitung berdasarkan harga yang terakhir terjadi. Pada umumnya nilai kapitalisasi pasar sejalan dengan volume transaksi BEJ. Terjadi penurunan nilai kapitalisasi pasar pada tahun 2001 hal ini disebabkan karena melemahnya kinerja bursa akibat tidak adanya insentif positif bagi pasar domestik, seperti terlihat pada Gambar 15. Nilai Kapitalisasi Pasar 0,00 200.000,00 400.000,00 600.000,00 800.000,00 1.000.000,00 2000 2001 2002 2003 2004 2005 R P M ilya r Gambar 15. Nilai kapitalisasi pasar 2000-2005 Sumber : Annual Report Bapepam 2000-2005 - 50.000,00 100.000,00 150.000,00 200.000,00 250.000,00 300.000,00 350.000,00 400.000,00 450.000,00 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Gambar 16. Perkembangan volume saham 2000-2005 Suber : Annual Report Bapepam 2000-2005

4.2.2.3. Indeks Harga Saham Gabungan IHSG

Berdasarkan grafik perkembangan IHSG pada Gambar 17, dapat dilihat bahwa IHSG mengalami penurunan pada tahun 2001 menjadi 392,1 hal ini disebabkan karena pada tahun 2001 pertumbuhan ekonomi juga mengalami penurunan. Hal ini berdampak juga bagi pasar modal. Menurunya pertumbuhan ekonomi membawa kekhawatiran bagi para investor, sehingga para investor melakukan aksi jual saham, sehingga IHSG mengalami penurunan. Namun secara umum IHSG mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Selain dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi, indeks harga saham dalam negeri juga dipengaruhi oleh indeks harga saham di pasar regional, hal ini dapat dilihat pada Gambar 17. Indeks Harga Saham Pasar ASEAN Plus Jepang 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 18000 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Tahun In de k s H ar g a S a ha m IndonesiaIHSG Singapura SSI Malaysia KLSE Thailand SETI Philiphina PSE Jepang NIKKEI Gambar 17. Perkembangan Indeks Harga Saham Pasar ASEAN dan Jepang 2000-2005 Sumber : Annual Report Bapepam 2000-2005

4.3. Bank Mandiri