Jenis dan Sumber Data Asumsi-asumsi Model Batasan Operasional

III. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data bulanan periode 2003-2005 time series data. Sumber data diperoleh dari literatur-literatur yang berkaitan dengan topik, antara lain yang berasal dari Bank Indonesia, Bloomberg, Bursa Efek Jakarta BEJ serta sumber- sumber bacaan lain yang relevan. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah suku bunga Bank Indonesia jangka waktu satu bulan, tingkat inflasi, nilai tukar Rp US, jumlah uang beredar, serta indeks harga saham tiga bank PERSERO yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta, yaitu PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.

3.2. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi berganda yang bertujuan untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang ada. Penggunaan analisis ini disebabkan karena jumlah contoh dalam penelitian kurang dari 30 N 30. Berbagai macam metode telah di coba, namun karena keterbatasan data sehingga metode yang digunakan adalah metode Ordinary Least Square OLS, yaitu metode dimana error termnya dibuat dalam bentuk kuadratik dengan tujuan untuk memperkecil varian sehingga diperoleh kesalahan yang kecil. Taraf nyata yang digunakan dalam penelitian ini adalah taraf nyata 1 persen, penggunaan taraf nyata ini disebabkan karena data yang digunakan dalam penelitian ini berukuran kecil yaitu kurang dari 30 sehingga toleransi kesalahan harus kecil. Penelitian ini menganalisis pengaruh inflasi, nilai tukar,suku bunga, dan jumlah uang beredar terhadap indeks harga saham tiga bank PERSERO. Untuk mempermudah dalam pengolahan data, maka alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini dioperasikan melalui perangkat lunak Eviews 4.1.

3.2.1. Model Persamaan dan Variabel-Variabel

Ada beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Variabel terikat adalah indeks harga saham tiga bank PERSERO, sedangkan variabel bebasnya adalah tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI, dan kurs rupiah terhadap dollar Amerika. Indeks harga saham Y i yang digunakan dalam penelitian ini adalah indeks harga saham bulanan masing-masing bank yang diteliti dengan periode penelitian dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2005. Tingkat inflasi X1 merupakan persentase perubahan Indeks Harga Konsumen Umum yang mencakup makanan, perumahan, sandang, aneka barang dan jasa per tahun. Nilai tukar US Dollar terhadap rupiah X2 merupakan perubahan kurs dinyatakan dalam berapa nilai rupiah per satu dollar Amerika. Tingkat Suku Bunga SBI X3 yang digunakan adalah rata-rata SBI satu bulan. Untuk menyatakan kejelasan tentang kekuatan beberapa variabel penentu terhadap Harga Saham digunakan model regresi linier berganda dengan metode kuadrat terkecil Gujarati, 1995. Persamaan umum dari model tersebut adalah sebagai berikut. t t t t t X X X X Y 4 3 2 1 γ γ γ γ γ + + + + = ............................................................6 Setelah mengambil bentuk logaritma natural dari persamaan diatas, diperoleh bentuk persamaan sebagai berikut. t t I t I t i t i i MS IR LKURS INF LY ε γ γ γ γ γ + + + + + = 4 3 2 1 .................................7 dimana : L Y 1 = logaritma natural indeks harga saham PT Bank Mandiri, Tbk; L Y 2 = logaritma natural indeks harga saham PT BRI, Tbk; L Y 3 = logaritma natural indeks harga saham PT BNI, Tbk; INF = tingkat inflasi; L KURS = logaritma natural nilai tukar mata rupiah terhadap dollar Amerika; IR = suku bunga SBI; L MS = logaritma natural jumlah uang beredar M2; ε t = variabel pengganggu; γ = konstanta; γ 1i = elastisitas tingkat inflasi terhadap indeks harga saham bank PERSERO; γ 2i = elastisitas nilai tukar terhadap indeks harga saham bank PERSERO; γ 3i = elastisitas tingkat suku bunga terhadap indeks harga saham bank PERSERO. γ 3i = elastisitas jumlah uang beredar terhadap indeks harga saham bank PERSERO.

3.2.2. Pengujian Model

Setelah mendapatkan parameter estimasi, langkah berikutnya adalah melakukan berbagai macam pengujian terhadap parameter estimasi tersebut. Seperti pengujian statistik, ekonometrik, dan ekonomi. Pengujian statistik yang dimaksud meliputi uji R 2 , uji F, uji t. Uji stasioneritas data juga diperlukan dalam penelitian ini karena data yang digunakan merupakan data time series sehingga agar tidak terjadi regresi lancung maka dilakukan uji stasioneritas. Metode OLS akan dapat dijadikan alat estimasi yang tidak bias jika telah memenuhi persyaratan BLUE Best Linier Unbiased Estimator, yaitu non multikolinieritas, non autokorelasi dan non heterokedastisitas.

3.2.2.1. Uji Koefisien Determinasi R

2 Uji ini digunakan untuk mengukur sejauh mana besar keragaman yang dapat diterangkan oleh variabel bebas terhadap variabel tak bebas. R 2 memiliki dua sifat diantaranya, pertama R 2 merupakan besaran non negatif dan kedua, besarnya adalah 0 ≤ R 2 ≤ 1. Jika R 2 sebesar 1 maka 100 persen variasi Y diterangkan oleh perubahan-perubahan variabel-variabel penjelas, sedangkan R 2 yang bernilai nol berarti tidak ada hubungan antara variabel tak bebas dengan variabel yang menjelaskan Gujarati, 1995.

3.2.2.2. Uji-F

Uji-F digunakan untuk menguji bagaimana pengaruh peubah bebas terhadap peubah tidak bebas secara keseluruhan. Ada dua hipotesis yang diuji dari pendugaan persamaan di atas. Hipotesis pertama yaitu variabel bebas tidak berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebas, hipotesis kedua, variabel bebas tidak memiliki hubungan kausalitas terhadap variabel tak bebas. Mekanisme yang digunakan untuk menguji adalah sebagai berikut. Hipotesa : H0 : γ 1i = γ 2i = γ 3i = 0; H1 : minimal ada satu nilai parameter dugaan yang tidak sama dengan nol. Menurut Gujarati 1995, uji-F dapat dilihat dari probabilitas F- statistiknya, sehingga akan diketahui apakah suatu persaman akan lulus uji-F atau tidak. Jika probabilitas F-statistiknya menunjukkan besaran yang kurang dari taraf nyata yang digunkan α, dapat disimpulkan tolak H0, artinya seluruh variabel secara bersama-sama mampu mempengaruhi variabel tak bebas.

3.2.2.3. Uji-t

Digunakan untuk menguji secara statistik apakah koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas yang dipakai secara terpisah berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel tak bebas. Pengujian ini dapat dilihat dari nilai probabilitas t-statistiknya. Dimana, jika probabilitas t-statsitik menunjukkan nilai yang kurang dari derajat kepercayan yang digunakan α, maka dapat dikatakan bahwa peubah bebas berpengaruh nyata terhadap peubah tak bebas dalam model.

3.2.2.4. Multikolinearitas

Multikolinearitas merupakan suatu keadaan dimana terjadinya satu atau lebih variabel bebas yang berkorelasi sempurna atau mendekati sempurna dengan variabel bebas lainnya. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas, diantaranya dengan melihat pada matrik korelasi korelasi antar variabel bebas, yaitu jika korelasi antar variabel melebihi 0,50 diduga terdapat gejala Multikolinearitas Gujarati 1995.

3.2.2.5. Autokorelasi

Menurut Gujarati 1995, non-autokorelasi menunjukkan kepada tidak adanya korelasi kesalahan pengganggu error, artinya kesalahan pengganggu di satu observasi tidak berkorelasi terhadap kesalahan pengganggu di observasi lain E ei,Ei = 0. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala autokorelasi dalam model analisis regresi yang digunakan, maka cara yang digunakan adalah melakukan pengujian serial korelasi dengan metode Durbin Watson, jika DW statistik hitung berada diantara du dan 4-du du. Namun, karena dalam pengujian Durbin Watson terdapat kelemahan, yaitu apabila DW jatuh pada daerah ragu-ragu maka hasil tidak dapat disimpulkan. Oleh karena itu, digunakan pengujian lain yaitu menggunakan uji Breunch and Godfrey Corelation LM-Test. Apabila nilai probabilitas ObsR-Squared-nya lebih besar dari taraf nyata tertentu, maka persamaan yang digunakan tidak mengalami autokorelasi.

3.2.2.6. Heteroskedastisas

Uji heterokedasitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi berganda terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas yaitu dengan menggunakan White Heteroscedasticity Test Gujarati, 1995. Pengujian ini dilakukan dengan cara melihat probabilitas ObsR-Squared -nya. Apabila nilai dari probabilitas ObsR-Squared-nya kurang dari taraf nyata tertentu, maka dapat disimpulkan bahwa persamaan tersebut mengalami gajala heteroskedastisitas.

3.2.2.7. Uji Normalitas

Uji ini dilakukan jika sample yang digunakan dalam model regresi kurang dari 30 N 30, karena jika sample lebih dri 30 mka error term akan terdistribusi secara normal. Uji ini disebut Jarque-Bera Test Sarwoko, 2005, dengan hipotesis sebagai berikut: 1. H0 : error term terdistribusi normal H1 : error term tidak terdistribusi normal 2. α = satu persen, maka daerah kritis penolakan H adalah Jarque-Bera Test χ 2 df=2 atau probabilitas P-Value α.

3.3. Asumsi-asumsi Model

Untuk membatasi cakupan bahasan dan menyederhanakannya, dalam model digunakan asumsi-asumsi sebagai berikut. 1. Model persamaan regresi dalam penelitian ini hanya memfokuskan pada pengaruh dari tingkat inflasi, nilai tukar, suku bunga, dan jumlah uang beredar terhadap harga saham tiga bank PERSERO. 2. Harga saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham di pasar sekunder harga saham yang di perdagangkan di BEJ; 3. Investasi dalam bentuk portofolio saham dan investasi dalam bentuk deposito bersifat saling menggantikan jika investor ingin menanamkan modal dalam dipasar uangvalas, maka investor akan mengurangi modalnya dipasar saham; 4. Faktor-faktor lain di luar fungsi persamaan dianggap konstan atau ceteris paribus .

3.4. Batasan Operasional

Batasan operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Inflasi yang digunakan merupakan cerminan dari IHK indeks Harga Konsumen yang perubahannya dilihat secara tahunan y-o-y dengan satuan persen; 2. Nilai tukar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai tukar riil rupiah terhadap dollar Amerika yang dilihat secara harian; 3. Nuku bunga sebagai instrumen kebijakan moneter dalam penelitian ini adalah suku bunga SBI jangka waktu satu bulan, dalam persen; 4. Harga saham dalam penelitian dicerminkan melalui indeks harga saham bulanan dari tiga bank PERSERO; 5. Data yang digunakan dalam bentuk riil dan data yang tidak dalam bentuk persen ditulis dalam bentuk logaritma natural.

3.5. Keterbatasan Penelitian