Kontrol terhadap Pembayaran Cicilan dan Iuran Anggota

73 ”Aya anggota nu nganggap modal ti koperasi hibah sapertos BLT, janten anjeuna teu keresa mayar cicilan, anggapan ieu janten mangaruhan anggota nu sanes” Ada anggota yang beranggapan bahwa pinjaman modal usaha tersebut adalah hibah seperti BLT, maka mereka tidak mau membayar cicilan, hal ini akan mempengaruhi anggota yang lain

c. Kontrol terhadap Pembayaran Cicilan dan Iuran Anggota

Dalam pengembalian cicilan maupun iuran keanggotaan yang mempunyai kekuasaan adalah laki-laki karena laki-laki yang menjalankan usahanya, sehingga wanita tidak peran dalam pengembalian cicilan atau iuran. Hal ini dipaparkan salah seorang responden Yt, P,28 Tahun : ”Modal usaha ti KBUW nu ngajalankan bapakna kumargi bapakna nu usaha, kitu deui nu mayar cicilan sareng iuran anggota sadayana kumaha bapakna, saupamina artosna tos aya nembe ku abdi dianggo mayar cicilan sareng iuran anggota. Modal yang dipinjam dari KBUW yang menjalankan suami karena yang mempunyai usaha adalah suami begitu pula untuk membayar cicilan dan iuran diserahkan semuanya kepada suami, seandainya sudah ada uang untuk membayar cicilan dan iuran, kemudian saya bayarkan ke koperasi. Berdasarkan paparan tersebut bahwa program belum bersifat responsif gender dan pada dimensi kontrol bersifat negatif, artinya wanita tidak mempunyai kontrol dalam penggunaan modal usaha, pembayaran cicilan atau iuran anggota meskipun wanita yang meminjam modal ke KBUW. Peran wanita sebagai anggota hanya meminjamkan nama untuk mendapat pinjaman modal usaha. Pengurus pun tidak mempunyai kontrol terhadap pengelolaan KBUW karena banyak dipengaruhi oleh suaminya. Analisis Pemberdayaan Longwe digunakan untuk melihat bagaimana pencapaian aspek pemberdayaan wanita melalui lima dimensi yaitu ”kesejahteraan, akses, kesadaran kritis, partisipasi dan kontrol”. Hasil kelima dimensi bisa bersifat negatif, netral dan positif, artinya apakah program telah memperhatkan isu-isu gender atau tidak, seandainya memperhatikan isu-isu gender apakah telah dilibatkan mulai dari perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi kegiatan. Asumsi Analisis Pemberdayaan Longwe bahwa setiap dimensi akan bergerak meningkat ke dimensi berikutnya dan apabila hasil setiap dimensi 74 bergerak meningkat ke dimensi selanjutnya, maka program telah memperhatikan isu-isu gender dan menunjukkan tingkat keberdayaan wanita dalam mengikuti kegiatan KBUW. Hasil analisis Harvard dan Pemberdayaan Longwe terhadap kegiatan KBUW adalah sebagai berikut :

1.. Hasil Analisa Harvard