Pemutusan Hubungan Kerja Karyawan

terjadi penghematan waktu. Artinya, jika karyawan menyelesaikan tugas dengan hasil yang memuaskan dalam waktu lebih singkat dalam waktu yang seharusnya. Ketiga, bonus yang dibayarkan berdasarkan perhitungan progresif. Artinya, jika seorang karyawan makin lama makin mampu memproduksikan barang dalam jumlah yang semakin besar, makin besar pula bonus yang diterimanya untuk kelebihan produk yang dihasilkannya.Abdurrahmat Fathoni 2006: 287

2.4.3 Pemutusan Hubungan Kerja

Pemutusan hubungan kerja dalam suatu perusahaan sering kali terjadi karena beberapa sebab. Menurut Sondang P. Siagian 1996: 208 ada tiga bentuk pemutusan hubungan kerja yaitu: 2.4.3.1 Pemutusan hubungan kerja atas kemauan karyawan sendiri Pemutusan hubungan kerja ini terjadi karena adanya karyawan yang memutuskan untuk tidak melanjutkan ikatan kontrak kerja pada perusahaan dengan berbagai alasan. Dalam hal ini perusahaan bersifat sukarela dan bukan karena adanya paksaan. Oleh karena itu, seseorang berhak mengakhiri ikatan tersebut dengan alasan yang beragam. Perusahaan tidak boleh menghalangi, akan tetapi wajib untuk mengetahui alasannya. Teknik yang biasa digunakan untuk menggali informasi tentang alasan itu disebut wawancara keluar. Ada dua alasan wawancara keluar dilakukan. Pertama, untuk kepentingan perusahaan sendiri di masa depan. Contoh alasan yang digunakan seperti penghasilan yang dianggap tidak memadai, hubungan yang tidak serasi antara yang bersangkutan dengan berbagai pihak misalnya rekan sekerja atau atasannya, kondisi kerja yang tidak memuaskan dan berbagai alasan lain yang sejenis. Informasi tersebut sangat bermanfaat untuk melakukan perbaikan agar tidak makin banyak karyawan yang tidak puas lalu berhenti. Kedua, agar yang bersangkutan meninggalkan perusahaan dengan sikap yang positif terhadap perusahaan sehingga tidak merusak citra perusahaan yang ditinggalkan. 2.4.3.2 Pemutusan hubungan kerja karena perusahaan memberhentikan sebagian karyawannya Kategori ini pada umumnya terjadi karena alasan ekonomi akibat perusahaan mengalami kemunduran atau bahkan menderita kerugian. Dalam situasi seperti itu manajemen sering harus mengambil tindakan pengurangan jenis dan intensitas kegiatan perusahaan yang berakibat pada pengurangan jumlah karyawan sehingga sebagian karyawan terpaksa diberhentikan. Menghadapi kondisi yang tidak menguntungkan ini, kewajiban perusahaan antara lain: 1 menjelaskan kapada karyawan masalah yang sedang dialami perusahaan, 2 menawarkan kepada para karyawan kebijakan yang tidak berakibat pada pemutusan hubungan kerja, misalnya membatalkan atau menunda kenaikan upah serta imbalan finansial lainnya, 3 memberikan pesangon kepada karyawan yang terpaksa diberhentikan, 4 menyatakan secara terbuka bahwa apabila kondisi perusahaan kembali normal, karyawan yang dikenakan pemutusan hubungan kerja itulah yang akan dipanggil kembali apabila karyawan yang bersangkutan masih menginginkannya. 2.4.3.3 Pemutusan hubungan kerja karena karyawan dikenakan sanksi disiplin yang berat Pemutusan hubungan kerja karena karyawan dikenakan sanksi disiplin yang berat yaitu diberhentikan tidak dengan hormat dan tidak atas permintaan sendiri atau dipecat. Hal ini terjadi apabila karyawan terbukti melakukan tindakan kriminal dan telah dijatuhi hukuman oleh lembaga peradilan yang berwenang yang putusannya mempunyai kekuatan hukum. Keberadaan karyawan yang melakukan pelanggaran tersebut jelas tidak diperlukan lagi karena hanya akan mencemarkan nama baik perusahaan. Abdurrahmat Fathoni 2006: 163 berpendapat karyawan dapat diberhentikan dalam bekerja karena: 1 atas permintaan sendiri, 2 tidak mampu lagi karena usia, 3 cacat jasmani maupun rohani, 4 karena meninggal dunia.

2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor faktor yang Menentukan Kepuasan Kerja Karyawan Puskesmas di Kecamatan Gunungpati Semarang

0 25 209

STUDI FAKTOR-FAKTOR FISIK YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA TUKANG PADA PROYEK STUDI FAKTOR-FAKTOR FISIK YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA TUKANG PADA PROYEK KONSTRUKSI DI DILI, TIMOR - LESTE.

0 3 13

STUDI FAKTOR-FAKTOR FISIK YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA TUKANG PADA PROYEK KONSTRUKSI DI STUDI FAKTOR-FAKTOR FISIK YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA TUKANG PADA PROYEK KONSTRUKSI DI YOGYAKARTA.

0 2 11

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA MANAJER DAN Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Manajer dan Karyawan pada PT Indatex Palur di Karanganyar.

0 2 17

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA MANAJER DAN KARYAWAN PADA PT INDATEX PALUR Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Manajer dan Karyawan pada PT Indatex Palur di Karanganyar.

0 4 18

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PERUSAHAAN Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja pada perusahaan kerajinan perak “yani’s gallery” di kota gede yogyakarta.

0 0 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA.

1 11 44

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum

0 1 2

TAP.COM - ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA ... 67 71 3 PB

0 0 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA SENTRA INDUSTRI METE DI WONOGIRI

0 2 14