50
Derajat konsistensi terhadap informasi yang diperoleh akan ditunjukkan dari kesamaan hasil observasi melalui periode waktu yang sama dengan cara yang
berbeda. Dengan diterapkannya kedua metode pengumpulan informasi dalam penelitian ini dapat diyakini bahwa informasi atas fakta atau fenomena yang
diperoleh memiliki derajat konsistensi yang dapat dipertanggungjawabkan kebenaran dan kemantapannya. Dengan kata lain, informasi yang telah diperoleh dan dipaparkan
adalah informasi yang reliabel yaitu telah dilakukan crosscheck dengan metode yang berbeda.
F. Analisis Data
Data yang diperoleh bersifat kualitatif yang lebih merupakan wujud kata-kata lain pada deretan angka-angka. Data kualitatif merupakan sumber dari deskripsi yang
luas dan berlandasan kokoh, serta penjelasan tentang proses-proses yang terjadi dalam lingkungan setempat. Dengan data kualitatif kita dapat mengikuti dan
memahami alur peristiwa secara kronologis, menilai sebab akibat dalam lingkup pikiran orang-orang setempat, dan memperoleh banyak dan bermanfaat. Data
kualitatif lebih condong dapat membimbing kita untuk memperoleh penemuan- penemuan yang tak terduga sebelumnya dan untuk membentuk kerangka teoritis baru
Miles, 1992 : 2. Data tersebut membantu peneliti untuk melangkah lebih jauh dari praduga dan kerangka kerja awal. Bogdan dan Biklen 1990 : 189 menyebutkan
bahwa yang dimaksud dengan analisis data adalah suatu proses mengurutkan dan mengamati secara sistematis transkrip wawancara interview, catatan lapangan
51
hasil observasi dan bahan-bahan lain yang ditemukan untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diamati dan menyajikan sebagai temuan
bagi orang lain. Analisis adalah proses menyusun data agar dapat ditafsirkan. Menyusun
data berarti menggolongkan dalam pola, tema atau kategori, karena tanpa kategori atau klasifikasi data akan menjadi kurang bermakna. Tafsiran atau
interprestasi maksudnya memberikan makna pada analisis, menjelaskan pola atau kategori, mencari hubungan antara berbagai konsep Nasution, 1996 : 126.
Menurut Joko Widodo 1998 : 110, pentingnya analisis data sebagai suatu tahap dalam penelitian dikarenakan : 1. data adalah benda mati karena hanya
merupakan sekumpulan kata-kata, angka-angka atau benda-benda lain sebagaimana adanya, 2. data yang berhasil dikumpulkan biasanya masih
berserakan, tercecer atau bercampur menjadi satu tanpa menghiraukan maksud penelitian, dan 3. data sebenarnya menggambarkan gejala variabel yang dapat
kita ungkap tetapi masih seringkali tidak memberikan makna yang jelas. Demi kepentingan penelitian data-data tersebut harus dimaknai melalui proses analisis
yang telah dirancang sebelumnya. Pekerjaan analisis data dimaksudkan sebagai pekerjaan yang mengatur,
mengurutkan, mengelompokan, memberikan kode dan mengkategorikan data sehingga data yang terkumpul dapat diorganisir dan mudah untuk diolah. Tujuannya
adalah untuk menemukan tema dan hipotesis kerja yang pada akhirnya dapat diangkat menjadi teori substantif. Hal ini senada dengan definisi yang disampaikan oleh Patto
52
bahwa analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya di dalam
kembali, sedang cara kedua dilakukan sali dan hasil tidak diuji kembali di lapangan karena sudah menjadi analisis akhir final analysis.
Menurut Miles dan Huberman 1992 : 16-17 dalam penelitian kualitatif, analisis data meliputi tiga langkah pokok yaitu : 1. reduksi data, 2. display data, dan 3. penarikan
kesimpulan dan verifikasi. Reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan sebagai suatu daya yang jalin-menjalin pada saat sebelum, selama, dan sesudah
pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar untuk membangun wawasan umum yang disebut analisis.
Dalam penelitian tindakan kelas ini analisis data meliputi tiga langkah pokok yaitu : 1. reduksi data; 2. penyajian data; dan 3. penarikan kesimpulan dan
verifikasi. Reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan verifikasi sebagai
sesuatu yang jalin-menjalin pada saat sebelum, selama dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar untuk membangun wawasan umum yang disebut
analisis. Tiga hal utama itu dapat digambarkan dalam gambar 5 halaman berikut ini.
53
Gambar 5. Komponen-Komponen Analisis Data Interaktif. Sumber : Miles dan Huberman 1992 : 20
Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan analisis data
adalah sebagai berikut :
1. Mereduksi Data Mereduksi data adalah proses pemilihan, perumusan,
perhatian pada
penyederhanaan atau menyangkut data dalam bentuk uraian laporan yang terinci dan sistematis, menonjolkan pokok-pokok yang penting agar lebih mudah
dikendalikan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, membuang yang tidak perlu, yang akan memberikan gambaran
yang lebih terarah tentang hasil pengamatan dan juga mempermudah peneliti untuk mencari kembali data itu apabila diperlukan.
54
Data yang dikumpulkan tidak semuanya dianggap valid dan reliabel, karenanya perlu dilakukan reduksi agar data yang akan dianalisis benar-benar
memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Muara dari keseluruhan proses saat pertama kali data tersebut dikumpulkan Widodo 2000 : 98.
2. Display Data Display data adalah upaya menyajikan data untuk melihat gambaran
keseluruhan data atau bagian-bagian tertentu dari penelitian. 3. Menyusun Kesimpulan dan Verifikasi
Menyusun kesimpulan dan verifikasi adalah upaya untuk mencari makna terhadap data yang dikumpulkan dengan mencari pola, tema, hubungan, persamaan,
hal-hal yang sering timbul dan sebagainya. Data yang diperoleh dari hasil observasi, angket, wawancara, dokumentasi dan tes hasil belajar siswa dianalisis dengan teknik
triangulasi dan hasilnya dijadikan sebagai bahan penyusunan perencanaan tindakan
pada siklus berikutnya. Analisis dan refleksi dilakukan setiap akhir pembelajaran
dan setiap akhir siklus. Pada tahap refleksi ini akan ada tolak ukur yang akan dijadikan pedoman keberhasilan, antara lain : apakah proses pembelajaran telah
sesuai dengan rencana yang telah disusun does the instructional process run as the plan weve arranged ?, Bagaimana minat, motivasi, dan tingkat keaktifan siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran ?, Bagaimana tingkat pencapaian hasil belajar how far is the instructional achievement?, dan Perubahan apa yang terjadi baik pada
guru maupun pada siswa what are the influences either the teachers or the students ?
55
G. Indikator Kinerja