Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN
penelitian ini peneliti menggunakan metode observasi partisipasi pasif passive participation, yaitu peneliti datang ke lokasi penelitian dalam
hal ini SMA Negeri 3 Tegal, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan belajar mengajar di lingkungan sekolah tersebut Sugiyono, 2010: 312.
Menurut Spradley dalam Sugiyono 2010 : 315-317, ada tiga tahapan observasi yaitu:
a. Observasi Deskriptif Grand Tour Observation
Tahapan ini adalah tahap awal observasi, dimana peneliti pada saat memasuki situasi social tertentu sebagai objek penelitian belum
membawa masalah yang akan diteliti, maka peneliti melakukan penjelajahan umum dan menyeluruh, melakukan deskripsi terhadap
semua yang dilihat, didengar, dan dirasakan. b.
Observasi Terfokus Pada tahap ini peneliti telah berhasil menemukan suatu masalah,
yaitu suatu observasi yang telah dipersempit untuk difokuskan pada aspek tertentu. Pada tahap ini peneleti melakukan analisis
taksonomi sehingga dapat menemukan fokus. c.
Observasi Terseleksi Pada tahap ini peneliti telah menguraikan fokus yang ditemukan
sehingga datanya lebih rinci. Dengan melakukan analisis komponensial terhadap fokus, maka pada tahap ini peneliti telah
menemukan karakteristik,
kontras-kontrasperbedaan dan
kesamaan antar kategori, serta menenmukan hubungan antara satu kategori dengan kategori yang lain.
2. Wawancara Semistruktur Semistructure Interview
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Teknik
pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan
atau keyakinan pribadi Sugiyono, 2010: 317. Susan
Stainback 1988
dalam Sugiyono,
2010: 318
mengemukakan bahwa dengan wawancara maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam
menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi, di mana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi. Menurut Esterberg 2002
dalam Sugiyono, 2010: 320 wawancara semistruktur Semistructure Interview adalah termasuk jenis wawancara in-depth interview dimana
dalam pelaksanaanya lebih bebas dan terbuka. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka,
dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara jenis ini, peneliti secara teliti dan
mencatat apa
yang dikemukakan
informan. Informan
yang diwawancarai dalam penelitian ini adalah Ibu Diah Kirana, S.Pd selaku
guru mata pelajaran sejarah kelas X, Bapak Drs. Azis Iqbal, M.Si selaku kepala sekolah SMA Negeri 3 Tegal, serta empat orang siswa
yaitu Sekar Arum Purnamasari, Aditya Kurniawan, Nur Janah, dan Ilham Syahilan yang merupakan objek ajar dalam pembelajaran sejarah
di SMA Negeri 3 Tegal. Untuk menjaga kredibilitas hasil wawancara tersebut, maka perlu adanya pencatatan data, dalam hal ini peneliti
menggunakan tape recorder atau handphone yang berfungsi untuk merekam hasil wawancara tersebut, di samping itu peneliti juga
meyiapkan buku catatan yang berfungsi untuk mencatat semua percakapan dengan sumber data. Selain itu juga berguna untuk
membantu peneliti dalam merencanakan pertanyaan-pertanyaan berikutnya.
3. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, karya-karya monumental dari
seseorang, seperti catatan harian, otobiografi, peraturan, kebijakan, foto, gambar hidup, film, dsb. Dokumen merupakan sumber data pelengkap
dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif agar data yang diperoleh lebih kredibeldapat dipercaya
Sugiyono, 2010: 329. Tetapi, tidak semua data yang berasal dari dokumen itu memiliki tingkat kredibilitas yang tinggi, hal ini karena
ada beberapa dokumen yang acap kali mengandung kepentingan tertentu.