22
3.2 Variabel Penelitian
3.2.1. Variabel Bebas
Yang menjadi variabel bebas penelitian ini adalah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran think pair share.
3.2.2. Variabel Terikat
Dalam penelitian yang menjadi variabel terikat adalah aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Banjarnegara.
3.3 Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan desain Pretest-Postest Control Group Design. Desain eksperimen penelitian digambarkan pada gambar 3.1. Dalam
penelitian ini terdapat perbedaan perlakuan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, dimana pada kelas eksperimen diajar dengan menggunakan model
pembelajaran think pair share dan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional.
Gambar.3.1 Desain Penelitian Pada akhir pembelajaran dilakukan evaluasi untuk mengetahui hasil belajar
siswa. Evaluasi dilakukan di kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan soal evaluasi yang sama dan di waktu yang sama. Soal evaluasi sebelumnya telah diujicobakan
Pretest
Kontrol Postest
Menggunakan Model Pembelajaran Think Pair
Share
Menggunakan Model Pembelajaran
Konvensional Eksperimen
23 pada kelas uji coba yaitu selain kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk
mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda soal. Data –
data yang diperoleh dari soal evaluasi yang telah diujicobakan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dianalisis dengan statistik yang sesuai. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa pada akhir materi yang telah disampaikan.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.4.1. Metode Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data – data yang mendukung
penelitian yang meliputi nama peserta didik yang akan menjadi sampel dalam penelitian ini.
3.4.2. Metode Tes
Metode tes ini digunakan untuk mendapatkan data nilai hasil belajar dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes yang digunakan adalah tes obyektif. Teknik
ini dilakukan setelah perlakuan diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan tujuan mendapatkan data akhir. Tes diberikan kepada kedua kelas dengan
alat tes yang sama dan hasil pengolahan data digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis penelitian.
3.4.3. Metode Observasi
Observasi dilakukan dengan pengamatan secara langsung menggunakan lembar pengamatan untuk mengukur aktivitas belajar peserta didik selama proses
pembelajaran.
24
3.5 Analisis Instrumen
Sebelum digunakan untuk menunjukkan hasil belajar siswa, tes diujicobakan terlebih dahulu. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, taraf
kesukaran, dan daya beda soal.
1. Validitas Soal
Validitas soal diukur menggunakan rumus korelasi product moment, sebagai berikut:
= ∑
− ∑ ∑ ∑
2
− ∑
2
∑
2
− ∑
2
Keterangan: = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
N = jumlah responden
X = skor soal yang dicari validitasnya
Y = skor total
XY = perkalian antara skor total dan skor soal
∑X
2
= jumlah kuadrat skor item ∑Y
2
= jumlah kuadrat skor total Arikunto 2002:72
Harga r
xy
dibandingkan dengan r
tabel
. Jika r
xy
r
tabel
, maka butir soal tersebut dikatakan valid. Tabel r disajikan pada tabel 3.1.
Tabel 3.1. Tabel r untuk n = 30 – 34
n Taraf Signifikan 5
Taraf Signifikan 1 30
0,361 0,463
31 0,355
0,456 32
0,349 0,449
33 0,344
0,442 34
0,339 0,436
25 Berdasarkan tabel 3.1, dengan jumlah responden uji coba sebanyak 32 siswa
dan taraf signifikan 5, maka diperoleh nilai r
tabel
sebesar 0,349. Hasil analisis validitas butir soal dari soal uji coba dapat dilihat pada tabel 3.2. Selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran 10. Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal
No Kategori Jumlah Nomor Soal
1 Valid
32 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22,
24, 25, 27, 28, 29, 31, 32, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40
2 Invalid
8 3, 9, 13, 15, 23, 26, 30, 33
2. Reliabilitas Soal
Reliabilitas soal diukur menggunakan rumus K-R 20, sebagai berikut:
11
= − 1
2
− ∑
2
Keterangan:
11
= reliabilitas tes secara keseluruhan ∑pq = jumlah hasil kali perkalian antara p dan q
p = proporsi subyek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subyek yang menjawab item dengan salah
n = banyaknya item
s = standar deviasi dari tes
Arikunto 2002:100-101 Harga r
11
yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan harga r
tabel
dengan taraf signifikan 5. Jika r
11
r
tabel
maka alat ukur tersebut reliabilitas signifikan. Berdasarkan hasil perhitungan reabilitas untuk seluruh item soal diperoleh
r
11
= 0.902. Berdasarkan tabel 3.1, dengan jumlah responden uji coba sebanyak 32
26 siswa dan taraf signifikan 5, maka diperoleh nilai r
tabel
sebesar 0,349. Karena r
11
r
tabel
maka instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian. Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10.
3. Taraf Kesukaran Soal
Taraf kesukaran soal diukur dengan rumus besaran indeks kesukaran soal P, sebagai berikut:
P = JS
B Keterangan:
P = indeks kesukaran soal
B = banyaknya siswa yang menjawab dengan benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Klasifikasi taraf kesukaran soal disajikan dalam tabel 3.3. Tabel 3.3. Kriteria Taraf Kesukaran Soal
Indeks Kesukaran Soal Kriteria
0,00 ≤ P ≤0,30
0,30 P ≤ 0,70
0,70 P ≤1,00
Soal sukar Soal sedang
Soal mudah Arikunto 2002:207-210
Hasil perhitungan taraf kesukaran soal pada tiap item dikonsultasikan dengan kriteria taraf kesukaran soal. Hasil perhitungan taraf kesukaran soal disajikan
pada tabel 3.4. Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10. Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Taraf Kesukaran Soal
No Kategori
Jumlah Nomor Soal
1 Sukar
7 7, 9, 11, 19, 21, 31, 34
2 Sedang
21 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 17, 18, 20, 25, 26, 27,
28, 29, 30, 32, 36, 37, 39, 40 3
mudah 12
1, 2, 3, 5, 13, 15, 22, 23, 24, 33, 35, 38
27
4. Daya Pembeda DP
Dalam penelitian ini untuk menghitung daya pembeda menggunakan rumus sebagai berikut :
= � − �
Keterangan :
J
A
= banyaknya peserta kelompok atas J
B
= banyaknya peserta kelompok bawah B
A
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar B
B
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar Arikunto, 2002 :213-214
Klasifikasi daya pembeda soal disajikan dalam tabel 3.5. Tabel 3.5. Kriteria Daya Pembeda Soal
Nilai Kriteria
Negatif 0,00 ≤ D ≤ 0,20
0,20 D ≤ 0,40 0,40 D ≤ 0,70
0,71 D ≤ 1,00 Sangat Jelek
Jelek Cukup
Baik
Baik sekali Hasil perhitungan daya pembeda soal pada tiap item dikonsultasikan dengan
kriteria daya pembeda soal. Hasil perhitungan daya pembeda soal disajikan pada tabel 3.6. Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10.
28 Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal
No Kategori
Jumlah Nomor Soal
1 Sangat Jelek
6 13, 15, 23, 26, 30, 33
2 Jelek
3 2, 3, 9
3 Cukup
15 1, 5, 7, 8, 11, 12, 14, 16, 18, 21, 22, 29, 32, 35, 38
4
Baik
15 4, 6, 10, 17, 19, 20, 24, 25, 28, 31, 34, 36, 37, 39, 40
5 Baik sekali
1 27
3.6 Analisis Data Awal