BAB III ASPEK HUKUM TRANSAKSI E-COMMERCE
ANTARA PELAKU USAHA DENGAN KONSUMEN
A. Sejarah E-Commerce
Lahir dan berkembangnya hukum teknologi informasi telah didorong
dengan adanya
konvergensi antara
teknologi telekomunikasi dan informatika dan salah satunya adalah mendorong
lahirnya suatu alternatif bagi penyelenggara kegiatan bisnis yang dikenal dengan perdagangan melalui elektroni
k atau electronic commerce. E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994,
pada saat pertama kali banner elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan disuatu halaman web. Pada pertengahan
tahun 1990an e-commerce mulai digunakan dalam perdagangan internasional dimulai di Amerika Serikat yang mengembangkan
global electronic commerce dan melalui Departemen Perdagangan mulai menjalin hubungan dengan negara-negara di Uni Eropa dan
Asia sehingga pertumbuhan e-commerce dalam perdagangan internasional mencapai pertumbuhan yang pesat.
†††††††††††
Perkembangan Teknologi
Informasi telah
berhasil menciptakan infrastruktur informasi baru. Internet memiliki beberapa
ΏΏΏΏΏΏΏΏΏΏΏ
Shinta Dewi, Op. Cit., hal. 54-55
Universitas Sumatera Utara
daya tarik dan keunggulan bagi para konsumen maupun organisasi, misalnya dalam hal kenyamanan, kecepatan data, akses 24 jam
sehari, efisiensi, alternatif ruang dan pilihan yang tanpa batas, personalisasi, sumber informasi dan teknologi yang potensial dan lain
lainnya. Dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, telah
menciptakan jenis-jenis dan peluang-peluang bisnis yang baru dimana transaksi-transaksi bisnis makin banyak dilakukan secara
elektronik. Sehubungan dengan perkembangan teknologi informasi tersebut memungkinkan setiap orang dengan mudah melakukan
perbuatan hukum
seperti misalnya
melakukan jual
beli. Perkembangan internet memang cepat dan memberi pengaruh
signifikan dalam segala aspek kehidupan.
‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡
Di Indonesia, fenomena e-commerce ini sudah dikenal sejak tahun 1996 dengan munculmya situs http:www.sanur.com sebagai
toko buku online pertama. Meski belum terlalu populer, pada tahun 1996 tersebut mulai bermunculan berbagai situs yang melakukan e-
commerce. Sepanjang tahun 1997-1998 eksistensi e-commerce di Indonesia sedikit terabaikan karena krisis ekonomi namun di tahun
1999 hingga saat ini kembali menjadi fenomena yang menarik perhatian meski tetap terbatas pada minoritas masyarakat Indonesia
yang mengenal teknologi. E-commerce dapat dipahami sebagai kegiatan transaksi perdagangan baik barang dan jasa melalui media
‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡
http:www.lawskripsi.comindex.php?option=com_contentview=art icleid=11Itemid=11, diakses Selasa, 31 Maret 2015 pukul 12.30
Universitas Sumatera Utara
elektronik yang memberikan kemudahan didalam kegiatan
bertransaksi konsumen di internet. Adapun keuntungan utama yang didapat dengan menggunakan teknologi ini adalah open platform
yang tidak tergantung kepada satu vendor tertentu, sehingga sistem e- commerce tersebut dapat dikembangkan dengan cepat tanpa terikat
dengan satu vendor tertentu. Walapun hingga saat ini belum ada defenisi baku dari e-commerce, beberapa mengatakan bahwa e-
commerce adalah website yang digunakan untuk berdagang semacam storefront, di lain pihak ada yang menghubungkan e-commerce
dengan EDI Electronik Data Interchange dan seterusnya.
§§§§§§§§§§§
Berikut beberapa model bisnis e-commerce: 1.
Brokerage a.
Membawa pembeli dan penjual pada satu tempat yang sama dan menjadi fasilitator transaksi.
b. Model penghasilannya terutama dari biaya persen per
transaksi yang terjadi. 2.
Advertising a.
Merupakan pengembangan dari model broadcasting penyiaran tradisional.
b. Dalam hal ini yang menjadi broadcaster penyiar
adalah situs web yang menyediakan content isi dan services layanan dikombinasikan dengan advertising
message iklan yang terletak di banner.
§§§§§§§§§§§
http:research.amikom.ac.idindex.phpKIMarticleview4508, diakses
Selasa, 31 Maret 2015, pukul 12.55
Universitas Sumatera Utara
c. Model penghasilannya terutama dari biaya
pemasangan banner. d.
Model ini hanya bisa berjalan apabila traffic dari situs web broadcaster penyiar cukup besar atau sering
dikunjungi. 3.
Infomediary a.
Data mengenai pembeli dan kebiasaan membeli mereka sangat penting. Data tersebut kemudian
digunakan sebagai analisis. b.
Hasil analisis tersebut dijual ke pihak ketiga yang memerlukan.
4. Merchant
a. Model bisnis ini merupakan bentuk elektronik dari
penjualan barang secara grosir maupun eceran retail. b.
Penjualan bisa melalui harga yang ada maupun melalui lelang.
5. Manufaktur
a. Kata manufaktur berasal dari bahasa Latin, manus
factus yang berarti dibuat dengan tangan. Manufaktur, dalam arti yang paling luas, adalah proses mengubah
bahan baku menjadi produk. Manufaktur adalah suatu cabang
industri yang
mengaplikasikan mesin,
peralatan, tenaga kerja, dan suatu medium proses
Universitas Sumatera Utara
untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual.
b. Perusahaan brick and mortar, yang sudah mempunyai
basis industri sendiri, membuat web untuk beberapa tujuan:
Memperpendek rantai distribusi produk dengan akses langsung ke pemakai.
Meningkatkan pelayanan dan mengetahui kebutuhan pelanggan secara langsung.
6. Afiliasi
a. Afiliasi merupakan cara menghasilkan uang dengan
menjual produk dari perusahaan atau lembaga pemilik produk affiliate merchant dengan bergabung
menjadi pemasar produk affliate marketers dan atau hanya dibayar setelah produk terjual.
b. Model bisnis yang memungkinkan afiliasi antar situs
web e-commerce untuk melakukan promosipenjulan di internet.
7. Komunitas
Berbasiskan pada kepuasan pengunjung situs, pada beberapa kasus, pengunjung merupakan penyumbang isi dan
pendapatan dari situs web tersebut. 8.
Subscription
Universitas Sumatera Utara
Pengunjung membayarkan sejumlah uang pada saat akan mengakses situs tersebut. Isi situs tersebut
merupakan informasi yang bernilai tinggi. Pengunjung dikenakan biaya berdasarkan banyaknya fasilitas yang
diakses pada situs web tersebut. Umumnya, situs web untuk payment gateway kartu kredit.
E-commerce dapat menjadi suatu bisnis yang menjanjikan di Indonesia. Hal ini tak lepas dari potensi berupa jumlah masyarakat
yang besar dan adanya jarak fisik yang jauh sehingga e-commerce dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Namun, daya beli masyarakat
yang masih rendah dan infrastruktur telekomunikasi yang tidak merata di daerah-daerah lainnya membuat e-commerce tidak begitu
populer. Hal ini tak lepas dari jumlah pengguna internet di Indonesia yang hanya sekitar 8 juta orang dari 215 juta penduduk. Selain itu, e-
commerce juga belum banyak dimanfaatkan oleh perusahaan- perusahaan di Indonesia. Meskipun relatif banyak perusahaan yang
sudah memasang homepage, hanya sedikit yang memfungsikannya sebagai sarana perniagaan atau perdagangan online. Sebagian besar
homepage itu lebih difungsikan sebagai media informasi dan pengenalan produk. Pada akhirnya, perkembangan teknologi dan
peningkatan pengguna internet di Indonesia akan membuat e- commerce menjadi suatu bisnis yang menjanjikan.
http:unpas.ac.idperkembangan-e-commerce-di-indonesia, diakses Selasa, 31 Maret 2015, pukul 13.00
Universitas Sumatera Utara
Maka dalam konteks ini aspek hukum yang melekat dari mekanisme e-commerce adalah berinteraksi dengan aplikasi jaringan
internet yang digunakan oleh pihak yang melakukan transaksi melalui sistem e-commerce yang di Indonesia diatur di dalam
Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
††††††††††††
B. Pengertian dan Pengaturan Transaksi E-Commerce