Pengertian dan Pengaturan Transaksi E-Commerce

Maka dalam konteks ini aspek hukum yang melekat dari mekanisme e-commerce adalah berinteraksi dengan aplikasi jaringan internet yang digunakan oleh pihak yang melakukan transaksi melalui sistem e-commerce yang di Indonesia diatur di dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. ††††††††††††

B. Pengertian dan Pengaturan Transaksi E-Commerce

Perdagangan elektronik atau e-commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www world wide web, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan data elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis. ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ Sampai saat ini belum ada kesepakatan tentang definisi e- commerce karena masing-masing pihak memberikan suatu definisi yang berbeda-beda, hal ini sejalan dengan perkembangan teknologi yang selalu berkembang sehingga definisi e-commerce akan mengikuti perkembangan teknologi tersebut. Akan tetapi, dalam perkembangan praktek e-commerce merupakan kegiatan yang meliputi tukar menukar informasi information sharing, iklan ΏΏΏΏΏΏΏΏΏΏΏΏ Candra Ahmadi, E-Business E-Commerce, Yogyakarta, CV Andi Off set, 2013, hal. 7 ΐΐΐΐΐΐΐΐΐΐΐΐ Tata Sutabri, Konsep Sistem Informasi, Yogyakarta, CV Andi Offset, 2012, hal. 108 Universitas Sumatera Utara advertising, dan transaksi transacting. Untuk memperjelas lingkup e-commerce beberapa definisi dikemukakan baik oleh para akademisi maupun organisasi-organisasi international yang menangani masalah, berikut definisinya: §§§§§§§§§§§§ a. Menurut Kamus Elektronik Wikipedia: Electronic commerce consists primarily of the distributing, buying, selling, marketing and serivicing of products or services over electronic systems such as the Internet and other computer networks The information technology industry might see it as an electronic business application aimed at commercial transactions, in this context, it can involve electronic funds transfer supply chain managemet, e-marketing, online marketing online transaction processing, electronic data interchange EDI, automated inventory management system, and automated data collection system. Electronic commerce typically uses electronic communications technology of the World Wide Web, at some point in the transaction’s lifecycle, although of course electronic commerce frequently depends on computer technologies other than the World Wide Web, such a databases and e-mail, and on other non- computer technologies, such a transportation for physical goods sold via e-commerce. Jadi, perdagangan melalui elektronik meliputi kegiatan distribusi, jual-beli, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau melalui jaringan komputer. Industri teknologi informasi juga mengartikan perdagangan melalui elektronik sebagai transaksi komersial melalui elektronik. Contohnya, transfer, pemasaran, EDI. §§§§§§§§§§§§ Shinta Dewi, Op. Cit., hal. 138 Universitas Sumatera Utara b. Menurut UNCITRAL yang merupakan salah satu komisi di bawah PBB yang khusus membahas perdagangan internasional. Pada awal tahun 1990, UNCITRAL mulai memperhatikan perkembangan e- commerce secara global dan mulai melakukan pertemuan-pertemuan dengan negara-negara anggota untuk membuat semacam guidelines yang akan mendorong ke arah harmonisasi pengaturan. Guidelines tersebut berupa Model Law yang sifatnya tidak mengikat, namun menjadi acuan atau model bagi negara-negara termasuk Indonesia. Dalam mengatur e- commerce, Model Law tersebut adalah Guidelines on E- commerce 1996. Selanjutnya Guidelines mengartikan e- commerce sebagai: This Model Law applies to any kind of information in the form of a data message used in the context of commercial activities. Perdaganga elektronik adalah menggunakan semua jenis informasi dalam bentuk data untuk keperluan komersial. Adapun Data Messages adalah: Data message means information generated, sent, received or stored by electronic, optical or similar means including, but not limited to, electronic data interchange EDI, electronic mail, telegram, telex or Universitas Sumatera Utara telecopy. Pesan data adalah suatu alat mengirim, menerima atau menyimpan data melalui elektronik atau optik atau alat sejenis lainnya termasuk EDI, surat elektronik, telegram, telex. c. WTO memberikan definisi e-commerce sebagai: The production, distribution, marketing, sale, delivery of goods and services by electronic means. Perdagangan elektronik adalah suatu proses meliputi produksi, distribusi, pemasaran, penjualan dan pengiriman barang serta jasa melalui elektronik. d. Beberapa akademisi juga mencoba memberikan beberapa definisi antara lain: Menurut Ding , electronic commerce is a commercial transaction between the vendor and a purchaser or parties in similiar contractual relationship for the supply of goods, services or acquition of rights. This commercial transaction is executed or entered into electronic medium or digital medium where the physical presence of the parties is not required. The transaction are conducted regardless of national boundaries or local requirement. Perdagangan melalui elektronik merupakan transaksi komersial antara penjual dan pembeli atau pihak-pihak lainnya dalam hubungan kontrak yang menggunakan media elektronik atau digital yang dalam prosesnya Universitas Sumatera Utara tidak diperlukan temu muka dan transaksi dilakukan secara lintas batas. Kalakota dan Whinston berpendapat definisi e- commerce adalah, merupakan aktivitas pengiriman komunikasi dan informasi produk-produk atau jasa, atau pembayaran yang dilakukan melalui telepon, jaringan-jaringan komputer atau sarana-sarana elektronik lainnya; dapat berupa proses bisnis dengan mengaplikasikan teknologi untuk melakukan transaksi- transaksi bisnis atau alur kerja workflow; sebagai suatu pelayanan services, e-commerce diartikan sebagai sarana yang memungkinkan perusahaan- perusahaan, konsumen-konsumen dan manajemen perusahaan untuk menurunkan biaya-biaya pelayanan. Secara online, e-commerce diartikan sebagai sarana yang memungkinkan dilakukannya penjualan dan pembelian produk dan informasi melalui internet dan layanan-layanan online lainnya. Dari definisi-definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa e-commerce dapat diartikan sebagai suatu transaksi komersial melalui jaringan komunikasi yang dapat berupa fax, email, telegram, telex, EDI Electronic Data Interchange, dan sarana elektronik lainnya yang meliputi kegiatan tukar menukar informasi information Universitas Sumatera Utara sharing, iklan advertising, pemasaran marketing, kontrak dan kegiatan perbankan melalui internet e-banking. Electronic commerce transaction adalah transaksi dagang antara penjual dengan pembeli untuk menyediakan barang, jasa atau mengambil alih hak. Transaksi ini dilakukan dengan media elektronik digital medium dimana para pihak tidak hadir secara fisik. Media ini terdapat di dalam jaringan umum dengan sistem terbuka yaitu internet atau World Wide Web. Transaksi ini terjadi terlepas dari batas wilayah dari syarat internasional. ††††††††††††† Jadi, terdapat beberapa komponen dalam e-commerce tersebut, yaitu: 1. Adanya kontrak dagang; 2. Kontrak itu dilaksanakan dengan media elektronik digital; 3. Kehadiran fisik dari para pihak tidak diperlukan; 4. Kontrak itu terjadi dalam jaringan publik; 5. Sistemnya terbuka, yaitu dengan internet atau World Wide Web; 6. Kontrak itu terlepas dari batas yurisdiksi nasional. Secara umum faktor pendorong pelaksanaan e-commerce tersebut diantaranya adalah: ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ ibid, hal.59 ΏΏΏΏΏΏΏΏΏΏΏΏΏ Mariam Darus Badrulzaman, Kompilasi Hukum Perikatan, Bandung, Citra Aditya, 2001, hal. 282 ΐΐΐΐΐΐΐΐΐΐΐΐΐ Edmon Makarim, Kompilasi Hukum Telematika, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2004, hal. 82 Universitas Sumatera Utara 1. Cakupan yang luas 2. Proses transaksi yang cepat 3. E-commerce dapat mendorong kreatifitas dari pihak penjual secara cepat dan tepat dan pendistribusian informasi yang disampaikan berlangsung secara periode 4. E-commerce dapat menciptakan efisiensi yang tinggi, murah serta informatif 5. E-commerce dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, dengan pelayanan yang cepat, mudah, aman, dan akurat. Bagi pihak konsumen, penggunaan e-commerce lebih mempersingkat waktu. Selain itu, harga dari produk yang dijual lebih murah dibandingkan dengan harga di toko, karena jalur distribusi dari pelaku usaha ke konsumen lebih singkat dibandingkan dengan transaksi secara konvensional. E-commerce dapat dibagi menjadi beberapa jenis yang memiliki karakteristik berbeda-beda diantaranya sebagai berikut: §§§§§§§§§§§§§ 1. Business to Business B2B E-commerce tipe ini meliputi transaksi antarorganisasi yang dilakukan di electronic market. Business to business memiliki karakteristik: §§§§§§§§§§§§§ Candra Ahmadi, Op. Cit., hal. 35 Universitas Sumatera Utara a. Trading partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partner tersebut. Dikarenakan sudah mengenal rekan komunikasi, jenis informasi yang dikirimkan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan trust. b. Pertukaran data data exchange berlangsung berulang-ulang dan secara berkala, misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah disepakati bersama. Dengan kata lain, servis yang digunakan sudah tertentu. Hal ini memudahkan pertukaran data untuk dua entiti yang menggunakan standar yang sama. c. Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus mendengar partnernya. d. Model yang umum digunakan adalah peer-to- peer, dimana processing intelligence dapat didistribusikan pada kedua pelaku bisnis. 2. Business to Consumers B2C Business-to-Consumers yaitu penjual adalah suatu organisasi dan pembeli adalah individu. B2C memiliki karakteristik sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum; b. Servis yang diberikan bersifat umum generic. Sebagai contoh, karena sistem web sudah umum digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis web. c. Servis diberikan berdasarkan permohonan on demand. Konsumer melakukan inisiatif dan produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan. 3. Perdagangan Kolabratif Collaborative Commerce Collaborative Commerce yaitu kerjasama secara elektronik antara rekan bisnis. Kerjasama ini biasanya terjadi antara rekan bisnis yang berada pada jalur penyediaan barang supply chain. 4. Customer to Customer C2C Customer to Customer yaitu konsumen menjual secara langsung ke konsumen lain atau mengiklankan jasa pribadi di internet. Dalam C2C seseorang menjual produk atau jasa ke orang lain. Dapat juga disebut sebagai pelanggan ke pelanggan, yaitu orang yang menjual produk dan jasa ke satu sama lain. 5. Consumer to Business C2B Universitas Sumatera Utara Dalam C2B konsumen memberitahukan kebutuhan atas suatu produk atau jasa tertentu, dan para pemasok bersaing untuk menyediakan produk atau jasa tersebut ke konsumen. Contohnya di priceline.com, dimana pelanggan menyebutkan produk dan harga yang diinginkan, dan priceline mencoba menemukan pemasok yang memenuhi kebutuhan tersebut. 6. Perdagangan Intrabisnis Intraorganisasional Dalam situasi ini perusahaan menggunakan e-commerce secara internal untuk memperbaiki operasinya. Kondisi khusus dalam hal ini disebut sebagai e-commerce B2E Business to Its Employees yang digambarkan dalam studi kasus terbuka. 7. Pemerintah ke Warga Goverment to Citizen-G2C Dalam kondisi ini sebuah entitas atau unit pemerintah menyediakan layanan ke para warganya melalui teknologi e-commerce. Unit-unit pemerintah dapat melakukan bisnis dengan berbagai unit pemerintah lainnya serta dengan berbagai perusahaan G2B. E- goverment yaitu penggunaan teknologi internet secara umum dan e-commerce secara khusus untuk mengirimkan informasi dan layanan publik ke warga, Universitas Sumatera Utara mitra bisnis, dan pemasok entitas pemerintah, serta mereka yang bekerja di sektor publik. E-goverment menawarkan sejumlah manfaat potensial, e-govermant meningkatkan efisiensi dan efektivitas fungsi pemerintah, termasuk pemberian layanan publik. E- goverment memungkinkan pemerintah menjadi lebih transparan pada masyarakat dan perusahaan dengan memberikan lebih banyak akses informasi pemerintah. E-goverment juga memberikan peluang bagi masyarakat untuk memberikan umpan balik ke berbagai lembaga pemerintah serta berpartisipasi dalam berbagai lembaga dan proses demokrasi. Dengan demikian semua transaksi jual beli melalui internet ini dilakukan tanpa ada tatap muka antara para pihaknya, maka mereka mendasarkan transaksi jual beli tersebut atas rasa kepercayaan satu sama lain, sehingga perjanjian jual beli yang terjadi diantara para pihak pun dilakukan secara elektronik pula baik melalui email atau cara lainnya. Regulasi tentang e-commerce di Indonesia diatur dalam Undang-Undang UU Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Undang-Undang ini menjadi landasan utama dalam penyelenggaraan transaksi elektronik. Dalam undang-undang tersebut ditegaskan bahwa informasi elektronik dan atau dokumen ibid, hal. 14 Universitas Sumatera Utara elektronik atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah. ††††††††††††††

C. Manfaat Transaksi E-Commerce Dibandingkan dengan

Dokumen yang terkait

Tanggung Jawab Hukum Pelaku Usaha Apotek Terhadap Obat Yang Mengandung Cacat Tersembunyi Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (Studi Pada Apotek Yakin Sehat)

12 118 111

Tanggung Jawab Individu Terhadap Kejahatan Kemanusiaan Dalam Konflik Bersenjata Di Wilayah Ituri Republik Kongo(Studi Kasus Atas Putusan Icc Pada Kejahatan Germain Katanga)

11 111 118

Peranan Dan Tanggung Jawab Sekretaris Dalam Membantu Pelaksanaan Tugas – Tugas Pimpinan Pada Kantor Dinas Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Medan

1 38 65

Analisis Tentang Tanggung Jawab Pembuangan Sampah Pada Usaha Kecil Di Pasar Tradisional (Studi Kasus Pasar Sei Sikambing Medan)

1 119 72

Peran dan Tanggung Jawab Bagian Tata Graha dalam Menjaga Kualitas Kebersihan Area Umum di Grand Swiss-BelHotel Medan

0 75 48

Tanggung Jawab Perusahaan Asuransi Jasa Raharja Dalam Menyetujui Klaim Terhadap Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Raya (Studi pada PT. Jasa Raharja Medan)

2 106 122

Tanggung Jawab Pelaku Usaha.

0 0 1

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI HUBUNGAN PELAKU USAHA DENGAN KONSUMEN A. Pengertian Pelaku Usaha - Analisis Mengenai Tanggung Jawab Pelaku Usaha Dalam Memberikan Informasi Produk Melalui Transaksi E-Commerce (Studi Pada AUTO 2000-Medan)

0 0 27

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Analisis Mengenai Tanggung Jawab Pelaku Usaha Dalam Memberikan Informasi Produk Melalui Transaksi E-Commerce (Studi Pada AUTO 2000-Medan)

0 0 15

ANALISIS MENGENAI TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA DALAM MEMBERIKAN INFORMASI PRODUK MELALUI TRANSAKSI E-COMMERCE

0 1 10