e. Penghasilan
Penghasilan tidak berpengaruh langsung terhadap pengetahuan seseseorang. Bila seseorang berpenghasilan cukup besar maka dia akan mampu untuk
menyediakan atau membeli fasilitas-fasilitas sumber informasi. f.
Sosial Budaya Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat mempengaruhi
pengetahuan, persepsi, dan sikap seseorang terhadap sesuatu.
1.4 Pengukuran pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menyatakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau
responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat disesuaikan dengan tingkatan domain diatas Notoatmodjo, 2003. Beberapa teori
lain yang telah dicoba untuk mengungkapkan determinan perilaku dari analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku, khususnya perilaku yang berhubungan
dengan kesehatan, antara lain teori Lawrence Green Green, dalam Notoatmodjo, 2003 mencoba menganalisa perilaku manusia dari tingkat kesehatan. Kesehatan
seseorang atau masyarakat dipengaruhi perilaku non behavior causes. Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor, yaitu :
a. Faktor-faktor pengaruh predisposing factor yang terwujud dalam
pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, dan nilai-nilai. b.
Faktor-faktor pendukung enabling factor yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau
sarana-sarana kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
c. Faktor-faktor penguat reinforcing factor yang terwujud dalam sikap dan
perilaku petugas kesehatan.
1.5 Tipe-tipe Pengetahuan
Pengetahuan dapat diklasifikasikan dalam suatu pengetahuan teori yang diperoleh tanpa observasi di dunia. Pengetahuan empiris hanya diperoleh setelah
observasi ke dunia atau interaksi dengan beberapa cara. Pengetahuan sering diperoleh dari kombinasi atau memperluas pengetahuan lain dalam cara-cara yang
bervariasi.Notoatmodjo,2003 Pengetahuan adalah hasil dari tahu. Dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan tejadi melalui pancaindera manusia, yakni : indra penglihatan, pendengaran, penciuman,
rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang Notoatmojdo, 2003.
2. Perilaku Kekerasan
2.1 Pengertian Perilaku kekerasan
Perilaku kekerasan adalah perilaku individu yang dapat membahayakan orang, diri sendiri baik secara fisik, emosional, dan seksualitas Nanda, 2005.
Perilaku kekerasan atau agresif merupakan suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai seseorang secara fisik maupun psikologis Berkowitz, 1993 dalam
Depkes, 2000.
Universitas Sumatera Utara
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan emosi yang merupakan campuran perasaan frustasi dan benci atau marah. Hal ini didasari keadaan emosi
secara mendalam dari setiap orang sebagai bagian penting dari keadaan emosional kita yang dapat diproyeksikan ke lingkungan, kedalam diri atau secara destruktif
Yosep, 2009. Gaduh gelisah atau amuk dimana seseorang marah berespon terhadap suatu stressor dengan gerakan motorik yang tidak terkontrol.
2.2 Pengkajian Perilaku Kekerasan