Menurut Pandit dan Ramdan 2002, di dalam batang pohon, lebar riap lingkaran tumbuh dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain :
1. Jenis pohon, lebar dan kerapatan lingkaran tumbuh berbeda-beda menurut jenis yang sama tapi pohon yang berbeda
2. Kecepatan pertumbuhan, pohon-pohon yang mempunyai pertumbuhan cepat akan mempunyai lingkaran tumbuh yang lebar
3. Tempat tumbuh, tempat tumbuh yang mempunyai kesuburan berbeda akan menyebabkan lingkaran tumbuh yang berbeda pula. Pada tempat tumbuh yang
sama dan umur yang sama, lebar lingkaran tumbuh tergantung pada kelas tajuk. Pohon yang terlindung mempunyai lingkaran tumbuh yang sempit.
Pohon yang biasa tumbuh di daerah yang lembab, mempunyai lingkaran tumbuh yang lebih sempit bila ditanam di tempat yang kering
4. Letak lingkaran tumbuh di dalam batang, makin tinggi dalam batang lingkaran tumbuh semakin lebar. Juga semakin jauh dari empulur lingkaran tumbuh juga
semakin sempit 5. Toleransi pohon terhadap cahaya, pohon-pohon yang toleran tahan tempat
yang teduh mempunyai variasi lebar lingkaran tumbuh yang lebih banyak daripada pohon-pohon yang suka akan cahaya
b. Kayu Gubal dan Kayu Teras
Dalam potongan melintang batang atau cabang pohon, yang biasanya
berbentuk lingkaran atau elips, seringkali terlihat adanya bagian kayu yang warnanya lebih gelap di bagian dalam lingkaran, sedangkan di bagian batang tepi
luarnya tampak lebih berwarna terang. Bagian kayu yang berwarna lebih gelap itu
Universitas Sumatera Utara
disebut kayu teras, sedangkan bagian kayu luar yang warnanya lebih terang disebut kayu gubal Suranto, 2002.
Kayu gubal adalah sel-sel kayu yang baru dibentuk oleh kambium. Kayu gubal ini berfungsi menyalurkan zat-zat makanan dari akar dan sebagai tempat
penimbunan makanan. Oleh sebab itu, bagian ini mempunyai sel pori yang lebar. Sedangkan kayu teras terbentuk oleh perubahan sel-sel kayu gubal yang sudah tua
dan mengeras serta tidak lagi dapat berfungsi seperti kayu gubal. Fungsinya dalam batang tinggal sebagai penguat. Warna bagian kayu ini lebih gelap daripada kayu
gubal. Warnanya berubah menjadi lebih tua karena pengendapan zat-zat ekstraktif Budianto, 1996.
Kayu teras seringkali lebih awet dari pada kayu gubal, kayu teras lebih tahan terhadap serangan jamur dan serangan serangga perusak kayu. Kayu teras
mempunyai keawetan tinggi, hal ini disebabkan karena adanya zat-zat ekstraktif yang bersifat toksik racun terhadap serangga Pandit dan Ramdan, 2002.
Ciri Umum Kayu
a. Warna dan Corak
Warna kayu ada beraneka macam, antara lain warna kuning, keputih-
putihan, coklat muda, coklat tua, kehitam-hitaman, kemerah-merahan dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan oleh zat-zat pengisi warna dalam kayu yang
berbeda-beda. Warna sesuatu jenis kayu dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut: tempat di dalam batang, umur pohon, kadar air dan lama penyimpanan
kayu setelah ditebang maupun setelah digergaji. Kayu teras umumnya memiliki warna yang lebih jelas atau lebih gelap daripada kayu gubal. Pada pengenalan
Universitas Sumatera Utara
kayu, warna kayu yang dipakai adalah warna kayu terasnya. Pada umumnya warna sesuatu jenis kayu bukanlah warna yang murni, tetapi warna campuran
beberapa jenis warna. Kadangkala terdapat satu warna mencolok dengan kombinasi warna-warna lain yang sukar dipisahkan Dumanauw, 1993.
Corak yang ada pada suatu jenis kayu dapat ditimbulkan oleh perbedaan warna antara kayu awal dan kayu akhir dari lingkar tumbuh. Corak dapat pula
ditimbulkan oleh perbedaan warna jaringan, perbedaan intensitas pewarnaan pada lapisan-lapisan kayu yang dibentuk dalam jangka waktu berlainan
Mandang dan Pandit, 1997.
b. Tekstur