Parenkim Jari-Jari Kayu Struktur Anatomi Kayu Mindi (Melia azedarach L.)

Frekuensi pembuluh pada penampang lintang kayu digolongkan menurut jumlahnya per mm², seperti tertera dalam Tabel 3. Tabel 3. Pengolongan Frekuensi Pembuluh No Frekuensi Pembuluh Jumlah Per mm² 1 Sangat jarang 2 2 Jarang 2-5 3 Agak jarang 6-10 4 Banyak 10-20 5 Banyak 20-40 6 Sangat banyak 40 Martawijaya dkk, 1995

b. Parenkim

Di dalam kayu, parenkim merupakan jaringan yang berfungsi untuk menyimpan serta mengatur bahan makanan cadangan. Menurut Mandang dan Ramdan 2002, berdasarkan penyusunannya, parenkim dibagi atas 2 macam yaitu: a. Parenkim aksial parenkim, yang tersusun secara vertikal b. Parenkim jari-jari jari-jari kayu, yang tersusun secara horisontal Ciri parenkim yang penting untuk identifikasi adalah susunannya sebagai mana terlihat pada penampang lintang kayu. Pada bidang ini, dengan bantuan lup, parenkim biasanya dapat dilihat berupa jaringan yang berwarna lebih cerah daripada jaringan serat: umumnya hampir putih dan lainnya agak coklat atau coklat merah. Secara garis besar, susunan parenkim dapat dibagi atas dua tipe Universitas Sumatera Utara berdasarkan hubungannya dengan pembuluh. Tipe pertama dinamakan parenkim apotrakea yaitu semua bentuk parenkim yang tidak berhubungan langsung dengan pembuluh. Tipe kedua parenkim paratrakea, meliputi semua parenkim yang berhubungan dengan pembuluh Mandang dan Pandit, 1997

c. Jari-Jari Kayu

Jari-jari pada penampang lintang kayu seperti garis-garis yang hampir sejajar satu sama lain. Pada bidang radial, jari-jari tampak seperti pita putus-putus ke arah horizontal. Jika tingginya cukup maka jari-jari akan tampak seperti sapuan-sapuan kuas ke arah horizontal. Jari-jari sukar diamati pada bidang tangensial. Jika ukurannya cukup lebar, jari-jari dapat dilihat dengan mata telanjang seperti bintik-bintik lensa cembung atau garis-garis tipis pendek ke arah longitudinal Mandang dan Pandit, 1997 Untuk identifikasi jenis kayu di lapangan, sifat jari-jari yang penting meliputi: frekuensi atau jumlah per mm², ukuran, dan tinggi jari-jari seperti tertera pada Tabel 4, Tabel 5, dan Tabel 6 Tabel 4. Penggolongan Frekuensi Jari-Jari No Frekuensi Jumlah per mm² 1 Sangat jarang ≤3 2 Jarang 4-5 3 Agak jarang 6-7 4 Banyak 8-10 5 Banyak 11-15 6 Sangat Banyak ≥15 Martawijaya dkk, 1995 Universitas Sumatera Utara Tabel 5. Penggolongan Lebar Jari-Jari No Golongan Lebar µ 1 Sangat sempit 15 2 Sempit 15-30 3 Agak sempit 30-50 4 Agak lebar 50-100 5 Lebar 100-200 6 Sangat lebar 200-400 7 Luar biasa lebar 400 Martawijaya dkk, 1995 Tabel 6. Penggolongan Tinggi Jari-Jari No Golongan Tinggi mm 1 Luar biasa pendek 0,5 2 Sangat pendek 0,5-1 3 Pendek 1-2 4 Agak pendek 2-5 5 Agak tinggi 5-10 6 Tinggi 10-20 7 Sangat tinggi 20-50 8 Luar biasa Tinggi 50 Martawijaya dkk, 1995

c. Serat Fiber