Sifat Kayu Kegunaan kayu

d. Sifat Kayu

Kayu teras berwarna merah coklat muda bersemu ungu, gubal berwarna putih kemerah-merahan dan mempunyai batas yang jelas dengan kayu teras. Serat lurus atau agak berpadu, berat jenis rata-rata 0,53. Penyusutan dari keadaan basah sampai kering tanur 3,3 radial dan 4,1 tangensial. Kayu Mindi tergolong ke dalam kelas kuat III-II, setara dengan Mahoni, Sungkai dan Meranti Merah. Pengeringan alami, pada papan tebal 2,5 cm dari kadar air 37 sampai 15 memerlukan waktu 47 hari, dengan kecenderungan pecah ujung dan melengkung. Pengeringan kayu Mindi dalam dapur pengering dengan bagan pengeringan yang dianjurkan adalah suhu 60-80 dengan kelembaban nisbi 80-40 Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, 2007. Kayu Mindi memiliki arah serat lurus atau agak berpadu. Permukaan kayu agak licin. Berat jenis kering udara maksimum 0,65, minimum 0,42 dan berat kering udara rata-rata 0,53. Kayu Mindi termasuk kelas awet V-IV. Sifat pemesinan kayu Mindi bervariasi dari baik sampai buruk, yaitu diserut dan diamplas dengan baik serta dapat dibuat lubang persegi dengan hasil sedang, tetapi pemboran, pembentukan dan pembubutan memberi hasil buruk. Kayu Mindi dapat mengering tanpa cacat yang berarti Indonesian Forest, 2007.

e. Kegunaan kayu

Kayu Mindi sudah terbukti baik sebagai bahan baku mebel untuk ekspor dan domestik. Sifat kayu Mindi yang sesuai untuk mebel adalah kayunya bercorak indah, mudah dikerjakan dan dapat mengering tanpa cacat. Mebel kayu Mindi dapat terdiri dari kayu utuh atau merupakan kombinasi antara kayu utuh dan panel Universitas Sumatera Utara kayu yang dilapisi vinir Mindi. Produk lantai kayu biasanya berupa parket atau mozaik. Bahan baku untuk lantai Mindi yang berupa parket berupa kayu lapis indah multipleks dan berupa produk perekatan terdiri dari 3 lapis kayu gergajian atau bagian bawah vinir sedangkan bagian atas dan tengah berupa kayu gergajian. Saat ini kayu gergajian Mindi setebal 5 mm dipakai untuk bagian atas lantai parket 3 lapis dan produknya diekspor. Di sisi lain, kayu Mindi yang berukuran kecil dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat barang kerajinan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, 2007 Susunan Batang Pohon Secara Garis Besar a. Lingkar Tumbuh Pada penampang lintang dari batang terlihat adanya garis-garis konsentris bisa nyata atau kurang nyata dan memusat pada empulur. Garis-garis konsentris ini disebut sebagai lingkaran tumbuh growth ring yang terjadi sehubungan dengan mekanisme pertumbuhan pohon. Lingkaran tumbuh dalam penampang lintang batang dapat tampak mencolok ini disebabkan karena intensitas pertumbuhan dan kerapatan kayu yang dihasilkan sepanjang periode pertumbuhan tidak seragam. Pembentukan kayu pada permulaan musim tumbuh berjalan cepat, kemudian semakin lambat mendekati akhir musim pertumbuhan Pandit dan Ramdan, 2002. Apabila suatu lingkaran tumbuh dibentuk dalam jangka waktu 1 tahun, maka lingkaran tumbuh tersebut disebut juga lingkaran tahun. Pada umumnya jenis-jenis kayu di Indonesia tidak mempunyai batas lingkaran tumbuh yang jelas Mandang dan Pandit, 1997. Universitas Sumatera Utara Menurut Pandit dan Ramdan 2002, di dalam batang pohon, lebar riap lingkaran tumbuh dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain : 1. Jenis pohon, lebar dan kerapatan lingkaran tumbuh berbeda-beda menurut jenis yang sama tapi pohon yang berbeda 2. Kecepatan pertumbuhan, pohon-pohon yang mempunyai pertumbuhan cepat akan mempunyai lingkaran tumbuh yang lebar 3. Tempat tumbuh, tempat tumbuh yang mempunyai kesuburan berbeda akan menyebabkan lingkaran tumbuh yang berbeda pula. Pada tempat tumbuh yang sama dan umur yang sama, lebar lingkaran tumbuh tergantung pada kelas tajuk. Pohon yang terlindung mempunyai lingkaran tumbuh yang sempit. Pohon yang biasa tumbuh di daerah yang lembab, mempunyai lingkaran tumbuh yang lebih sempit bila ditanam di tempat yang kering 4. Letak lingkaran tumbuh di dalam batang, makin tinggi dalam batang lingkaran tumbuh semakin lebar. Juga semakin jauh dari empulur lingkaran tumbuh juga semakin sempit 5. Toleransi pohon terhadap cahaya, pohon-pohon yang toleran tahan tempat yang teduh mempunyai variasi lebar lingkaran tumbuh yang lebih banyak daripada pohon-pohon yang suka akan cahaya

b. Kayu Gubal dan Kayu Teras