Persentase Kayu Gubal dan Kayu Teras Ciri Umum Kayu Ciri Anatomi Kayu

Gambar 2. Ilustrasi Pengambilan Contoh Uji Untuk Pembuatan Preparat Maserasi dan Preparat Sayatan c. Pengamatan

1. Persentase Kayu Gubal dan Kayu Teras

Pendugaan dan perbandingan ukuran kayu teras dan kayu gubal dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat perbedaan warna. Bagian xylem yang tidak lagi memiliki sel-sel dan memiliki cadangan makanan yang telah diubah menjadi zat-zat ekstraktif, umumnya mempunyai warna yang lebih gelap disebut kayu teras. Pengukuran persentase kayu gubal dan kayu teras dilakukan dengan menggunakan milimeter blok pada contoh uji setebal 10 cm. Contoh uji setebal 10 cm diambil dari bagian pangkal. Contoh uji digambar pada milimeter blok. Setelah digambar, lalu dihitung luas penampang kayu teras dan luas kayu secara keseluruhan dalam cm². Persentase kayu teras dan kayu gubal dapat dihitung dengan rumus : Kayu Teras = n Keseluruha Secara Kayu Luas Teras Kayu Luas x 100 Kayu Gubal = 100 - Kayu Teras C.U Preparat Maserasi C.U Preparat Sayatan Universitas Sumatera Utara

2. Ciri Umum Kayu

Ciri umum kayu diamati langsung dengan panca indra tanpa bantuan alat pembesar. Pengamatan ciri umum kayu meliputi warna, corak, tekstur, arah serat, kilap, kesan raba dan kekerasan kayu pada papan yang telah diketam. Warna kayu diamati baik pada permukaan lintang maupun memanjang dari papan contoh, dicatat setiap warna kayu yang tampak pada kayu teras dan kayu gubal. Adanya warna kayu yang berbeda dicatat sebagai corak. Tekstur kayu diamati pada permukaan lintang yang telah disayat dengan pisau, pengamatan dilakukan tanpa bantuan alat pembesar. Arah serat diamati pada permukaan papan arah memanjang, sangat memungkinkan dalam contoh papan yang diamati terdapat dua arah serat yang berbeda dan agak berpadu. Kilap diamati pada permukaan memanjang papan. Kesan raba dilakukan pada permukaan lintang yang telah disayat. Pengamatan kekerasan kayu dilakukan dengan menyayat kayu pada permukaan lintangnya menggunakan pisau yang tajam Mandang dan Pandit, 1997.

3. Ciri Anatomi Kayu

Pengukuran ciri anatomi kayu ini dilakukan menurut standar IAWA International Association of Wood Anatomist, 1998. a. Pori Sel Pembuluh Pengamatan terhadap pori atau sel pembuluh dilakukan untuk mengetahui susunan pori, diameter. pori terpendek dan diameter pori terpanjang serta jumlah pori frekuensi pori. Pengukuran dilakukan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara • Sususan poripola penyebaran dan frekuensi pori diamati pada penampang lintang preparat sayatan dengan bantuan mikroskop • Pengukuran diameter dilakukan pada penampang lintang dengan menggunakan micrometer okuler yang terdapat pada mikroskop. Pengukuran dilakukan pada arah vertikal dan horizontal b. Parenkim Pengamatan dilakukan untuk mengetahui susunan parenkim yang terlihat dari penampang lintang kayu, serta jumlah sel per utas parenkim. c. Jari-jari kayu Pengukuran pada jari-jari meliputi tinggi jari-jari, lebar jari-jari, macam atau tipe jari-jari dan frekuensi jari-jari. Pengukuran terhadap jari-jari kayu dilakukan sebagai berikut: • Pengukuran tinggi dan lebar sel jari-jari dilakukan dari bidang tangensial pada mikroskop • Tipe atau macam jari-jari diamati pada preparat sayatan penampang tangensial dengan menggunakan mikroskop • Frekuensi jari-jari diamati pada penampang tangensial dengan menggunakan mikroskop d. Serat Pengukuran dimensi serat menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10 kali untuk panjang serat dan perbesaran 40 kali untuk diameter serat dan diameter lumen. Sedangkan untuk tebal dinding serat diperoleh dari perhitungan diameter serat dikurangi diameter lumen dibagi dua. Universitas Sumatera Utara Dalam pengukuran serat yaitu panjang serat, diameter serat, diameter lumen dan tebal dinding sel dipilih serat yang utuh atau tidak patah, rusak terlipat pecah terpotong dan kerusakan lainnya. Bagian serat yang diukur dapat dilihat pada Gambar 3. W I D L Gambar 3. Bagian dari Serat Keterangan : L :Panjang Serat D :Diameter Serat I :Diameter Lumen W :Tebal Dinding Sel

4. Variasi Dimensi Sel Pada Bagian Dekat Empulur Sampai Bagian Dekat