Majalah Imitasi Kerangka Teori 1. Komunikasi Massa

6. Komunikasi Massa bersifat satu arah 7. Stimulasi Alat Indera “Terbatas” 8. Umpan Balik Tertunda Delayed Everette M. Rogers dalam Onong, 2005 : 20 menyatakan bahwa dalam kegiatan komunikasi terdapat empat elemen yang harus diperhatikan, yaitu source, message, channel dan receiver.

I.5.2. Majalah

Majalah berasal dari kata “magazine” atau yang berarti “storehouse” atau gudang. Dikatakan gudang di sini karena majalah menampung segala jenis tulisan seperti : rubrik atau artikel, puisi, cerita pendek, sketsa, berita dan lain sebagainya dengan gaya tulisan feature. Selain hal-hal tersebut majalah juga dilengkapi dengan cover, gambar, tata letak dan tata warna. Sebuah rubrik dalam majalah tersusun atas isi pesan, tokohpublic figure, model, gambar, tata letak dan tata warna www.google.comsearchmajalah . Pengertian lain, majalah adalah penerbitan berkala yang berisi bermacam-macam artikel dalam subjek yang bervariasi. Majalah biasanya terbit secara, mingguan, dwimingguan, atau bulanan www.google.comsearchmajalah. M.O. Palapah dan Atang Syamsudin 1983: 105-106 dalam buku Ilmu Komunikasi membagi majalah dalam tiga kategori, yaitu : 1. Mass Magazine Majalah yang ditujuakan untuk semua golongan, jadi merupakan majalah umum. 2. Class Magazine Majalah yang ditujukan untuk kalangan High Class dan Middle Class saja. 3. Specialized Magazine Majalah khusus yang ditujukan kepada para pembaca khusus, umumnya hanya mengkhususkan diri pada bidang-bidang tertentu. Sedangkan Junaedhi, menggolongkan majalah berdasarkan pangsa pembacanya yaitu jenis kelamin : pria dan wanita, usia : anak-anak, remaja, dan dewasa, hobi dan minat : fashion, interior, psikologi, otomotif , arsetektur dan lain sebagainya. Ia juga menambahkan penggolongannya berdasarkan sifat atau misinya yaitu majalah berita, majalah hiburan, majalah berbahasa daerah, dan majalah agama Junaedhi, 1995:xiv.

I.5.3. Imitasi

Imitasi merupakan bagian dari Teori Social Learning Teori Pembelajaran Sosial. Tokoh utama teori ini adalah Albert Bandura. Bandura memandang tingkah laku manusia bukansemata-mata refleks otomatis atas stimulus S – R Bond, melainkan juga akibat reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan skema kognitif manusia itu sendiri. Prinsip Dasar Sosial learning : 1. Sebagian besar dari yang dipelajari manusia terjadi melalui : peniruan imitation, penyajian contoh perilaku modeling. 2. Dalam hal ini, seseorang belajar mengubah perilaku sendiri melalui penyaksian cara orang sekelompok orang mereaksi merespon sebuah stimulus tertentu. 3. Seseorang tersebut dapat mempelajari respons-respons baru dengan cara pengamatan terhadap perilaku contoh dari orang lain, misalnya : tokoh, artis, orang tua www.google.comsearchimitasi . Imitasi dapat diartikan sebagai peniruan. Seseorang biasanya meniru tokoh-tokoh idolanya, mungkin sikap, cara berbicara, cara berpakaian, dan lain-lain. Masing-masing orang memiliki motif dan pandangan tersendiri untuk melakukan imitasi tersebut Muhibbin, 2003 : 108. Media massa, dalam penelitian ini majalah juga memiliki peran penting bagi seseorang untuk meniru. Model atau public figur yang ditampilkan di dalam majalah menanamkan pikiran dibenak mereka, sebagai contoh pakaian dan aksesori yang mereka kenakan akan dianggap oleh sebagaian besar khalayak sebagai suatu high end trend, bahkan sebagian dari mereka beranggapan bahwa barang-barang tersebut harus mereka miliki.

I.5.4. Teori S-O-R