Operasional Variabel Definisi Operasional

I.8. Operasional Variabel

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan di atas, maka untuk lebih memudahkan penelitian, perlu di buat operasional variabel sebagai berikut : Variabel Teoritis Variabel Operasional Variabel Bebas Rubrik Fashion 1. Pesan : • Isi Pesan • Tata Bahasa • Sistem Penulisan • Aktualitas Berita 2. TokohPublic Figure : • Fashion Icon • Designer • Selebriti Artis • Socialite 3. Model • Model • Model Pakaian • Merek • Harga 4. Gambar • Kualitas Gambar Foto • Kualitas Kertas 5. Tata Warna • Teknik pewarnaan • Kualitas Warna 6. Tata Letak Imitasi trend fashion Variabel Terikat Y 1. Perhatian 2. Katertarikan 3. Keinginan untuk meniru 4. Keputusan untuk meniru 5. Actiontindakan meniru Karakteristik Responden 1. Usia 2. Pendidikan 3. Pekerjaan 4. Penghasilan 5. Status Responden 6. Frekuensi Membaca

I.9. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya untuk mengukur suatu variabel. Dengan kata lain definisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama Singarimbun, 1995 : 46 Definisi operasional dari variabel-variabel penelitian ini adalah : 1. Variabel Bebas Rubrik Fashion Majalah Cosmopolitan a. Pesan : stimulus atau rangsangan yang diberikan suatu sumber akan direspon dengan cara tertentu oleh pihak penerimanya, yang terdiri dari isi pesan, tata bahasa, sistem penulisan, aktualitas berita. b. Tokoh Public Figure : seseorang karena kedudukan sosialnya menerima kehormatan dari masyarakat atau pemerintah, yang terdiri dari designer, selebriti artis, fashion icon dan sosialite. c. Model : 1. Orang yang berpose di dalam majalah 2. Model pakaian dan aksesoris yang ditampilkan di dalam majalah, yang terdiri dari model-model pakaian, merek dan harga. d. Gambar : suatu bahasa penting selain kata-kata. Majalah lebih terlihat menarik dengan tulisan-tulisan yang dihiasi dengan foto-foto menarik, yang terdiri dari kualitas gambarfoto dan kualitas kertas. e. Tata Warna : teknik pemakaian warna untuk menarik perhatian pembaca melalui permainan warna, yang terdiri dari teknik pewarnaan dan kualitas warna f. Tata Letak : teknik peletakan artikel di dalam majalah. 2. Variabel Terikat Imitasi trend fashion oleh wanita di Kompleks Perumahan Pondok Surya di Kota Medan a. Perhatian : keinginan yang timbul untuk membaca majalah terutama rubrik fashion di dalam majalah tersebut. b. Ketertarikan : ketertarikan untuk meniru trend fashion yang ditampilkan di majalah. c. Keinginan untuk meniru : keinginan untuk meniru trend fashion yang ditampilkan di majalah. d. Keputusan untuk meniru : keputusan untuk meniru trend fashion yang ditampilkan di majalah. e. Actiontindakan meniru : imitasi atau meniru trend fashion yang ditampilkan di dalam majalah. 3. Karakteristik Responden a. Usia : umur responden ketika mengisi kuesioner. b. Pendidikan : pendidikan terakhir responden. c. Pekerjaan : pekerjaan responden pada saat penelitian sedang dilakukan. d. Penghasilan : seluruh penghasilan atau pendapatan yang diperoleh responden. e. Status Responden : status responden pada saat mengisi kuesioner, apakah sudah menikah atau belum menikah. f. Frekuensi membaca : intensitas membaca responden.

I. 11. HIPOTESIS

Hipotesis adalah generalisasi atau kesimpulan yang bersifat tentatif sementara, yang hanya akan berlaku apabila sudah terbukti kebenarannya Nawawi, 2001 : 161. Hipotesis dalam penelitian ini adalah : Ho : Tidak terdapat hubungan antara pengaruh rubrik fashion majalah Cosmopolitan dengan imitasi trend fashion oleh wanita di Komplek Perumahan Pondok Surya di Kota Medan. Ha : Terdapat hubungan antara pengaruh rubrik fashion majalah Cosmopolitan dengan imitasi trend fashion oleh wanita di Komplek Perumahan Pondok Surya di Kota Medan.

BAB II URAIAN TEORITIS

II. 1. Komunikasi Massa II.1.1 Definisi Komunikasi Massa Pengertian komunikasi massa, merujuk kepada pendapat Tan dan Wright, merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran media dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh terpencar, sangat heterogen dan menimbulkan efek tertentu. Wright mengemukakan definisinya sebagai berikut : “This new form can be distinguished from older types by the following majorcharacteristics : it is directed toward relatively large, heterogenous and anonymous audiences;messages are transmitted publicly, often-tmes to reach more audience member simultaneously, and are transient in character; the communicator tends to be, or to operate within, a complex organization that may involve great expense” Elvinaro, 2004 : 5. Definisi komunikasi massa yang diungkapkan Wright ini nampaknya merupakan definisi yang lengkap, yang dapat menggambarkan karakteristik komunikasi massa secara jelas. Menurut Wright, bentuk baru komunikasi dapat dibedakan dari corak-corak yang lama karena memiliki karakteristik utama sebagai berikut : diarahkan pada khalayak yang relatif besar, heterogen dan anonim; pesan disampaikan secara terbuka, seringkali dapat mencapai kebanyakan khalayak secara serentak, bersifat sekilas; komunikator cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang kompleks dan melibatkan biaya yang besar. Definisi wright