Teori S-O-R Model AIDDA

Imitasi dapat diartikan sebagai peniruan. Seseorang biasanya meniru tokoh-tokoh idolanya, mungkin sikap, cara berbicara, cara berpakaian, dan lain-lain. Masing-masing orang memiliki motif dan pandangan tersendiri untuk melakukan imitasi tersebut Muhibbin, 2003 : 108. Media massa, dalam penelitian ini majalah juga memiliki peran penting bagi seseorang untuk meniru. Model atau public figur yang ditampilkan di dalam majalah menanamkan pikiran dibenak mereka, sebagai contoh pakaian dan aksesori yang mereka kenakan akan dianggap oleh sebagaian besar khalayak sebagai suatu high end trend, bahkan sebagian dari mereka beranggapan bahwa barang-barang tersebut harus mereka miliki.

I.5.4. Teori S-O-R

Dalam penelitian ini teori yang digunakan adalah Model S-O-R Stimulus-Organism- Response. Model ini beranggapan bahwa organism menghasilkan perilaku tertentu jika ada kondisi stimulusrangsangan tertentu pula. Efek yang dihasilkan adalah reaksi dari stimulus yang merangsang organism tersebut, sehingga seorang komunikator dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Apabila kita berbicara tentang perubahan perilaku, maka ada banyak hal pendukung yang dalam proses perubahan perilaku tersebut. Salah satunya yaitu sikap seseorang hanya akan dapat berubah apabila stimulus yang menerpanya benar-benar melebihi apa yang dialaminya. Proses komunikasi dalam model S-O-R dapat dirumuskan sebagai berikut : Pada gambar di atas dilihat bahwa response bergantung kepada proses yang terjadi pada individu. Stimulus yang disampaikan kepada komunikan bisa diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi hanya dapat berlangsung apabila komunikan memberikan respon terhadap stimulus yang diberikan, yang kemudian komunikan akan dapat memikirkan tentang arti, maksud ataupun tujuan dari stimulus tersebut yang pada akhirnya akan timbul pengertian dan penerimaan atau bahkan penolakan. Apabila komunikan telah menerima dan mengolah stimulus tersebut, barulah akhirnya akan dapat terbentuk sikap atau perubahan perilaku.

I.5.5. Model AIDDA

Sehubungan dengan uraian di atas, maka teori yang juga dipandang mendekati permasalahan penelitian ini adalah AIDDA. Teori ini dikembangkan sekitar dasawarsa 1920- an, tahap-tahapnya dapat diuraikn sebagai berikut : a. Attention perhatian Stimulus Organism: - perhatian - pengertian - penerimaan Response Dalam tahap ini, kegiatan mulai dilakukan dengan maksud untuk menumbuhkan perhatian khalayak terhadap fashion. b. Interest ketertarikan Ini adalah tahap kedua, di mana khalayak tidak saja menaruh perhatian kepada fashion tetapi juga mulai tertarik atau berminat. c. Desire hasratkeinginan Dalam tahap ini khalayak telah mempunyai motivasi untuk memiliki produk fashion menurut trend fashion yang sedang berkembang. d. Decision keputusan Pada tahap ini sikap sesungguhya khalayak terhadap produk dan trend fashion mulai terlihat. Di tahap ini juga konsumen mengambil keputusan untuk menyukai atau membenci hal tersebut. e. Action tindakan Ini merupakan tahap akhir dari formula ini. Pada tahap ini tercermin action atau tindakan kahalayak untuk meniru trend fashion yang sedang berkembang Kurniawati, 2005 : 19 . Berdasarkan teori AIDDA di atas dikaitkan dengan tindakan meniru imitasi maka dapat disimpulkan bahwa imitasi adalah suatu keadaan dalam individu yang mengarahkan perhatiannya terhadap objek tertentu yang mampu mendorong seseorang untuk cenderung mengikuti atau meniru.

I.6. Kerangka Konsep