64
multidimensional. Kelebihan di satu pihak merupakan kekurangan pihak lain, terjalin secara interdependensial dalam jangka waktu yang cukup lama. Kalau reaksi terhadap
suatu peristiwa terdapat persamaan antara sebagian besar anggota suatu kelompok masyarakat, maka ada kecenderungan integritas sosial semakin meningkat. Keadaan
ini mencerminkan suatu pelembagaan tentang kesamaan perilaku antar anggota kelompok dalam memenuhi segenap kebutuhan bersamanya, khususnya mengenai
selera, norma dan kepentingan-kepentingan. Jadi lembaga sosial mengandung jaminan kesadaran kelompok bahwa kepentingan-kepentingan kelompok itu
dirasakan dan dihayati oleh anggotanya sebagai kepentingan dirinya juga.
2.2.3 Proses Pelembagaan
Dalam sosiologi dikenal ada empat macam tigkatan proses pelembagaan, Pertama; cara usage yang menunjuk pada suatu perbuatan. Kedua; cara berbuat ini
berlanjut pada dilakukan sehingga menjadi suatu kebiasaan folkways, yaitu perbuatan yang selalu diulang-ulang dalam setiap usaha dalam mencapai tujuan.
Ketiga; apabila kebiasaan itu diterima sebagai patokan atau norma pengatur kelakuan bertindak, maka didalamnya sudah terdapat unsur pengawas dan jika terjadi
penyimpangan, pelakunya akan dikenakan sanksi. Keempat; tatas kelakuan yang semakin kuat yang mencerminkan kekuatan pola kelakuan masyarakat yang
mengikata para anggotanya; tata kelakuan semacam ini disebut adat istiadat costum. Bagi masyarakat yang melanggar adat istiaat, maka ia akan mendapat sanksi yang
lebih keras Abdulsyani,2007;77.
65
.Roucek dan Warren 1984, menyebut lembaga sebagai pola organisasi untuk memenuhi berbagai keperluan manusia, yang lahir dengan adanya berbagai budaya
sebagai satu ketetapan untuk menggunakannya yang tetap, memperoleh konsep kesejahteraan masyarakat, dan melahirkan suatu struktur.
www.pdfsearchengine.com- perlengkapan fisip- strategi kebudayaan2 Lembaga pada mulanya terbentuk atas dorongan kesamaan pandangan, hasrat
dan keinginan bersama manusia untuk hidup secara teratur. Cita-cita tentang keteraturan hidup ini berpusat pada tatanan normatif hubungan antar angota
masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Penataan, pemeliharaan dan pengekalan keteraturan hubungan antar anggota masyarakat itu sangat tergantung
pada intensitas kesadaran bersama terhadap fungsi norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Apabila kemudian secara sadar norma-norma
sosial itu diakui, dihormati dan dipatuhi bersama sebagai satu-satunya alternatif yang dapat berfungsi memelihara stabilitas hubungan sosial dan dapat mendorong
kemudahan dalam usaha memenuhi kepentingan-kepentingan kelompoknya, maka kehidupan kelompok ini akan semakin mapan dan terpola dalam bentuk lembaga
sosial. Proses pelembagaan yang terus meningkat, maka perlu dipahami bahwa poses
pelembagaan tercakup beberapa aspek, seperti aspek norma, kekuatan penjiwaan terhadap norma, disamping luasnya penyebaran penjiwaan norma tersebut bagi
anggota masyarakat. Seiring dengan apa yang disebutkan oleh durkheim, sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari institusi lembaga sosial. Dalam sosiologi
66
lembaga utama yang menjadi pokok kajiannya antara lain; lembaga sosial ekonomi, politik, keluarga, pendidikan dan agama. Pada kajian deskripsi skripsi yang akan
dibuat ini yang menjadi sorotan adalah lembaga institusi pendidikan.
2.3 Lembaga Pendidikan