113
satu orang. Dua lagi tidak sampai tamat dipesantren akan tetapi sudah menamakan diri duluan dengan alasan tidak betah dipesantren.
Sewaktu anak-anaknya masih sekolah dipesantren ibu purnama hampir tiap minggu berkunjung kepesantren dengan tujuan mengantarkan belanja para anak-
anaknya yang nyantri di pondok pesantren modern Al-Abraar. Akan tetapi belakangan ini sudah tidak pernah lagi, kalaupun ada itu sifatnya kegiatan-kegiatan
penting yang diadakan dipesantren dan dirinya diundang untuk menghadiri acara tersebut.
Tanggapan ibu purnama tentang keberadaan pesantren di desa sikuik-huik dan manfaatnya bagai masyarakat;
“Menurut ibu keberadaan pesantren sangat bagus bagi anak-anak kami karena tempat belajar agama islam jadinya dekat dengan perkampungan ga
mengeluarkan biaya yang banyak lagi, tapi yang ibu kesalkan adalah disiplin pondok ituloh yang buat santrinya kejam kali tuturnya. Manfaatnya
banyaklah nak, seperti untuk anak-anak kami bisa mendaatkan ilmu agama, dan lin-lain. Bagi masyarakat gitu juga kalau ada kegiatan keagamaan kita
ga susah-susah lagi ngundang ustaz-ustaz dari jauh-jauh sana”.
4.3.9 Abridoan Pasaribu Pemuda Asal Desa Sikuik-Huik Dusun Aek Kapur
Abridoan Pasaribu atau yang sering dipanggil oleh anak muda setempat adalah Bang Abri. Bang Abri adalah salah satu anak muda lajang asal desa Sikuik-
huik dusun Aek kapur yang merupakan salah satu dusun lainnya yang ada di desa sikuik-huik kecamatan angkola selatan. Umurnya sekarang sudah menginjakkan
114
umur 26 tahun. Bang abri adalah anak ke empat dari tujuh bersaudara keluarga Pak Rusli Pasaribu. Aktifitasnya sehari-hari adalah aktif membantu kedua orang tuanya
berkebun sawit di dusun Aek Kapur. Selain itu bang abri juga termasuk anak muda yang sudah masuk kategori senior dari anak muda lainnya dan dia termasuk anak
muda setempat yang disegani oleh anak muda lainnya. Pada saat peniliti menjumpai bang Abri di rumahnya, dan kami nmelakukan
interaksi dan komunikasi berkaitan dengan keperibadiannya dan kebutuhan data skripsi yang dibutuhkan oleh peneliti. Ringkasnya sebagai berikut ;
Interaksi masyarakat desa sikuik-huik dengan pondok pesantren modern Al- abraar, sesuai dengan apa yang dirasakannya dan pernah dilakukannya bang abri
memberikan komentarnya sebagai mana penyampainnya “Saya sering datang kepesantren, apa lagi diwaktu sore hari untuk kegiatan
main bola disana. Selain itu saya juga sering berkomunikasi dengan beberapa ustaz yang ada dipesantren, apa lagi kadang-kadang kamu ketemu
di kedei kopi sisakkilsiondop julu sambil ngopi dan main catur”. Keberadaan pesantren dimata masyarakat sekitar pesantren Al-Abraar,
“Bagi saya sendiri keberadaan pesantren sangat menguntungkan dari segi agamanya, yang saya ketahui dengan hadirnya pesantren di desa kami
memberikan kontribusi positif seperti kegiatan ritual keamanan khusus kegiatan agama islam itu didesa-desa sudah kembali aktif, pada umumnya ini
dipeloppori oleh kawan-kawan beberapa alumni dan bahkan yang belum alumni”.
115
Keterlibatan masyarakat dalam aktifitas pesantren, “Saya pribadi kalau soal kegiatan pesantren yang saya ikuti adalah kegiatan
tahunan pesantren seperti khutbatul arsy pesantren, anggota masyarakat yang dilibatkan yang saya ketahui ada seperti orang tua saya sendiri
sepengetahuan saya sering dilibatkan oleh pesantren. Kegiatan masayarakatnya begitu juda bebrapa kegiatan melibatkan pesantren seperti
kemalangan, dan lain-lain”.
4.3.10 IbuUmi Inun Istri Ustaz Sahrijun Simatupang