Persediaan IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
ENTITAS ANAK SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN NOTES TO INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Pada tanggal 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 As of March 31, 2012, December 31, 2011
dan 1 Januari 201131 Desember 2010 and December 31, 2010
dan untuk tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2012 dan 2011 and for three months ended March 31, 2012 and 2011
Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain Expressed in US Dollar, unless otherwise stated
k. Beban Ditangguhkan k.
Deferred Charges
l. l.
m. Kapitalisasi Biaya Pinjaman m.
Capitalization of Borrowing Costs
n. n.
Biaya Penerbitan Emisi Efek Ekuitas Stock Issuance Costs
Biaya emisi efek ekuitas disajikan sebagai pengurang “Modal Disetor Lainnya” sebagai bagian dari ekuitas pada laporan
posisi keuangan interim konsolidasian. Stock issuance costs are presented as deduction from
“Other Paid-in Capital” in the shareholders’ equity section in the interim consolidated statement of financial position .
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 26 Revisi 2008, “Biaya Pinjaman”, yang mengharuskan biaya pinjaman yang
dapat diatribusikan
secara langsung dengan perolehan,
pembangunan, atau
pembuatan aset
kualifikasian pembangunan dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan
aset tersebut dan persyaratan untuk mulai mengkapitalisasi biaya pinjaman, penghentian sementara dan penghentiannya.
The Group adopted PSAK No. 26 Revised 2008, “Borrowing Costs”, which requires capitalization of directly
attributable borrowing costs to the acquisition, construction or production of a qualifying asset and the requirements
for commencement, suspension and cessation of the said capitalization.
Bunga, biaya komitmen, dan biaya pinjaman lainnya yang timbul
dari pinjaman
yang diperoleh
untuk membiayai
perolehan, pengembangan, dan konstruksi proyek-proyek dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset dalam
penyelesaian. Kapitalisasi biaya pinjaman akan dihentikan apabila konstruksi sudah selesai dan aset siap untuk
digunakan sesuai dengan tujuannya Catatan 2.i. Interests, commitment fees and other borrowing costs
incurred on loans obtained to finance the acquisition, development and construction of projects are capitalized
as part of the cost of the asset under construction. Capitalization of borrowing costs ceases when the
construction is completed and the asset is ready for its intended use Note 2.i.
Beban ditangguhkan terutama terdiri dari biaya tertentu untuk hak atas tanah, yang diamortisasi selama 20 sampai 32 tahun.
Efektif per 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan secara prospektif ISAK No. 25, Hak atas Tanah. Penerapan
ISAK ini hanya mereklasifikasi biaya pengurusan Hak atas Tanah untuk perolehan awal pada kelompok akun Tanah dan
untuk perpanjangan Hak pada kelompok akun Aset Tak Berwujud. Biaya tersebut tetap diamortisasikan selama 20
sampai 32 tahun. Penerapan ISAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan
keuangan konsolidasian. Deferred charges mainly represent certain land titles
costs, which are being amortized over 20 to 32 years. Effective January 1, 2011, the Group prospectively
adopted ISAK No. 25 , “Land Rights”. The adoption of this revised ISAK has reclassified the deffered charges to Land
and Intangible Assets, which are being amortized over 20 to 32 years.The adoption of this revised ISAK has no
significant impact on the consolidated financial statements.
Pinjaman yang
Diperoleh Pemerintah
dari Pemberi
Pinjaman Penerusan Pinjaman Loans Obtained by the Government from Lenders
Two-step Loans Pengakuan
penerusan pinjaman
dilakukan berdasarkan
otorisasi penarikan atau dokumen lainnya yang sejenis, yang diterbitkan oleh pemberi pinjaman. Pinjaman dicatat dan
terhutang dalam mata uang pinjaman yang diberikan atau nilai setara Rupiah apabila dana ditarik dalam mata uang Rupiah.
The recognition of two-step loans is based on the withdrawal authorization or other similar documents issued
by the lenders. The loans are recorded and payable in their original currencies or Rupiah equivalent if drawn in
Rupiah. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode
sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk
menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat
aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah
terpulihkannya
maupun jumlah
tercatat, neto
setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang
telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui sebagai laba rugi.
A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change
in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was
recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal
is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the
carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for
the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized as profit or loss.
24