Provisi IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
ENTITAS ANAK SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN NOTES TO INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Pada tanggal 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 As of March 31, 2012, December 31, 2011
dan 1 Januari 201131 Desember 2010 and December 31, 2010
dan untuk tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2012 dan 2011 and for three months ended March 31, 2012 and 2011
Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain Expressed in US Dollar, unless otherwise stated
t. Informasi Segmen t.
Segment Information
u. Instrumen Keuangan Derivatif u.
Derivative Financial Instruments
Perusahaan melakukan transaksi swap valuta asing dan swap suku bunga untuk tujuan mengelola risiko perubahan nilai
tukar mata uang asing dan suku bunga yang berasal dari utang jangka panjang Perusahaan dalam mata uang asing.
The Company enters into and engage in cross currency swap and interest rate swap for the purpose of managing
its foreign
exchange andi
nterest rate
exposures emanating from the Company’s long term obligation
payable in foreign currencies. Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan PSAK
No. 55 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan:Pengakuan dan Pengukuran”, yang menggantikan PSAK No. 55 Revisi 1999,
“Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. Effective January 1, 2010, the Company applied PSAK No.
55 Revised 2006, “Financial Instruments:Recognition and Measurement”, which supersede PSAK No. 55
Revised 1999,”Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”.
Untuk tujuan manajemen, Kelompok Usaha dibagi menjadi tiga segmen operasi berdasarkan produk dan jasa yang dikelola
secara independen oleh masing-masing pengelola segmen yang bertanggung jawab atas kinerja dari masing-masing
segmen. Para pengelola segmen melaporkan secara langsung kepada manajemen Perusahaan yang secara teratur mengkaji
hasil operasi sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya ke masing-masing segmen dan untuk menilai kinerja
segmen.
Pengungkapan tambahan
pada masing-masing
segmen terdapat dalam Catatan 38, termasuk faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang dilaporkan dan
dasar pengukuran informasi segmen. For management purposes, the Group is organised into
three operating segments based on their products and services which are independently managed by the
respective segment
managers responsible
for the
performance of the respective segments under their charge. The segment managers report directly to the
management who regularly review the segment results in order to allocate resources to the segments and to assess
the segment performance. Additional disclosures on each of these segments are shown in Note 38, including the
factors used to identify the reportable segments and the measurement basis of segment information.
Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Kelompok Usaha dieliminasi sebagai bagian dari proses
konsolidasi. Segments are determined before intra-group balances and
intra-group transactions are eliminated. Pajak kini dan pajak tangguhan langsung dibebankan atau
dikreditkan ke ekuitas apabila pajak tersebut berhubungan dengan transaksi yang langsung dikreditkan atau dibebankan
ke ekuitas. Current tax and deferred tax are charged or credited
directly to equity if the tax relates to items that are credited or charged directly to equity.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan,
pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan. Amendments to taxation obligations are recorded when an
assessment is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 5 Revisi 2009, “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini
memungkinkan pengguna
laporan keuangan
untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis
yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut
tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan
konsolidasian. Kelompok
Usaha menentukan
bahwa segmen operasi tidak mengalami perubahan dari segmen usaha yang telah ditentukan sebelumnya.
Effective January 1, 2011, the Group applied PSAK No. 5 Revised 2009, “Operating Segments”. The revised PSAK
requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of
the business activities in which the entity engages and economic environments in which it operates. The adoption
of the said revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements. The Group concluded
that the operating segments remain the same as the business segments previously identified.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada
tanggal posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan
tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi
yang sebelumnya
telah langsung
dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Deferred tax is calculated at the tax rates that have been
enacted or substantively enacted at financial position date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and
liabilities due to a change in tax rates is charged to current year operations, except to the extent that it relates to items
previously charged or credited to equity.
28
ENTITAS ANAK SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN NOTES TO INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Pada tanggal 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 As of March 31, 2012, December 31, 2011
dan 1 Januari 201131 Desember 2010 and December 31, 2010
dan untuk tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2012 dan 2011 and for three months ended March 31, 2012 and 2011
Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain Expressed in US Dollar, unless otherwise stated
v. v.
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
PSAK No. 30 Revisi 2011, “Sewa”, mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baik bagi
lessee maupun lessor terkait dengan sewa, yang berlaku untuk
perjanjian yang
mengalihkan hak
untuk menggunakan aset meskipun penyediaan jasa substansial
oleh lessor tetap diperlukan dalam mengoperasikan atau memelihara aset tersebut.
PSAK No. 30 Revised 2011, “Leases”, prescribes the appropriate accounting policies and disclosures, for
lessees and lessors, to apply in relation to leases which applies to agreements that transfer the right to use assets
even though substantial services by the lessor may be called for in connection with the operation or maintenance
of such assets. PSAK 16 Revisi 2011 “Aset Tetap”, mengatur perlakuan
akuntansi aset
tetap, sehingga
pengguna laporan
keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas dalam aset tetap dan perubahan dalam investasi
tersebut. Masalah utama dalam akuntansi aset tetap adalah
pengakuan aset,
penentuan jumlah
tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan nilainya.
PSAK 16 Revised 2011 “Property, Plant and Equipment”, prescribes the accounting treatment for property, plant and
equipment so that users of the financial statements can discern information about an entitys investment in its
property, plant and equipment and the changes in such investment.
The principal
issues in
accounting for
property, plant and equipment are the recognition of the assets, the determination of their carrying amounts and
the depreciation charges and impairment losses to be recognized in relation to them.
PSAK No. 18 Revisi 2010, “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”. Mengatur akuntansi dan
pelaporan program manfaat purnakarya untuk semua peserta
sebagai suatu
kelompok. Pernyataan
ini melengkapi PSAK No. 24 Revisi 2010, “Imbalan Kerja”.