pengucapan bunyi-bunyi konsonan tersebut dikarenakan kurangnya dasar pengetahuan tentang bunyi-bunyi bahasa Arab dan latihan-latihan, serta
kurangnya perhatian terhadap pentingnya pengucapan bunyi bahasa. Penelitian berikutnya dilakukan oleh Yunita Risa Fadila NIM 050704033
dengan judul “Analisis Kesalahan Pengucapan Bunyi Konsonan Hamzah
ء
[ ʔ] dan
‘Ain
ﻉ
[ ҁ] Pada Siswa Kelas XII Dua Belas Madrasah Aliyah Negeri Kisaran
tahun 2009”. Dalam penelitiannya beliau melihat konsonan manakah yang banyak mengalami kesalahan pada saat diucapkan, dan penyebab terjadinya kesalahan
pengucapan bunyi konsonan hamzah
ء
[ ʔ] dan ‘ain
ﻉ
[ ҁ]. Hasil penelitiannya
menunjukan bahwa bunyi konsonan yang paling banyak mengalami kesalahan yaitu bunyi konsoanan
ﻉ
[ ҁ] diucapkan menjadi bunyi konsonan
ء
[ ʔ] sebanyak 8
orang, sedangkan bunyi konsonan
ء
[ ʔ] diucapkan menjadi
ﻉ
[ ҁ] sebanyak 5
orang. Penyebab kesalahan pengucapan bunyi konsonan ini dikarenakan latar
belakang pendidikan sampel yang mengenal bahasa Arab saat duduk di Madrasah Aliyah, penyebab selanjutnya yaitu menukar lafal, kurangnya latihan dalam
pengucapan bunyi-bunyi bahasa Arab serta kurangnya perhatian terhadap pentingnya pengucapan bunyi bahasa yang benar.
2.2 Analisis Kesalahan
Menurut Ellis dalam Guntur 1988: 68 analisis kesalahan yaitu suatu prosedur kerja, yang biasa digunakan oleh para peneliti dan guru bahasa, yang
meliputi pengumpulan sampel, pengidentifikasian kesalahan yang terdapat dalam sampel, penjelasan kesalahan tersebut, pengklasifikasian kesalahan itu
berdasarkan penyebabnya, serta pengevaluasian atau penilaian taraf keseriusan itu. Corder dalam Parera 1986: 49 mengatakan ada dua macam kesalahan
yaitu kesalahan yang terjadi tidak secara sistematis dalam tutur seseorang, dan kesalahan yang terjadi secara sistematis pada tutur seseorang yang belajar bahasa.
Universitas Sumatera Utara
Kedua tipe kesalahan di atas harus dihubungkan dengan pengertian dan konsep Noam Chomsky performance dan competence. Perfomance yaitu
pelaksanaan aktual dari proses bahasa sedangkan competence yaitu kegiatan internal dalam proses bahasa. Menurut Noam Chomsky ada kesalahan yang
disebabkan oleh dan dalam fakta performance atau kesalahan yang disebabkan oleh faktor-faktor performance dan ada pula kesalahan yang disebabkan oleh
faktor-faktor competence. Berdasarkan konsep tersebut maka Corder memberikan perbedaan antara mistake dan error Corder dalam Parera, 1986: 49-50
Mistake adalah penyimpangan yang disebabkan oleh faktor-faktor performance seperti keterbatasan ingatan, mengeja dengan lafal, keseleo,
kelelahan, tekanan emosional, dan sebagainya. Kesalahan seperti ini mudah diperbaiki jika si penutur atau pembicara diingatkan. sedangkan error adalah
penyimpangan-penyimpangan yang sistematis dan konsisten dan menjadi ciri khas dari sistem bahasa siswa yang belajar bahasa tertentu. Corder dalam Parera 1986:
50. Menurut Guntur 1988: 145 kesalahan pengucapan juga dapat
digolongkan sebagai kesalahan berbahasa, di samping ragam kesalahan berbahasa telah ditemukan empat klasifikasi atau taksonomi yang perlu diketahui mengenai
kesalahan berbahasa, yaitu : a Taksonomi kategori linguistik
b Taksonomi siasat permukaan c Taksonomi komparatif
d Taksonomi efek komunikatif Taksonomi kategori linguistik yaitu mengklasifikasikan kesalahan-
kesalahan berbahasa berdasarkan komponen linguistik atau unsur linguistik tertentu yang dipengaruhi oleh kesalahan, ataupun berdasarkan kedua-duanya,
adapun komponen komponen bahasa mencakup fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, leksikon dan wacana. Taksonomi siasat permukaan menyoroti
bagaimana cara-caranya struktur-struktur permukaan berubah. Taksonomi kompratif didasarkan pada perbandingan-perbandingan antara struktur kesalahan-
kesalahan B2 dan tipe-tipe konstruksi tertenru lainnya. Dan taksonomi efek
Universitas Sumatera Utara
komunikatif memandang serta menghadapi kesalahan-kesalahan dari prespektif efeknya terhadap penyimak dan pembaca. Guntur 1988: 145-164.
Menurut Saussure 1988: 255-260 sebab-sebab terjadinya perubahan bunyi yaitu sebagai berikut :
1. Ras memberi pengaruh bagi perubahan bunyi. 2. Perubahan fonetis sebagai penyesuaian pada kondisi tanah dan iklim
3. Menukar dua pelafalan menjadi satu, atau lafal yang sulit diganti dengan yang mudah.
4. Perubahan lafal sebagai akibat pendidikan fonetis di masa kanak-kanak. 5. Populasi pribumi yang berbau dengan pendatang baru.
2.3 Fonologi dan Fonetik