Tabel 1 Vokal Bahasa Arab
Vokal Depan
Tengah Belakang
Bulat Tidak
Bulat Bulat
Tidak Bulat
Bulat Tidak
Buat
Tinggi i:
u: i
u
Sedang a
a:
2.5.2 Bunyi Konsonan
Basyar 1980: 74 memberi batasan bunyi konsonan bahasa Arab sebagai berikut :
ﻖﻄﻨﻟﺍ ءﺎﻨﺛﺃ ﺙﺪﺤﻳ ﻱﺬﻟﺍ ﺱﻮﻤﻬﻤﻟﺍ ﻭﺍ ﺭﻮﻬﺠﻤﻟﺍ ﺕﻮﺼﻟﺍ ﻮﻫ ﻥﺫﺍ ﺖﻣﺎﺻ ﺕﻮﺻ .
ṣautun ṣāmitun `iżan huwa ṣ-ṣautu l-majhūru awi l-mahmūsu l-lażī ya
ḥdaṡu aṡnā`i n-nuṭqi. `Bunyi konsonan terdiri dari bunyi bersuara dan tidak bersuara yang mengalami hambatan udara pada titik artikulasi`.
Menurut Badri 1988: 4 bunyi konsonan disebut dengan
ﺔﻣﺎﺼﻟﺍ ﺕﺍﻮﺻﻻﺍ
`al-`aṣwātu ṣāmitu. Menurut Muskar 2009: 36 di dalam bahasa Arab dikenal huruf-huruf
alphabet yang disebut dengan huruf Hija’iyyah. Lambang-lambang huruf Hija’iyyah itu dalam kajian fonetik merupakan lambang bunyi konsonan. Bunyi
konsonan bahasa Arab sama seperti bunyi konsonan pada bahasa-bahasa yang ada di dunia, yakni dapat diklasifikasikan menurut artikulator dan titik artikulasi,
hambatan udara, serta bergetar tidaknya pita-pita suara ketika dalam pelaksanaan suatu bunyi.
Universitas Sumatera Utara
Adapun klasifikasi bunyi konsonan bahasa Arab berdasarkan artikulator seperti berikut :
Titik artikulasi atau daerah artikulasi atau
ﻖﻄﻨﻟﺍ ﺔﻴﻔﻴﻛ
kayfiyyatu n-nu ṭqi.
Untuk menghasilkan sebuah bunyi konsonan, maka bunyi konsonan dapat dibedakan berdasarkan titik artikulasinya sebagai berikut :
1. Bunyi konsonan bilabial
ﻲﻧﺎﺘﻔﺷ
syafatāniy, yaitu bunyi yang dihasilkan oleh kedua bibir yang bersama-sama bertindak sebagai artikulator dan titik
artikulasi. Bunyi konsonan yang dihasilkan adalah :
ﺏ ,
ﻡ ,
ﻭ
[ w, m, b ]. 2. Bunyi konsonan dental
ﻲﻧﺎﻨﺳﺍ
asnāniy, yaitu bunyi yang dihasilkan oleh ujung lidah dan pangkal gigi atas. Bunyi yang dihasilkan adalah
ﺩ , ﺕ
[ d, t , ]. 3. Bunyi konsonan labio–dental
ﻲﻧﺎﻨﺳﺃ ﻱﻮﻔﺷ
syafawī asnāniy yaitu bunyi yang bdihasilkan oleh bibir bawah dan gigi atas. Bunyi yang dihasilkan :
ﻑ
[f]. 4. Bunyi konsonan interdental
ﻲﻧﺎﻨﺳﺃ ﻦﻴﺑ
bayna asnāniy yaitu bunyi yang dihasilkan oleh ujung lidah, gigi atas dan bawah, seperti
: ﺫ , ﺙ
[
ð,
θ ].
5. Bunyi konsonan alveolar
ﺔﺜﻟ
li ṣṣah yakni bunyi yang dihasilkan oleh
pangkal gigi atas, daun lidah dan ujung lidah, seperti
ﻥ , ﻝ , ﺱ , ﺯ , ﺭ
[ n, l, s, ʒ
, r ] 6. Bunyi konsonan velarized
ﻢﺨﻔﻣ
mufakhkham yakni bunyi yang diperoleh dari pangkal gigi dan langit-langit lunak, disertai dengan depan lidah dan daun
lidah. bunyi yang dihasilkan seperti :
ﻅ , ﻁ , ﺽ , ﺹ
[ ʑ, ʈ
,
ɖ, ʂ] 7. Bunyi konsonan velar
ﻖﺒﻁ
ṭabaq yaitu bunyi yang dihasilkan oleh langit- langit lunak dan belakang lidah. Bunyi yang dihasilkan adalah :
ﺥ ,
ﻍ ,
ﻙ
[ k, γ,
x ]. 8. Bunyi konsonan alveo palatal
ﺔﻳﺭﺎﻏ ﺔﺜﻟ
li ṣṣah ghāriyyah bunyi yang
dihasilkan oleh pangkal gigi dan langit-langit keras dan daun lidah belakang, seperti
ﺵ, ﺝ
[ ʃ,
ʝ ]
Universitas Sumatera Utara
9. Bunyi konsonan palatal
ﺔﻳﺭﺎﻏ
gh āriyyah yaitu bunyi yang diperoleh dari
langit-langit keras dan lidah bagian tengah. Bunyi yang dihasilkan adalah
ﻱ
[y]. 10. Bunyi konsonan uvular
ﺔﻴﻘﻠﺣ
ḥalqiyyah, adalah bunyi yang diperoleh dari langit-langit keras dan lidah bagian tengah. Bunyi yang dihasilkan adalah
ﻕ
[ q ]. 11. Bunyi konsonan faringal
ﺔﻴﻘﻠﺣ
ḥalqiyyah, yaitu bunyi yang dihasilkan oleh dinding belakang tenggorokan dan akar lidah, seperti :
ﻉ , ﺡ
[ ҁ
,
ћ ]. 12. Bunyi konsonan glotal
ﺔﻳﺮﺠﻨﺣ
ḥanjariyyah yaitu bunyi yang diperoleh dari pita-pita suara. seperti :
ء , ﻩ
[ ʔ, h ]. Khuli dalam Muskar 2009 : 39-40.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Nasr dalam Muskar 2009: 41 bahasa Arab memiliki 28 fonem konsonan. Seperti yang terdapat dalam tabel berikut.
Tabel 2 Bunyi Konsonan Bahasa Arab Daerah
artikulasi
ﺭ ﻮﻬﺠ
ﻣ
B er
su ar
a
ﺱ ﻮﻤ
ﺤﻣ
T id
ak b
er su
ar a
ﻥﺎ ﺗﺎﻔ
ﺷ
B ila
b ia
l ﻥﺎ
ﻨﺳﺃ
D en
tal
ﻥﺎ ﻨﺳﺃ
ﻯﻮﻔ ﺷ
L abi
o de nt
al
ﻥ ﺎﻨﺳ
ﺃ ﻦ ﻴﺑ
In te
r d en
ta l
ﺔ ﺜﻟ
A lve
ol ar
ﻢﺨﻔ ﻣ
V el
ar iz
ed
ﻖﺒ ﻁ
v el
ar ﺔﺜ
ﻟ
A lv
eo p
al at
al
ﺔﻳﺭ ﺎﻏ
p al
at al
ﺔﻴ ﻘﻠﺣ
uvul ar
ﺔﻴ ﻘﻠﺣ
fa ri
nga l
ﺔﻳﺮ ﺠﻨﺣ
gl ot
al Cara
Artikulasi
ﺔﻴﻔﻗﻭ St
o p
ﺟ ﺏ
b ﺩ d
ﺽ ɖ ﻫ
ﺕ t ﻁ ʈ ﻙ k
ﻕ q ء ʔ
ﻙﺎﻜﺘﺣ ﺍ
F rik
at if
ﺟ ﺫ
ð
ﺯ ʒ ﻅ ¸ ﻍ ɤ ﺝ ∆ ﻉ ʕ
ﻫ ﻑ f
ﺙ θ
ﺹ ʂ ﺥ x ﺵ
S
ﺡ ħ ﻫ
h
ﺔﻴ ﻔﻧﺃ
N asal
ﺟ ﻡ m
ﻥ n ﻫ
ﺔﻳﺭﺎﺟ L
at er
al
ﺟ ﻝ l
ﻫ
ﺔﻳﺭ ﺍﺮﻜﺗ
V ib
ra n
ﺟ ﻫ
ﻪﺘٮﺎﺻ ﻪﺒﺷ
Se m
i voka
l ﺟ
ﻭ w ﻱ
y
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN