komunikatif memandang serta menghadapi kesalahan-kesalahan dari prespektif efeknya terhadap penyimak dan pembaca. Guntur 1988: 145-164.
Menurut Saussure 1988: 255-260 sebab-sebab terjadinya perubahan bunyi yaitu sebagai berikut :
1. Ras memberi pengaruh bagi perubahan bunyi. 2. Perubahan fonetis sebagai penyesuaian pada kondisi tanah dan iklim
3. Menukar dua pelafalan menjadi satu, atau lafal yang sulit diganti dengan yang mudah.
4. Perubahan lafal sebagai akibat pendidikan fonetis di masa kanak-kanak. 5. Populasi pribumi yang berbau dengan pendatang baru.
2.3 Fonologi dan Fonetik
Badri dalam Muskar 2009: 7 mengatakan fonologi bahasa Arab disebut dengan
ﺕﺍﻮﺻﻻﺍ ﻢﻠﻋ
`ilmu l-aṣwāt ‘ilmu tentang bunyi-bunyi bahasa Arab, atau
ﺎﻴﺟﻮﻟﻮﻧﻮﻓ
f ūnūlūjiyā.
Menurut Chaer 1994: 102-103 bidang yang mempelajari, menganalisis dan membicarakan runtutan bunyi-bunyi bahasa disebut fonologi. Secara
etimologi fonologi terbentuk dari kata fon yaitu bunyi, dan logi yaitu ilmu. Menurut hierarki satuan bunyi yang menjadi objek studinya dibedakan menjadi
fonetik dan fonemik. Secara umum fonetik biasa dijelaskan sebagai cabang studi fonologi yang mempelajari bunyi bahasa tanpa memperhatikan apakah bunyi-
bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak menurut urutan proses terjadinya bunyi bahasa dibedakan menjadi tiga jenis fonetik yaitu :
1. Fonetik artikulatoris 2. Fonetik akustis
3. Fonetik auditoris Fonetik artikulatoris disebut juga fonetik organis atau fonetik fisiologis,
mempelajari bagaimana mekanisme alat-alat bicara manusia bekerja dalam menghasilkan bunyi bahasa. Fonetik akustis mempelajari bunyi bahasa sebagai
peristiwa fisis atau fenomena alam. Bunyi-bunyi itu diselidiki frekuensi getarannya, amplitudonya intensitasnya, dan timbrenya. Fonetik auditoris
Universitas Sumatera Utara
mempelajari bagaimana mekanisme penerimaan bunyi bahasa itu oleh telinga kita. Dari ketiga jenis fonetik ini yang berkaitan dengan dunia linguistik adalah fonetik
artikulatoris, fonetik inilah yang berkenaan dengan masalah bagaimana bunyi- bunyi bahasa itu dihasilkan atau diucapkan manusia. Chaer 1994: 103.
Badri 1988: 5-6 menyebut ketiga istilah fonetik di atas sebagai berikut : 1.
ﻲﻘﻄﻨﻟﺍ ﺕﺍﻮﺻﻷﺍ ﻢﻠﻋ
`ilmu l-`aṣwāti n-nuṭqiyyi `fonetik artikulator`. 2.
ﻲﻜﻴﺘﺳﻮﻛﻷﺍ ﻭﺃ ﻲﺘﺳﻮﻛﻷﺍ ﺕﺍﻮﺻﻷﺍ ﻢﻠﻋ
`ilmu l-`aṣwāti l-`akustiyyi `awi l- `akustīkiyyi `fonetik akustik`.
3. ﻲﻌﻤﺴﻟﺍ ﺕﺍﻮﺻﻷﺍ ﻢﻠﻋ
`ilmu l-`aṣwāti s-sam
`iyyi `fonetik auditoris`.
Dari ketiga jenis fonetik di atas, yang menjadi bahan kajian dalam bahasa Arab yaitu fonetik artikulatoris, sebagaimana yang disampaikan oleh Badri 1988:
5-6 sebagai berikut :
ﻲﻫ ﺐﻧﺍﻮﺟ ﺔﺛﻼﺜﺑ ﻲﻘﻄﻨﻟﺍ ﺕﺍﻮﺻﻷﺍ ﻢﻠﻋ ﺺﺘﺨﻳ
: yakhta
ṣu `ilmu l-`aṣwāti n-nuṭqiyyi biṡalāṡṡti jawānibi hiya : `Ada 3 hal yang khusus dikaji dalam fonetik altikulatoris sebagai berikut`:
1 .
ﻮﻄﻨﻤﻟﺍ ﺕﺍﻮﺻﻷﺍ ﺔﺳﺍﺭﺩ
ﺝﺮﺨﻤﻟﺍ ﺚﻴﺣ ﻦﻣ ﺎﻬﻨﻴﺑ ﻖﻳﺮﻔﺘﻟﺍ ﻭ ﺔﻗ ﺔﻳﻮﺜﻟ
– ﺔﻴﻬﻔﺷ
ﻭ .....
ﺦﻟﺍ ﺎﻬﺑ ﻖﻄﻨﺗ ﻲﺘﻟﺍ ﺔﻴﻔﻴﻜﻟﺍ ﻭ
ﺔﻳﺭﺎﺠﻔﻧﺍ –
ﺔﻴﻛﺎﻜﺘﺣﺍ ,
ﺎﻬﺘﻔﺻ ﻭ ﺓﺭﻮﻬﺠﻣ
ﺔﺳﻮﻤﻬﻣ ,
ﺎﻬﻋﻮﻧ ﻭ ﺔﻴﻔﻧﺍ
- ﺔﻴﻣﻮﻗ
ﺕﺎﻔﻴﻨﺼﺘﻟﺍ ﻦﻣ ﻚﻟﺍﺫ ﺮﻴﻏ ﻲﻟﺍ
dirāsatu l-aṣwāti l-manṭūqati wa t-tafrīqi baynahā min hayṡu l-makhraji li
ṡawiyyati – syafahiyyati wa ilā `ākhir, wa l-kayfiyyati l-lati tanṭiqu bihā infijāriyyati - `iḥtikākiyyati, waṣifātiha majhūratun – mahmūsatun wa naw`ihā
`anfiyyatun – famuwiyatun il gayri żālika min at-taṣnīfāt. `Menyelidiki sitem bunyi-bunyi bahasa berdasarkan alat-alat ucap dalam artikulasi, yang berbeda-
beda dari titik artikulasinya pangkal gigi atas – bibir dan sebagainya, dan cara pengucapannya hambatan udara – frikatif dan menurut pita-pita suara bersuara–
tak bersuara, dan menurut penggolongan bunyi hidung – mulut dan sebagainya`.
2 .
ّﻮﻜﺗ ﺎﻬﺑ ﻲﺘﻟﺍ ﺔﻘﻳﺮﻄﻟﺍ ﻻﺍ ﻭ ﻥ
ﻦﻳﻮﻜﺘﻟﺍ ﺍﺬﻫ ﻲﻓ ﺔﻣﺪﺨﺘﺴﻤﻟﺍ ءﺎﻀﻋ
A ṭ-ṭārīqatu l-latī bihā tukawwanu wa al-`a’ḍā`u l-mustakhdimatu fi haża t-
takwīni. `Dengan cara kerja alat-alat ucap itu tercipta bunyi-bunyi bahasa`.
Universitas Sumatera Utara
3 .
ﻕﻮﻄﻨﻤﻟﺍ ﺕﻮﺼﻟﺍ ﺔﻔﻴﻅ ﻭ
wa ẓīfatu ṣ-ṣawti l-manṭūqi. `Cara kerja bunyi-bunyi itu diujarkan`.
2.4 Alat-Alat Ucap