ketangan konsumen atau pemakai industri. Adapun lembaga-lembaga
yang ikut mengambil bagian dalam penyaluran barang adalah produsen,
perantara dan konsumen atau pemakai industri. Suatu barang dapat
berpindah melalui beberapa tangan sejak dari produsen sampai ke
konsumen. Ada beberapa saluran distribusi yang dapat digunakan
untuk menyalurkan barang baik melalui perantara ataupun tidak.
Perantara adalah lembaga bisnis yang beroperasi diantara produsen dan
konsumen atau pembeli industri. Adapun macam perantara itu adalah
pedagang besar, pengecer dan agen. Perantara ini memiliki fungsi yang
hampir sama, yang berbeda hanya status kepemilikan barng serta skala
penjualan Swashta, 2001.
2.2.6. Analisis Nilai Tambah
Pada umumnya yang termasuk dalam nilai tambah dalam suatu
kegiatan produksijasa adalah berupa laba, upahgaji, sewa tanah dan bunga
uang yang dibayarkan berupa bagian dari biaya, penyusutan dan pajak
tidak langsung Tarigan, 2005. Peran agroindustri di pedesaan dalam
meningkatkan nilai tambah
komoditas pertanian terwujud dalam penciptaan nilai tambah, penyerapan
tenaga kerja, produktivitas tenaga kerja, dan keterkaitan dengan sektor lain.
Menurut Hayami 1990 dalam Sudiyono 2002, ada dua cara untuk menghitung
nilai tambah yaitu nilai tambah untuk pengolahan dan nilai tambah untuk
pemasaran.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian sirup Rosella ini berlokasi di Jalan Wonosari gg. Nasari
No.6A Tangkerang Selatan Kota Pekanbaru yaitu pada agroindustri Sri
Rahayu. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan mulai bulan Januari
2010 sampai bulan Juli 2010, meliputi kegiatan pengumpulan data, pengolahan
data dan analisis data serta penyusunan skripsi. Pemilihan objek penelitian ini
atas pertimbangan bahwa usaha “Sri Rahayu” ini masih kontinyu
memproduksi sirup rosella sejak tahun 2000 sampai sekarang dan merupakan
perintis usaha sirup rosella di Kota Pekanbaru.
3.2. Teknik Pengambilan Sampel dan Data
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus,
yaitu pada pengusaha agroindustri sirup rosella “Sri Rahayu“di Kota
Pekanbaru. Data yang diambil terdiri dari data primer dan data sekunder.
Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan
pengusaha agroindustri sirup rosella dengan menggunakan daftar
pertanyaan atau kuisioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu serta
dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan.
Data primer yang dikumpulkan meliputi: riwayat usaha, identitas
pengusaha agroindustri sirup rosella umur, jenis kelamin, pendidikan
formal, pengalaman berusaha, jumlah tanggungan keluarga, penggunaan
faktor produksi, aspek teknis dan teknologi, aspek yuridis Hukum,
aspek lingkungan, aspek pemasaran dan nilai tambah serta permasalahan
yang dihadapi dalam pengembangan usaha agroindustri sirup rosella.
Data sekunder diperoleh dari laporan bulanan usaha yang meliputi:
keadaan umum usaha, sejarah singkat usaha ditambah juga dengan data lain
yang menunjang penelitian ini baik dari instansi yang terkait maupun
literatur lainnya.
3.3. Analisis Data
Analisis data dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian. Data yang
diperoleh akan ditabulasikan dan kemudian dianalisis sebagai berikut :
3.3.1. Aspek Teknis dan Teknologi
Aspek teknis dan teknologi diuraikan secara deskriptif dengan
melihat pada Ketersedian bahan baku, peralatan yang digunakan, proses
produksi, biaya produksi dan kapasitas produksi.
3.3.2. Aspek Yuridis Hukum
Aspek yuridis dijelaskan secara deskriptif dengan melihat bentuk
badan usaha, perizinan usaha, izin dari Dinas Kesehatan, izin dari Departemen
Perindustrian dan Perdagangan, sistem pengupahan karyawan, orang-orang
yang terlibat dalam usaha, dan lokasi usaha.
3.3.3 Aspek Lingkungan
Aspek lingkungan juga dijelaskan secara deskriptif dengan
melihat tempat pembuangan limbah industri dan dampak yang ditimbulkan
oleh usaha agroindustri sirup rosella terhadap lingkungan dan masyarakat
sekitarnya.
3.3.4. Aspek Pemasaran
Aspek pemasaran juga dijelaskan secara deskriptif dengan
menguraikan variabel dari marketing mix yaitu dari segi produk product,
harga price, distribusi place dan promosi promotion.
3.3.5. Analisis Nilai Tambah
Analisis nilai tambah menggunakan metode Hayami. Menurut Hayami
1990 dalam Sudiyono 2002, ada dua cara untuk menghitung nilai tambah
yaitu nilai tambah untuk pengolahan dan nilai tambah untuk pemasaran.
Prosedur perhitungan nilai tambah menurut metode Hayami dapat dilihat
pada tabel 1.
Tabel 1. Format Analisis Nilai Tambah Pengolahan
No Output, Input, Harga
Formula
1
Hasil produksi botolbulan
A 2
Bahan baku kgbulan
B 3
Tenaga kerja HOK
C 4
Faktor konversi 1 2
AB = M 5
Koefisien tenaga kerja 3 2
CB = N 6
Harga produk Rp botol
D 7
Upah rerata Rp HOK
E
Pendapatan
8
Harga bahan baku Rp kg
F 9
Sumbangan input lain Rp kg
G 10
Nilai produk 4x6 Rp kg
M X D = K 11
a. Nilai tambah 10-8-9 Rp kg
K – F – G = L
b. Rasio nilai tambah 11.a 10
L K = H 12
a. Imbalan tenaga kerja 5x7 Rp botol
N X E = P
b. Bagian tenaga kerja 12.a. 11.a.
P L = Q 13
a. Keuntungan 11.a. – 12.a
L – P = R
b. Tingkat keuntungan 13.a 11.a
R L = 0
Balas Jasa Untuk Faktor Produksi
14
Margin Rp botol
K – F = S
Pendapatan tenaga kerja langsung 12a 14 100 P S 100 = T
Sumbangan input lain 9 14 x 100 G S 100 = U
Keuntungan perusahaan 13a 14 100 R S 100 = V
3 .3.6. Analisis SWOT
Analisis ini membandingkan antara faktor internal kekuatan
strenghts dan kelemahan weaknesses dengan faktor eksternal peluang
opportunities dan ancaman threats.
Sumber: Sudiyono, 2002.
Semua informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan
sebaiknya menggunakan matrik SWOT. Matrik ini menghasilkan empat
kemungkinan alternatif strategis yaitu: 1 Strategi SO, 2 Strategi ST, 3
Strategi WO dan 4 Strategi WT. Tabel 1
Tabel 2
. Matrik SWOT
STRENGHTS S
Susunan daftar kekuatan
WEAKNESSES W
Susunan daftar kelemahan
OPPORTUNITIES O
Susunan daftar peluang
STRATEGI S-O
Memakai kekuatan untuk memanfaatkan
peluang
STRATEGI W-O
Menangggulangi kelemahan dengan
memanfaatkan peluang
THREATS T
Susunan daftar ancaman
STRATEGI S-T
Memakai kekuatan untuk mengatasi
ancaman
STRATEGI W-T
Memperkecil kelemahan dan
menghindari ancaman Sumber : Rangkuti 2001
Pemilihan strategi yang baik dapat dilakukan dengan menerapkan
langkah-langkah sebagai berikut: 1 Tentukan unsur-unsur SWOT
yang ada. 2 Beri nilai untuk masing-masing
faktor dengan memberi skala mulai dari 3 sangat penting, 2
penting dan 1 tidak penting. 3 Tentukan alternatif strategi
berdasarkan kombinasi masing- masing yaitu alternatif strategi
SO, ST, WO dan WT berdasarkan kombinasi faktor
internal dan eksternal. 4 Tentukan keterkaitan alternatif
strategi dengan unsur-unsur SWOT yang telah dibuat pada
poin 1. 5 Hitung bobot masing-masing
alternatif strategi berdasarkan penjumlahan nilai masing-
masing unsur yang terkait dengan strategi itu.
6 Beri ranking terhadap masing- masing alternatif strategi
Faktor Intern
Faktor Ekstern
berdasarkan bobot yang tertinggi dengan diberi ranking
1.
3.4. Konsep Operasional
Agar tidak
terjadi kesalahpahaman dalam penelitian,
maka penulis memberikan batasan- batasan mengenai konsep maupun
pengukuran serta perhitungan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:
1. Agroindustri sirup rosella adalah suatu pengolahan hasil
pertanian yang berupa bahan baku rosella menjadi sirup
rosella dengan
tujuan meningkatkan nilai tambah.
2. Produksi adalah jumlah sirup rosella yang dihasilkan dalam
proses produksi. 3. Bahan baku utama merupakan
bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sirup rosella
dan bahan lainnya untuk meningkatkan kualiatas rasa
sirup rosella. 4. Bahan penunjang adalah bahan-
bahan yang diperlukan untuk kelancaran proses produksi
sirup rosella seperti kemasan, label, isolasi.
5. Aspek teknis dan teknologi diuraikan secara deskriptif
dengan melihat
pada Ketersedian bahan baku,
peralatan yang digunakan, proses produksi, biaya produksi
dan kapasitas produksi. 6. Aspek yuridis Hukum
dijelaskan secara deskriptif dengan melihat bentuk badan
usaha, perizinan usaha, izin dari Dinas Kesehatan, izin dari
Departemen Perindustrian dan Perdagangan,
sistem pengupahan karyawan, orang-
orang yang terlibat dalam usaha, dan lokasi usaha.
7. Aspek lingkungan juga dijelaskan secara deskriptif
dengan melihat tempat pembuangan limbah industri dan
dampak yang ditimbulkan oleh usaha agroindustri sirup rosella
terhadap lingkungan dan masyarakat sekitarnya.
8. Aspek pemasaran juga dijelaskan secara deskriptif
dengan menguraikan variabel dari marketing mix yaitu dari
segi produk product, harga price, distribusi place dan
promosi promotion.
9. Nilai tambah adalah Tambahan Penerimaan yang diperoleh
dengan mengubah bahan baku rosella serta bahan penunjang
lainnya menjadi produk lanjutan sirup rosella.
10. Bauran pemasaran adalah campuran dari variabel-variabel
pemasaran yang dapat dikendalikan dan digunakan
oleh suatu perusahaan. 11. Strategi pemasaran adalah suatu
rencana-rencana yang
fundamental untuk mencapai tujuan perusahaan dibidang
pemasaran. 12. Strategi produk adalah
serangkaian kebijakan dalam proses produksi sehingga
dihasilkan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen
dan memperoleh keunggulan bersaing dengan kompetitornya
13. Strategi harga adalah suatu rencana yang fundamental yang
dilakukan perusahaan dalam menetapkan harga.
14. Strategi distribusi yaitu berkenaan dengan bagaimana
sebuah perusahaan menjangkau pasar sasarannya.
15. Strategi promosi adalah perencanaan, implementasi dan
pengendalian komunikasi dari suatu organisasi kepada para
konsumen dan sasaran lainnya. 16. Analisis SWOT adalah
identifikasi berbagai faktor internal dan eksternal secara
sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.
17. Strenghts S atau kekuatan adalah situasi dan kemampuan
internal yang bersifat positif, yang
memungkinkan agroindustri sirup rosella
memiliki keuntungan stratejik dalam mencapai sasarannya.
18. Weaknesses W atau kelemahan adalah
situasi dan
ketidakmampuan internal yang mengakibatkan sirup rosella
tidak dapat mencapai tujuannya. 19. Opportunities O atau peluang
adalah situasi dan faktor-faktor eksternal yang membantu
agroindustri sirup rosella mencapai atau bahkan bisa
melampaui pencapaian
sasarannya. 20. Threats T atau ancaman adalah
faktor-faktor eksternal yang menyebabkan agroindustri sirup
rosella tidak dapat mencapai tujuannya.
21. Strategi SO dipakai untuk menarik keuntungan dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan dari peluang yang tersedia
dalam lingkungan eksternal. 22. Strategi WO bertujuan untuk
memperbaiki kelemahan
internal dengan memanfaatkan peluang dari lingkungan luar.
23. Strategi ST digunakan untuk menghindari atau memperkecil
dampak dari ancaman yang datang dari luar dengan
menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan.
24. Strategi WT adalah taktik pertahanan yang diarahkan pada
usaha memperkecil kelemahan internal yang ada serta
menghindari ancaman eksternal.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Profil Agroindustri Sirup Rosella “Sri Rahayu”