Analisis SWOT TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Agroindustri

Dari data Tabel 6 terlihat bahwa dengan menggunakan bahan baku rosella kering sebanyak 6 kg dapat dihasilkan minuman rosella sebanyak 400 botol. Usaha ini mampu menyerap tenaga kerja sebesar 2 HOK. Apabila harga produk output sebesar Rp 10.000botol dan faktor konversi sebesar sebesar 66,66 maka nilai produk sebesar Rp 480.000, nilai produksi ini dialokasikan untuk bahan baku yang berupa rosella kering sebesar Rp 50.000 per kilogram dan input-input agroindustri lainnya sebesar Rp. 130.000. Dari analisis nilai tambah yang telah dilakukan diatas, maka dapat diperoleh beberapa informasi yang dapat berguna bagi peneliti, pengusaha dan pihak-pihak yang ada kaitannya dengan usaha agroindustri rosella. Pertama, nilai tambah output agroindustri dipengaruhi oleh kemampuan pengolah menjual output agroindustri harga output per unit, ketersediaan bahan baku harga bahan baku dan struktur pasar input agroindustri harga input lainnya. harga satu jenis output agroindustri yang sama antar pengolah bersifat heterogen. Hal ini disebabkan karena perbedaan usia usaha, kualitas produk, serta variasi harga bahan baku dan harga input lainnya. Variasi komposisi bahan baku dalam menciptakan output agroindustri ini dicerminkan oleh faktor konversi pada masing-masing pengolah agroindustri. Kedua, pendapatan tenaga kerja dalam analisis nilai tambah ini dipengaruhi koefisien tenaga kerja dan upah tenaga kerja. Koefisien tenaga kerja ini menyatakan perbandingan antara input tenaga kerja dengan bahan baku rosella yang digunakan. Dalam penelitian ini dianalisis penggunaan tenaga kerja secara penghitungan Hari Orang Kerja HOK. Ketiga, keuntungan diperoleh produsen dari setiap bahan baku per kilogram rosella sama dengan nilai tambah dikurangi dengan imbalan tenaga kerja.

4.4. Analisis SWOT

Untuk mengetahui strategi pemasaran agroindustri sirup rosella, pengusaha dapat melakukan analisis SWOT. Analisis ini dilakukan untuk melihat produk dan pemasaran sirup Sumber: Data Olahan, 2011 rosella oleh usaha agroindustri sirup rosella dengan pendekatan analsisis internal kekuatan dan kelemahan dan eksternal peluang dan ancaman dalam menghadapi persaingan pemasaran sirup rosella. Berdasakan data yang diperoleh di lapangan, faktor internal dan eksternal yang dimiliki pengusaha serta strategi pemasaran yang dapat dilakukan pengusaha adalah sebagai berikut : Kekuatan Strengths Kelemahan Weaknesses Peluang Opportunities Ancaman threats Strategi SO 1. Menjaga hubungan yang baik dengan pedagang perantara yang ada dan terus merekrut banyak pedagang perantara untuk menciptakan jaringan pemasaran yang luas. 2. Selalu mengikuti pameran dan pelatihan dari berbagai instansi pemerintah ataupun swasta untuk meningkatkan promosi dan kualitas agroindustri. 3. Meningkatkan jumlah kapasitas produksi dan outlet pemasaran untuk memenuhi permintaan konsumen yang tinggi. 4. Lebih gencar melakukan promosi akan harga produk yang murah dengan kualitas yang terjaga untuk menarik minat konsumen. Strategi ST 1. Mempertahankan harga produk yang kompetitif baik ketika permintaan konsumen tinggi ataupun rendah. 2. Melakukan diversifikasi produk baik dari segi rasa ataupun jenis produk. 3. Menjalin hubungan kerja sama yang kuat dengan pemasok bahan baku. 4. Menciptakan jaringan distribusi yang kuat baik di daerah-daerah maupun pusat kota untuk terus memenuhi permintaan pasar. Strategi WO 1. Menguatkan modal melalui pinjaman dari kredit lembaga perbankan untuk mengatasi kesulitan modal. 2. Selalu mengikuti pameran dari berbagai instansi untuk meningkatkan promosi guna memperkenalkan produk sirup rosella. 3. Menciptakan kemasan yang menarik dengan berbagai ukuran dan harga. 4. Menambah karyawan sehingga pemasaran produk lebih banyak dinikmati masyarakat. 5. Melengkapi label dengan manfaat yang terkandung dalam sirup rosella. Strategi WT 1. Meningkatkan promosi produk agar dapat bersaing dengan produk sejenis seperti memberikan bonus atau discount setiap pembelian dalam skala besar untuk menarik minat konsumen yang lebih tinggi. 2. Memaksimalkan pasokan bahan baku dari luar untuk ketersediaan bahan baku. 3. Menciptakan hubungan kerja sama yang baik dengan pedagang perantara. Dalam rangka memilih alternatif strategi yang menjadi prioritas dalam penetapan strategi pemasaran agroindustri sirup rosella, maka dilakukan penilaian terhadap komponen-komponen masing-masing unsur SWOT, dengan cara menyesuaikan beberapa pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi usaha agroindustri sirup rosella. Penilaian berdasarkan logika pemikiran dan informasi dari pengusaha. Penilaian tersebut dapat dilihat pada Tabel 7 sebagai berikut : Tabel 7 . Distribusi nilai-nilai pada masing-masing komponen SWOT Kekuatan S Kelemahan W Peluang O Ancaman T S1 2 W1 2 O1 2 T1 2 S2 2 W2 2 O2 3 T2 3 S3 2 W3 3 O3 3 T3 3 S4 3 W4 3 O4 3 T4 2 Keterangan : 3 = Sangat Penting 2 = Penting 1 = Tidak Penting Mengenai alternatif pemilihan strategi pemasaran yang menjadi prioritas pada agroindustri sirup rosella dapat dilihat pada Tabel 8 sebagai berikut : Tabel 8. Alternatif Pemilihan Strategi Pemasaran Agroindustri sirup rosella Unsur SWOT Keterkaitan komponen Bobot Rangking SO1 SO2 SO3 SO4 S4, O1, O3, O4 S1, S2, O2 S3, S4, O1, O3, O4 S1, S2, S3, S4, O1,O3,O4 11 7 13 17 4 7 3 1 ST1 ST2 ST3 ST4 S4, T1, T5 S3, S4, T1, T5 S4, T2, T3 S4, T1, T4, T5 6 8 9 8 8 6 5 6 WO1 WO2 WO3 W4, O1, O4 W1, W3,O2, O3, O4 W2, W3, O2 8 14 9 6 2 5 WT1 WT2 WT3 WT4 W1, T1, T5 W3, T2, T3 W3, W4, T4 W3, T3 5 9 8 6 9 5 6 8 Berdasarkan nilai pembobotan yang telah dilakukan, maka dapat ditentukan alternatif strategi pemasaran yang dapat diterapkan oleh pengusaha agroindustri sirup rosella “Sri Rahayu“ sebagai berikut : 1. Lebih gencar melakukan promosi akan harga produk yang murah dengan kualitas yang terjaga untuk menarik hati konsumen. 2. Selalu mengikuti pameran dari berbagai instansi untuk meningkatkan promosi guna memperkenalkan produk sirup rosella. 3. Meningkatkan jumlah kapasitas produksi dan outlet pemasaran untuk memenuhi permintaan konsumen yang tinggi. 4. Menjaga hubungan yang baik dengan pedagang yang ada dan terus merekrut banyak pedagang perantara untuk menciptakan jaringan pemasaran yang luas. 5. Menciptakan kemasan yang menarik dengan berbagai ukuran dan harga. V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan