Dari data Tabel 6 terlihat bahwa dengan menggunakan bahan baku
rosella kering sebanyak 6 kg dapat dihasilkan minuman rosella sebanyak
400 botol. Usaha ini mampu menyerap tenaga kerja sebesar 2 HOK. Apabila
harga produk output sebesar Rp 10.000botol dan faktor konversi
sebesar sebesar 66,66 maka nilai produk sebesar Rp 480.000, nilai
produksi ini dialokasikan untuk bahan baku yang berupa rosella kering sebesar
Rp 50.000 per kilogram dan input-input agroindustri lainnya sebesar Rp.
130.000. Dari analisis nilai tambah yang
telah dilakukan diatas, maka dapat diperoleh beberapa informasi yang
dapat berguna bagi peneliti, pengusaha dan pihak-pihak yang ada kaitannya
dengan usaha agroindustri rosella. Pertama, nilai tambah output
agroindustri dipengaruhi oleh kemampuan pengolah menjual output
agroindustri harga output per unit, ketersediaan bahan baku harga bahan
baku dan struktur pasar input agroindustri harga input lainnya.
harga satu jenis output agroindustri yang sama antar pengolah bersifat
heterogen. Hal ini disebabkan karena perbedaan usia usaha, kualitas produk,
serta variasi harga bahan baku dan harga input lainnya. Variasi komposisi bahan
baku dalam menciptakan output agroindustri ini dicerminkan oleh faktor
konversi pada masing-masing pengolah agroindustri.
Kedua, pendapatan tenaga kerja dalam analisis nilai tambah ini
dipengaruhi koefisien tenaga kerja dan upah tenaga kerja. Koefisien tenaga
kerja ini menyatakan perbandingan antara input tenaga kerja dengan bahan
baku rosella yang digunakan. Dalam penelitian ini dianalisis penggunaan
tenaga kerja secara penghitungan Hari Orang Kerja HOK.
Ketiga, keuntungan diperoleh produsen dari setiap bahan baku per
kilogram rosella sama dengan nilai tambah dikurangi dengan imbalan
tenaga kerja.
4.4. Analisis SWOT
Untuk mengetahui strategi pemasaran agroindustri sirup rosella,
pengusaha dapat melakukan analisis SWOT. Analisis ini dilakukan untuk
melihat produk dan pemasaran sirup
Sumber: Data Olahan, 2011
rosella oleh usaha agroindustri sirup rosella dengan pendekatan analsisis
internal kekuatan dan kelemahan dan eksternal peluang dan ancaman dalam
menghadapi persaingan pemasaran sirup rosella. Berdasakan data yang
diperoleh di lapangan, faktor internal dan eksternal yang dimiliki pengusaha
serta strategi pemasaran yang dapat dilakukan pengusaha adalah sebagai
berikut :
Kekuatan Strengths Kelemahan Weaknesses
Peluang Opportunities Ancaman threats
Strategi SO
1. Menjaga hubungan yang baik dengan pedagang perantara
yang ada dan terus merekrut banyak pedagang perantara
untuk menciptakan jaringan pemasaran yang luas.
2. Selalu mengikuti pameran dan pelatihan dari berbagai
instansi pemerintah ataupun swasta untuk meningkatkan
promosi dan kualitas agroindustri.
3. Meningkatkan jumlah
kapasitas produksi dan outlet pemasaran untuk memenuhi
permintaan konsumen yang tinggi.
4. Lebih gencar melakukan promosi akan harga produk
yang murah dengan kualitas yang terjaga untuk menarik
minat konsumen.
Strategi ST
1.
Mempertahankan harga produk yang kompetitif baik ketika
permintaan konsumen tinggi ataupun rendah.
2.
Melakukan diversifikasi produk baik dari segi rasa ataupun jenis
produk. 3. Menjalin hubungan kerja sama
yang kuat dengan pemasok bahan baku.
4. Menciptakan jaringan distribusi yang kuat baik di daerah-daerah
maupun pusat kota untuk terus memenuhi permintaan pasar.
Strategi WO
1. Menguatkan modal melalui pinjaman dari kredit lembaga
perbankan untuk mengatasi kesulitan modal.
2. Selalu mengikuti pameran dari berbagai instansi untuk
meningkatkan promosi guna
memperkenalkan produk sirup rosella.
3. Menciptakan kemasan yang menarik dengan berbagai
ukuran dan harga. 4. Menambah karyawan sehingga
pemasaran produk lebih banyak dinikmati masyarakat.
5. Melengkapi label dengan manfaat yang terkandung dalam
sirup rosella.
Strategi WT
1. Meningkatkan promosi produk agar dapat bersaing dengan
produk sejenis seperti memberikan bonus atau
discount setiap pembelian dalam skala besar untuk
menarik minat konsumen yang lebih tinggi.
2. Memaksimalkan pasokan bahan baku dari luar untuk
ketersediaan bahan baku. 3. Menciptakan hubungan kerja
sama yang baik dengan pedagang perantara.
Dalam rangka memilih alternatif strategi yang menjadi prioritas dalam
penetapan strategi
pemasaran agroindustri sirup rosella, maka
dilakukan penilaian
terhadap komponen-komponen masing-masing
unsur SWOT, dengan cara menyesuaikan beberapa pengaruh faktor
tersebut terhadap kondisi usaha agroindustri sirup rosella. Penilaian
berdasarkan logika pemikiran dan informasi dari pengusaha. Penilaian
tersebut dapat dilihat pada Tabel 7 sebagai berikut
:
Tabel 7
. Distribusi nilai-nilai pada masing-masing komponen SWOT
Kekuatan S Kelemahan W
Peluang O Ancaman T
S1 2
W1 2
O1 2
T1 2
S2 2
W2 2
O2 3
T2 3
S3 2
W3 3
O3 3
T3 3
S4 3
W4 3
O4 3
T4 2
Keterangan : 3 = Sangat Penting
2 = Penting 1 = Tidak Penting
Mengenai alternatif pemilihan strategi pemasaran yang menjadi prioritas pada agroindustri sirup rosella dapat dilihat pada Tabel 8 sebagai berikut :
Tabel 8. Alternatif Pemilihan Strategi Pemasaran Agroindustri sirup rosella
Unsur SWOT
Keterkaitan komponen Bobot
Rangking
SO1 SO2
SO3 SO4
S4, O1, O3, O4 S1, S2, O2
S3, S4, O1, O3, O4 S1, S2, S3, S4, O1,O3,O4
11 7
13 17
4 7
3 1
ST1 ST2
ST3 ST4
S4, T1, T5 S3, S4, T1, T5
S4, T2, T3 S4, T1, T4, T5
6 8
9 8
8 6
5 6
WO1 WO2
WO3 W4, O1, O4
W1, W3,O2, O3, O4 W2, W3, O2
8 14
9 6
2 5
WT1 WT2
WT3 WT4
W1, T1, T5 W3, T2, T3
W3, W4, T4 W3, T3
5 9
8 6
9 5
6 8
Berdasarkan nilai pembobotan yang telah dilakukan, maka dapat ditentukan
alternatif strategi pemasaran yang dapat diterapkan oleh pengusaha agroindustri
sirup rosella “Sri Rahayu“ sebagai berikut :
1. Lebih gencar melakukan promosi akan harga produk yang
murah dengan kualitas yang terjaga untuk menarik hati
konsumen.
2. Selalu mengikuti pameran dari berbagai instansi untuk
meningkatkan promosi guna memperkenalkan produk sirup
rosella. 3. Meningkatkan jumlah kapasitas
produksi dan outlet pemasaran untuk memenuhi permintaan
konsumen yang tinggi. 4. Menjaga hubungan yang baik
dengan pedagang yang ada dan terus merekrut banyak
pedagang perantara untuk menciptakan
jaringan pemasaran yang luas.
5. Menciptakan kemasan yang menarik dengan berbagai
ukuran dan harga.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan