izin penyuluhan, dan pemberian upah minimum regional.
2.2.3. Aspek Lingkungan
Pertumbuhan dan
perkembangan perusahaan tidak dapat dilepaskan dari lingkungan
sekitarnya. Lingkungan ini dapat berpengaruh positif maupun negatif
pada perusahaan. Untuk itu faktor lingkungan perlu mendapat perhatian
perusahaan, dapat berupa jenis-jenis gangguan yang dapat ditimbulkan
dari kegiatan usaha, baik untuk lingkungan maupun masyarakat
disekitar kegiatan usaha. Menurut Burhan 2004,
masalah yang dijumpai oleh setiap perusahaan adalah perbaikan fisik
lingkungannya. Saat ini terutama di kota besar dan pusat-pusat industri
telah dirasakan oleh penduduk disekitar perusahaan. Tiga macam
polusi yang dihadapi tersebut adalah : 1 Polusi air, kondisi air yang sangat
buruk karena pencemaran oleh limbah rumah tangga dan perusahaan
menyebabkan lingkungan sekitar tanaman dan hewan tidak dapat
bertahan lama. 2 Polusi udara, berasal dari pabrik-pabrik dan
kendaraan bermotor
yang mengeluarkan
asap karbon
monoksida, sulfuroksida, hidrokarbon dan sebagainya. Polusi ini dapat
membahayakan kesehatan dan juga merusak lingkungan alam. 3 Polusi
tanah sampah, merupakan masalah yang dihadapi oleh setiap penduduk
kota. Sumber polusi sampah ini tidak hanya dari lingkungan penduduk saja
tetapi juga dari kotoran binatang dan sampah-sampah industri.
2.2.4. Aspek Pemasaran
Menurut Alex dan Umar 2004, aspek pemasaran marketing aspect
merupakan titik tolak kerangka pemikiran dalam suatu studi kelayakan
karena aspek inilah yang akan menentukan apakah penjajakan aspek-
aspek lainnya perlu diteruskan atau tidak. Hal ini disebabkan dalam suatu
sistem perekonomian yang relatif bebas, usaha swasta diperkenankan bersaing di
pasar, sehingga perusahaan yang akan berhasil harus berorientasi pada pasar.
Artinya, barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan harus dapat
memenuhi kebutuhan konsumen. Perusahaan yang tidak berorientasi pada
konsumen lambat laun akan menemui kegagalan.
Kotler dan Armstrong 2001, menjelaskan bahwa pemasaran
merupakan suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan inginkan, lewat penciptaan dan pertukaran timbal
balik produk dan nilai dengan orang lain.
Evaluasi aspek pasar dan pemasaran sangat penting dilakukan
karena tidak ada proyek bisnis yang berhasil tanpa adanya permintaan atas
barangjasa yang dihasilkan proyek tersebut Umar, 1999. Pada dasarnya
analisis pasar dan pemasaran bertujuan untuk mengetahui berapa
luas pasar, pertumbuhan permintaan dan pangsa pasar, perusahaan pesaing
dan strategi pemasaran. Permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang
yang dibutuhkan konsumen yang mempunyai kemampuan untuk
membeli pada berbagai tingkat harga. Penawaran dapat diartikan sebagai
kuantitas dari berbagai barang yang ditawarkan di pasar pada berbagai
tingkat harga. Menurut
Yasin 2003, ketidaktahuan dan ketidakpastian
pemasaran terhadap produk agroindustri akan mempengaruhi
ketidakstabilan proses produksi sehingga dapat terjadi keadaan tidak
seimbangnya antara penawaran dan permintaan atas produk agroindustri.
Terkait permintaan atas sirup rosella dipasaran saat ini masih stabil dan
hanya pada saat-saat tertentu saja permintaan sirup ini mengalami
peningkatan. Bagian pemasaran harus dapat
melakukan strategi yang mantap untuk dapat menggunakan peluang-peluang
yang ada sehingga posisi perusahaan di pasar dapat dipertahankan dan sekaligus
ditingkatkan. Strategi pemasaran sangat berhubungan dengan pemilihan bauran
pemasaran. Bauran pemasaran adalah
campuran dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan dan
digunakan oleh suatu perusahaan. Variabel-variabel tersebut meliputi
produk, harga, distribusi dan promosi yang perlu dikombinasikan dan
dikoordinasikan seefektif mungkin dalam melakukan pemasarannya.
Jangkauan pemasaran sangat luas, berbagai tahap kegiatan harus dilalui
oleh barang dan jasa sebelum sampai ke tangan konsumen, sehingga ruang
lingkup kegiatan yang luas itu disederhanakan menjadi empat
kebijakan pemasaran yang lazim disebut sebagai bauran pemasaran marketing
mix atau 4 P dalam pemasaran yang terdiri dari empat komponen, yaitu
produk product, harga price, distribusi place dan promosi
promotion Umar, 2000.
Produk adalah sekumpulan atribut yang nyata tangible dan
tidak nyata intangible yang didalamnya sudah tercakup warna,
harga kemasan, mereknya dan pelayanan yang mungkin diterima
oleh pembeli sebagai sesuatu yang dapat memuaskan keinginan
Swastha dan Sukotjo, 1999. Sedangkan harga adalah sejumlah
uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk
Kotler dan Armstrong, 2001. Menurut
Umar 2000, distribusi adalah berbagai kegiatan
yang membuat produk terjangkau oleh konsumen sasaran. Saluran
distribusi merupakan suatu jalur yang dilalui oleh arus barang dari produsen
ke perantara akhirnya sampai kepada pemakai. Disamping itu distribusi
juga dapat menjamin agar produk selalu tersedia bila sewaktu-waktu
dibutuhkan konsumen. Promosi adalah kegiatan dalam
pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan produk
sesuai dengan permintaan para konsumen
Tedjasutisna, 1999. Sedangkan menurut Kotler dan
Armstrong 2001, promosi adalah aktivitas
mengkomunikasikan keunggulan produk serta membujuk
pelanggan sasaran untuk membelinya. Keberhasilan
perusahaan dibidang pemasaran didukung oleh
keberhasilan dalam memilih produk yang tepat, harga yang layak, saluran
distribusi yang baik dan promosi yang efektif.
Konsep 4P membantu pengusaha mengoreksi kembali sejauh
mana kegiatan pemasaran yang dijalankan selama ini sudah memadai.
Setelah itu perusahaan dapat lebih bersiap diri dalam menghadapi pasar,
agar tujuan perusahaan dapat tercapai Sudarsono, 2001.
2.2.4.1. Strategi Produk
Sebuah produk adalah segala sesuatu yang memiliki nilai disuatu
pasar sasaran dimana kemampuannya memberikan manfaat dan kepuasan
termasuk benda, jasa, organisasi tempat,
orang, dan ide.
Dalam strategi
bauran pemasaran, yang perlu diperhatikan
pertama kalinya adalah strategi produk. Hal ini penting karena tanpa adanya
produk, strategi pemasaran lainnya tidak dapat dilakukan Lingga, 2000.
Agar strategi produk dapat lebih efektif dalam rangka mempengaruhi
konsumen untuk tertarik dan membeli serta adanya kepuasan yang dirasakan
oleh konsumen terhadap produk
tersebut, maka ada beberapa hal yang harus dipelajari tentang strategi ini
yaitu: 1 konsep produk, 2 daur hidup produk, 3 jenis-jenis produk
Swashta dan Ibnu, 2001.
2.2.4.2. Strategi Harga
Tujuan penetapan harga berbeda-beda menurut faktor-faktor
situasi yang ada dan preferensi manajemen. Harga rendah mungkin
dimaksudkan untuk memperoleh posisi pasar, melemahkan pesaing
baru, atau menarik pembeli baru. Beberapa tujuan penetapan harga
untuk: 1 mendapatkan posisi pasar, 2 mencapai kinerja keuangan, 3
penentuan posisi produk, 4 merangsang permintaan dan 5
mempengaruhi persaingan. Ada beberapa langkah yang
harus diperhatikan dalam penetapan harga yaitu memilih tujuan penetapan
harga, menganalisis situasi penetapan harga, memilih strategi penetapan
harga dan menentukan harga akhir serta adaptasi harga Lingga, 2000.
Empat strategi penetapan harga yang mungkin dilakukan adalah: 1
strategi penetapan harga premium premium pricing strategy.
Penetapan strategi harga ini adalah membuat produk bermutu tinggi dan
membebankan harga yang tinggi; 2 strategi penetapan harga ekonomis
economic pricing strategy yaitu membuat produk bermutu cukup baik
tetapi membebankan harga yang rendah; 3 strategi nilai baik good-value
strategy dimana strategi ini
menggambarkan suatu cara untuk menghadapi harga premium; 4 strategi
harga tinggi overcharging strategy yaitu dimana perusahaan menetapkan
harga yang cukup tinggi sehubungan dengan mutu produk tersebut Kotler
dan Amstrong, 2001.
2.2.4.3. Strategi Distribusi
Saluran distribusi adalah jaringan organisasi yang melakukan fungsi-
fungsi yang menghubungkan produsen dengan pengguna akhir. Saluran
distribusi terdiri dari berbagai lembaga atau badan yang saling tergantung dan
saling berhubungan, yang berfungsi sebagai sistem atau jaringan, yang
bersama-sama berusaha menghasilkan dan mendistribusikan sebuah produk
kepada pengguna akhir. Saluran distribusi untuk suatu
barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan
barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai. Adapun
lembaga-lembaga yang ikut mengambil bagian dalam penyaluran barang ini
adalah produsen, perantara, dan
konsumen akhir atau pemakai Swastha dan Ibnu, 2001.
Pemilihan saluran distribusi juga memperhatikan saluran distribusi
yang dipilih oleh para pesaing. Pengusaha atau produsen tertentu
kadang-kadang menginginkan agar barang mereka dijual berdekatan
dengan produk pesaing agar konsumen bisa lebih leluasa dengan
membandingkan.
2.2.4.4. Strategi Promosi
Promosi merupakan kegiatan yang menginformasikan kepada
orang mengenai produk-produk dan meyakinkan para pembeli dalam
pasar sasaran suatu perusahaan, organisasi saluran, dan masyarakat
umum untuk membeli barang- barangnya. Komponen-komponen
promosi mencakup periklanan, penjualan perorangan, promosi
penjualan dan hubungan masyarakat. Periklanan adalah suatu metode
berkomunikasi dengan masyarakat untuk membuat pekerjaan penjualan
menjadi lebih mudah. Media yang digunakan dalam periklanan seperti
surat kabar, televisi, surat langsung, radio, majalah, internet dan lain-lain.
Penjualan perorangan meliputi tugas- tugas berbeda, tergantung sifat
perusahaan yang bersangkutan. Penjualan ini merupakan kegiatan
dengan melakukan kontak langsung dengan para calon konsumennya yaitu
melalui door to door, mail order, telephone selling, direct selling.
Promosi penjualan meliputi tindakan- tindakan yang melengkapi penjualan
pribadi dan penjualan melalui iklan. Cara yang digunakan produsen dalam
mengenalkan barang atau jasa yaitu: 1 memberikan potongan harga, 2
penjualan kredit, 3 mengikuti pameran dagang, 4 memberikan sampel contoh
barang, 5 undian-undian berhadiah atau kupon, 6 menjadi sponsor dalam
kegiatan olahraga, kesenian dan lain- lain. Publisitas adalah serangkaian
informasi mengenai sesuatu barang, orang, situasi yang disampaikan kepada
masyarakat luas melalui media massa tanpa dipungut biaya. Hubungan
masyarakat merupakan suatu usaha membangun hubungan yang baik
dengan masyarakat,
sehingga menimbulkan citra atau
image perusahaan yang baik dimata
masyarakat Sudarsono, 2001.
2.2.5. Saluran Pemasaran
Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan
oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai
ketangan konsumen atau pemakai industri. Adapun lembaga-lembaga
yang ikut mengambil bagian dalam penyaluran barang adalah produsen,
perantara dan konsumen atau pemakai industri. Suatu barang dapat
berpindah melalui beberapa tangan sejak dari produsen sampai ke
konsumen. Ada beberapa saluran distribusi yang dapat digunakan
untuk menyalurkan barang baik melalui perantara ataupun tidak.
Perantara adalah lembaga bisnis yang beroperasi diantara produsen dan
konsumen atau pembeli industri. Adapun macam perantara itu adalah
pedagang besar, pengecer dan agen. Perantara ini memiliki fungsi yang
hampir sama, yang berbeda hanya status kepemilikan barng serta skala
penjualan Swashta, 2001.
2.2.6. Analisis Nilai Tambah