Related Party Information continued
Notes to the Financial Statements PT International Nickel Indonesia Tbk
PT International Nickel Indonesia Tbk 30 Juni 2009 dan 2008
June 30, 2009 and 2008
44
29. Kebijakan Manajemen Resiko 29. Risk Management Policy
Berbagai aktivitas yang dilakukan membuat Perseroan terekspos terhadap berbagai risiko keuangan, termasuk dampak nilai tukar mata
uang asing, tingkat harga komoditas dan tingkat bunga. Program manajemen risiko keseluruhan yang dimiliki Perseroan ditujukan untuk
menghadapi ketidakpastian yang dihadapi dalam pasar keuangan dan untuk meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja
keuangan Perseroan. The Company’s activities expose it to a variety of financial risks,
including the effects of foreign currency exchange rates, commodity prices and interest rates. The Company’s overall risk management
programme focuses on the unpredictability of financial markets and seeks to minimize potential adverse effects on the financial
performance of the Company.
Manajemen risiko dijalankan oleh Direksi Perseroan. Direksi Perseroan bertugas melakukan identifikasi, evaluasi dan lindung nilai terhadap
risiko-risiko keuangan dengan melakukan kerjasama yang erat dengan departemen lainnya. Direksi menentukan prinsip manajemen risiko
keseluruhan, juga risiko-risiko dalam bidang-bidang tertentu, seperti risiko nilai tukar mata uang asing, risiko tingkat bunga, penggunaan
instrumen keuangan derivatif dan investasi kelebihan likuiditas. Risk management is carried out by the Company’s Board of Directors.
The Board identifies, evaluates and hedges financial risks, where considered appropriate. The Board of Directors provides principles for
overall risk management, as well as policies covering specific areas, such as foreign exchange risk, interest rate risk, use of derivative
financial instruments and investing excess liquidity.
Perseroan tidak melakukan transaksi lindung nilai mata uang pada saat ini, mengingat semua penerimaan Perseroan adalah dalam mata uang
Dolar Amerika Serikat, sedangkan pengeluaran terbesar Perseroan juga dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Pengeluaran-pengeluaran
tertentu, termasuk biaya karyawan, dibayar dalam mata uang Rupiah, namun manajemen berpendapat risiko volatilitas nilai tukar Rupiah
terhadap Dolar Amerika Serikat tidak akan berdampak signifikan terhadap Perseroan.
The Company does not currently enter into currency hedges considering that all of the Company’s receipts are denominated in US
dollars, and most of the Company’s expenditures are denominated in US dollars. Certain expenditures, including employee costs, are
denominated in Indonesian Rupiah, however management is of the opinion that volatility in the RupiahUS exchange rate is not likely to
have a significant impact on the Company.
Selain itu, Perseroan terekspos terhadap perubahan harga nikel, namun demikian hal ini diatasi dengan produk nikel dalam matte Perseroan,
yang merupakan produk setengah jadi, dijual di pasar ekspor menggunakan kontrak “harus ambil” jangka panjang dalam mata uang
Dolar Amerika Serikat. Operasi dan kinerja keuangan Perseroan dapat dipengaruhi secara negatif oleh harga nikel, yang pada saatnya juga
tergantung pada permintaan dan penawaran nikel di dunia, harga minyak dan curah hujan yang memadai untuk menjalankan pembangkit
listrik tenaga air. Manajemen secara aktif mengatur risiko-risiko ini dan menyesuaikan jadwal-jadwal produksi dan operasional aktivitas
penambangan seperlunya untuk mengurangi dampak dari risiko volatilitas.
In addition, the Company is exposed to movements in nickel price, however this is mitigated by the fact that the Company’s nickel matte,
an intermediate product, is sold in export markets pursuant to long term US Dollar denominated “must take” contracts. The Company’s
operations and financial performance may be adversely affected by the price of nickel, which in turn will be determined by the worldwide
nickel supply and demand, oil price and sufficient rainfall to maintain hydroelectric power generation. Management actively manages these
risks and adjusts production schedules and mining operations as necessary to reduce the impact of volatility.