PT SMARTFREN TELECOM Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 serta untuk
Periode Triwulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain
PT SMARTFREN TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements March 31, 2013 and December 31, 2012 and
The Quarter Periods Ended March 31, 2013 and 2012 Figures are Presented in Rupiah,
unless Otherwise Stated
- 75 - Utang lain-lain dalam mata uang asing sebesar
Rp 115.972.309.838 dan Rp 164.997.499.234, masing-masing pada tanggal 31 Maret 2013 dan
31 Desember 2012 Catatan 41. Other accounts payable in foreign currencies
amounted to Rp 115,972,309,838 and Rp 164,997,499,234, as of March 31, 2013 and
December 31, 2012, respectively Note 41.
17. Utang Pajak
17. Taxes Payable
31 Maret 2013 31 Desember 2012
March 31, 2013 December 31, 2012
Pajak penghasilan Income taxes
Pasal 4 2 1.075.718.624
1.009.981.922 Article 4 2
Pasal 21 2.463.454.524
7.241.756.037 Article 21
Pasal 23 7.329.300.867
11.424.755.651 Article 23
Pasal 26 19.849.027
2.107.413.841 Article 26
Total 10.888.323.042
21.783.907.451 Total
Besarnya pajak penghasilan terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan
sendiri oleh wajib pajak self assessment. Berdasarkan Undang-Undang No.
28 Tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga atas
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas
perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun dari sebelumnya 10 tahun setelah terutangnya
pajak, dengan beberapa pengecualian, sedangkan untuk tahun pajak 2007 dan
sebelumnya ketetapan tersebut berakhir paling lama pada akhir tahun pajak 2013.
The filing of tax returns is based on the Company’s own calculation of tax liabilities
self assessment. Based on law No. 28 year 2007, with regard to the Third Amendment of the
General Taxation Provisions and Procedures, the time limit for the Tax Authorities to assess or
amend taxes was reduced from 10 to 5 years, since the tax became payable, subject to certain
exception while for year 2007 and prior years, the time limit will end at the latest on fiscal year 2013.
PT Smart Telecom Smartel, Entitas anak PT Smart Telecom Smartel, a subsidiary
Pada tanggal 29 Juni 2012, Smartel menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
SKPKB Pajak Penghasilan Pasal 23 No. 000422031009212 untuk masa pajak
tahun 2010 sebesar Rp 16.174.623 yang telah dilunasi pada tanggal 12 Juli 2012.
On June 29, 2012, Smartel received Underpayment Tax Assessment Letter SKPKB
for underpayment of Withholding tax Article 23 No. 000422031009212 for the fiscal year 2010
amounting to Rp 16,174,623 which was paid on July 12, 2012.
Pada tanggal 29 Juni 2012, Smartel menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB
Pajak Penghasilan Pasal 26 No. 000352041009212 untuk masa pajak
tahun 2010 sebesar Rp 144.250.539 yang telah dilunasi pada tanggal 12 Juli 2012.
On June 29, 2012, Smartel received Underpayment Tax Assessment Letter SKPKB
for underpayment of Withholding tax art. 26 No. 000352041009212 for the fiscal year 2010
amounting to Rp 144,250,539 which was paid on July 12, 2012.
Pada tanggal 5 Februari 2007, Smartel menerima Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-
116WPJ.06BD.062007 tentang keberatan Perusahaan atas SKPKB
No. 000052010407305 tanggal 30 Desember 2005 pajak penghasilan kurang bayar
pasal 21 untuk tahun pajak 2004 yang menyatakan bahwa kurang bayar
On February 5, 2007, Smartel received a Decision Letter
No. KEP-116WPJ.06BD.062007 from the Director General of Taxation regarding
the Company’s objection on SKPKB No. 000052010407305 dated
December 30, 2005 for underpayment of income tax Article 21 for the fiscal year 2004. Based on
PT SMARTFREN TELECOM Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 serta untuk
Periode Triwulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain
PT SMARTFREN TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements March 31, 2013 and December 31, 2012 and
The Quarter Periods Ended March 31, 2013 and 2012 Figures are Presented in Rupiah,
unless Otherwise Stated
- 76 - Perusahaan sebesar Rp 1.022.384.685,
sementara menurut Smartel adalah nihil. Smartel telah membayar sebesar
Rp 1.022.384.685 dan mengajukan banding atas ketetapan tersebut. Smartel menerima Surat
Keputusan Pengadilan Pajak
No. Put.23512PPM.VII102010 tertanggal Putusan 24 Mei 2010, yang menetapkan bahwa
jumlah pajak kurang bayar adalah sebesar Rp 186.283.750 dan Smartel mendapatkan lebih
bayar sebesar Rp 836.100.936 yang digunakan Perusahaan untuk penyelesaian utang pajak
penghasilan pasal 26 tahun 2008 dan menerima imbalan bunga sebesar Rp 401.328.449 yang
diterima pada tanggal 28 Maret 2012. Atas keputusan pengadilan pajak tersebut Dirjen Pajak
mengajukan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung dengan surat
permohonanmemori peninjauan kembali No. S-7534PJ.072010 tanggal 23 Agustus 2010.
the Decision Letter, the Companys underpayment amounted to Rp 1,022,384,685,
while according to Smartel, the amount was nil. Smartel had paid Rp 1,022,384,685 and at the
same time had filed an appeal to such decision. Smartel received Tax Court Decision Letter
No. Put.23512PPM.VII102010 dated
May 24, 2010, stating that the underpayment amounted to Rp 186,283,750 and Smartel
received tax refund amounting to Rp 836,100,936 which was compensated against
Smartel’s tax payable for income tax Article 26 for fiscal year 2008 and received interest income
amounting to Rp 401,328,449 which was received by Smartel on March 28, 2012. Based
on such tax court decision, the Director General of Taxation filed review to
Supreme Court through letter No. S-7534PJ.072010 dated August 23, 2010.
Pada tanggal 5 Februari 2007, Smartel menerima Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No.
KEP-127WPJ.06BD.062007 tentang keberatan Wajib Pajak atas SKPKB
Pajak Penghasilan pasal 26 yang menetapkan untuk mempertahankan SKPKB
No. 000022040407305 tanggal 30 Desember 2005 untuk tahun pajak 2004 yang
menyatakan bahwa kurang bayar Smartel sebesar Rp 4.411.287.397 sementara menurut
Smartel adalah nihil. Jumlah tersebut sudah dikompensasikan dengan lebih bayar Pajak
Pertambahan Nilai tahun pajak 2004 dan diakui sebagai “Pajak Dibayar Dimuka”,
Perusahaan mengajukan banding atas keputusan tersebut. Smartel menerima
Surat Keputusan Pengadilan Pajak No. Put 25544PPM.VII132010 tertanggal
23 September 2010 yang menetapkan bahwa jumlah kurang bayar adalah nihil. Smartel
menerima pengembalian atas kelebihan pajak tersebut sebesar Rp 4.411.287.397 pada tanggal
3 Desember 2010 dan menerima imbalan bunga sebesar Rp 2.117.417.950 pada tanggal
28 Maret 2012. Atas keputusan pengadilan pajak tersebut Dirjen Pajak mengajukan peninjauan
kembali kepada Mahkamah Agung dengan surat permohonanmemori peninjauan kembali
Nomor S-10416PJ.072010 tanggal 20 Desember 2010.
On February 5, 2007, Smartel received a Decision Letter
No. KEP-127WPJ.06BD.062007 from the Director General of Taxation regarding the
Smartel’s objection on SKPKB No. 000022040407305 dated
December 30, 2005 for underpayment of income tax Article 26 for the fiscal year 2004. Based on
the Decision Letter, the Companys underpayment amounted to Rp 4,411,287,397,
while according to Smartel, the amount was nil. The amount has been compensated against
overpayment of value added tax for fiscal year 2004 and recognized as part of “Prepaid Taxes”.
Smartel filed an appeal to such decision. Smartel received Tax Court Decision Letter No. Put
25544PPM.VII132010, dated September 23, 2010, stating the payment is nil. The Company
received tax refund amounting to Rp 4,411,287,397 on December 3, 2010 and
received interest income amounting to
Rp 2,117,417,950 on March 28, 2012. Based on such tax court decision, the Director General of
Taxation filed review to Supreme Court through letter No. S-10416PJ.072010 dated December
20, 2010.