23 Kunyit
Curcuma domestica Akar
24 Lada
Piper nigrum L. Buah dan Biji
25 Lengkuas Hutan
Alpinia Malacensis Akar
26 Lengkuas Hutan
Alpinia Malacensis Oil Akar
27 Manis
Cinnamomum casea Daun
28 Massoi
Criptocaria massoia Batang
29 Mawar
Rosa sp. Bunga
30 Melati
Jasminum sambac Bunga
31 Mentha
Mentha arvensis Daun
32 Nilam
Pogostemon cablin Daun
33 Pala
Myristica fragrans Houtt Biji dan Fuli
34 Palmarosa
Cymbopogon martini Daun
35 Pinus
Pinus merkusii Getah
36 Rosemari
Rosmarinus officinale Bunga
37 Sedap Malam
Polianthes tuberose Bunga
38 Selasih Mekah
Ocimum gratissimum Bunga
39 Seledri
Avium graveolens L. Daun, Batang
41 Sereh Dapur
Andropogon citrates Daun
42 Sereh Wangi
Cymbopogon citrates Daun
43 Sirih
Piper bitle Daun
2.1.2 Biosintesis Terpen
Berdasarkan proses biosintesisnya atau pembentukan komponen minyak atsiri di dalam tumbuhan, minyak atsiri dapat dibedakan menjadi dua golongan. Golongan
pertama adalah turunan terpena yang terbentuk dari asam asetat melalui jalur biosintesis asam mevalonat. Golongan kedua adalah senyawa aromatic yang
terbentuk dari biosintesis asam sikimat melalui jalur fenil propanoid. Mekanisme dari tahap-tahap reaksi biositesis terpenoid yaitu asam asetat yang telah diaktifkan oleh
koenzim A melakukan kondensasi menghasilkan asam asetoasetat. Senyawa yang dihasilkan ini dengan asetil koenzim A melakukan kondensasi jenis aldol
menghasilkan rantai karbon bercabang sebagaimana ditemukan pada asam mevalonat. Reaksi-reaksi berikutnya ialah fosforilasi, eliminasi asam fosfat, dan
dekarboksilasi, menghasilkan IPP yang selanjutnya berisomerasi menjadi DMAPP oleh enzim isomerase. IPP sebagai unit isoprene aktif bergabung secara kepala ke
ekor dengan DMAPP dan penggabungan ini merupakan langkah pertama dari
Universitas Sumatera Utara
polimerisasi isoprene untuk menghasilkan terpenoid. Penggabungan ini terjadi karena serangan electron dari ikatan rangkap IPP terhadap atom karbon dari DMAPP yang
kekurangan electron diikuti oleh penyingkiran ion piroposfat. Serangan ini menghasilkan geranil piroposfat GPP yakni senyawa antara bagi semua senyawa
monoterpen. Sintesa terpenoid sangat sederhana sifatnya. Ditinjau dari segi teori reaksi
organic sintesa ini hanya menggunakan beberapa jenis reaksi dasar. Reaksi-reaksi selanjutnya dari senyawa antara GPP, FPP, dan GGPP untuk menghasilkan senyawa-
senyawa terpenoid satu per satu hanya melibatkan beberapa jenis reaksi sekunder pula. Reaksi-reaksi sekunder ini lazimnya adalah hidrolisa, siklisasi, oksidasi,
reduksi, dan reaksi-reaksi spontan yang dapat berlangsung dengan mudah dalam suasana netral dan pada suhu kamar, seperti isomerisasi, dehidrasi, dekarbosilasi, dan
sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
2.2 Isolasi Minyak Atsiri