Media pertumbuhan bakteri Antibakteri

hal ini disebabkan karena kurangnya udara. Tanah yang basah baik untuk kehidupan bakteri.Banyak bakteri yang mati, jika terkena udara kering Dwijoseputro, 2003. 6. Tekanan Osmosa. Medium yang paling cocok untuk kehidupan bakteri ialah medium yang isotonik terhadap isi sel bakteri Dwijoseputro, 2003.

2.5.2 Media pertumbuhan bakteri

Pembiakan mikroorganisme membutuhkan media yang berisi zat hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai bagi mikroorganisme. Media dapat dibagi berdasarkan: 1. Konsistensinya, media dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu: a. Media padat b. Media cair c. Media semi padat Media padat diperoleh dengan menambahkan agar.Agar berasal dari ganggang merah.Agar digunakan sebagai bahan pemadat karena tidak diuraikan oleh mikroorganisme dan membeku pada suhu diatas 45 o C. Kandungan agar sebagai bahan pemadat dalam media adalah 1,5-2. 2. Sumber bahan baku yang digunakan, media dapat dibagi menjadi dua macam: a. Media sintetik, bahan baku yang digunakan merupakan bahan kimia atau bahan yang bukan berasal dari alam. Pada media sintetik, kandungan dan isi bahan yang ditambahkan diketahui secara terperinci. b. Media nonsintetik, menggunakan bahan yang terdapat di alam, biasanya tidak diketahui kandungan kimianya secara terperinci. Contoh: ekstrak daging, pepton, ekstrak ragi dan kaldu daging. Universitas Sumatera Utara

2.5.3 Antibakteri

Antibakteri merupakan sifat dari suatu bahan yang menunjukkan efek penghambatan terhadap pertumbuhan bakteri. Penghambatan pertumbuhan bakteri dibedakan menjadi 2 sifat, yaitu bakterisidal dan bakteriostatik. Suatu bahan disebut bersifat bakterisidal jika mampu membunuh bakteri, sedangkan sifat bakteriostatik hanya menghambat pertumbuhan bakteri. Bahan antibakteri dapat bersifat bakteriostatik pada konsentrasi rendah, namun bersifat bakterisidal pada konsentrasi tinggi. Bakteri merupakan sel prokariotik yang khas, uniseluler dan tidak mengandung membaran inti. Terdapat beberapa bentuk dasar bakteri, seperti batang, spiral, dan bola yang umumnya berdiameter sekitar 0,5 – 1,0 µm dan panjangnya 1,5 – 2,5 µm. Berdasarkan struktur dinding selnya, bakteri dibedakan menjadi bakteri gram positif dan gram negative. Bakteri gram negative memiliki susunan dinding sel yang lebih rumit daripada bakteri gram positif. Dinding sel bakteri gram positif hanya tersusun dari satu lapisan saja, yaitu lapisan peptidoglikan yang relative tebal. Sedangkan dinding sel bakteri gram negative mempunyai dua lapisan dinding sel, yaitu lapisan luar yang terdiri dari lipopolisakarida dan protein, dan lapisan dalam yang tersusun dari peptidoglikan tetapi lebih tipis dari pada lapisan peptidoglikan pada bakteri gram positif. Mekanisme kerja bahan antibakteri dibagi menjadi 3 jenis, yaitu : menghambat sintesis dinding sel, menghambat sistesis asam nukleat, dan menghambat sintesis protein. Suatu antibakteri dapat mengubah keadaan ini dengan mendenaturasikan protein dan asam-asam nukleat sehingga merusak sel tanpa dapat diperbaiki lagi. Penghambatan enzim yang yang ada dalam sel dapat mengakibatkan terganggunya metabolisme atau matinya sel.

2.5.4 Uji Aktivitas Antibakteri