untuk mengurangi tekanan darah tinggi, mengurangi resiko serangan jantung, mengurangi keluhan yang
ditimbulkan akibat menopause. Kacang kedelai mengandung lemak tidak jenuh,
yaitu lemak yang terdiri dari lemak tidak jenuh tunggal, dan lemak tidak jenuh ganda, yang berfungsi untuk
menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida darah. Oleh karena itu tidak semua lemak berbahaya bagi
kesehatan tubuh, karena asam lemak tidak jenuh melindungi jantung dan pembuluh drah dengan cara
menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah. Hindah, 2006.
2.4.1.2 Pola Konsumsi Makanan Pemicu Hipertensi
Jenis makanan pemicu hipertensi untuk golongan makanan tinggi kolesterol yang paling sering
dikonsumsi oleh responden adalah kerupuk. Kerupuk adalah makanan yang rasanya gurih, renyah, dan
harganya murah, membuat orang menyukainya. Kerupuk adalah makanan yang pengolahannya
dilakukan dengan cara penggorengan. Makanan yang digoreng dengan minyak yang mengandung asam
lemak jenuh, yaitu lemak jahat yang menyebabkan penimbunan lemak di sepanjang pembuluh darah.
Banyak mengkonsumsi makanan yang berminyak akan menyebabkan penyempitan pembuluh darah,
kemudian hal ini akan menyebabkan aliran darah menjadi tidak lancar. Pada orang yang memiliki
kelebihan lemak hyperlipidemia, dapat menyebabkan penyumbatan darah sehingga mengganggu suplai
oksigen dan zat makanan ke organ
tubuh. Penyempitan dan sumbatan lemak ini memacu jantung
untuk memompa darah lebih kuat lagi agar dapat memasok kebutuhan darah ke jaringan. Hal ini
mengakibatkan tekanan darah meningkat Marliani, 2007.
Makanan tinggi natrium yang paling banyak dikonsumsi oleh responden adalah telur asin. Telur
asin merupakan telur yang diawetkan dengan cara diasinkan.
Perendaman yang
dilakukan untuk
membuat telur asin yaitu merendam telur di dalam larutan garam selama kurang lebih 9 sampai 10 hari,
maka dari itu di dalam telur asin terkandung banyak akan natrium. Lies Suprapti, 2002. Telur asin
mengandung natrium yang tinggi, yang dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi atau tekanan
darah tinggi. Bagi penderita hipertensi sebaiknya tidak
mengkonsumsi telur
asin. Desty,
2014. Mengkonsumsi
garam secara
berlebihan, mengakibatkan ginjal yang bertugas untuk mengolah
garam akan menahan cairan lebih banyak daripada yang seharusnya di dalam tubuh.
Banyaknya cairan yang tertahan menyebabkan peningkatan pada volume darah seseorang atau
dengan kata lain pembuluh darah membawa lebih banyak cairan.Beban ekstra yang dibawa oleh
pembuluh darah inilah yang menyebabkan pembuluh darah bekerja ekstra yakni adanya peningkatan
tekanan darah
di dalam
dinding pembuluh
darahApriadji, 2007. Kemudian minuman pemicu hipertensi yang paling
sering dikonsumsi oleh responden adalah teh dengan garam. Masyarakat di desa Tajuk memiliki kebiasaan
meminum teh dengan menggunakan garam, bukan dengan gula. Hal ini mereka lakukan karena mereka
mempercayai bahwa dengan mengkonsumsi teh dengan garam akan membantu memulihkan tenaga
lebih cepat ketika mereka sehabis bertani di ladang. Sehabis berladang mereka beristirahat sejenak sambil
minum teh dengan garam tersebut, kemudian
melanjutkan kembali aktivitas berladang mereka. Masyarakat Tajuk biasanya mengkonsumsi teh
dengan garam ini dua sampai tiga kali sehari,dimana menggunakan kurang lebih satu sampai dua sendok
teh garam setiap kali meminumnya. Seperti telur asin, sama juga dengan teh garam ini,
penggunaan garam yang berlebihan akan berdampak pada tekanan darah. Bila mengkonsumsi garam yang
berlebihan akan
menyebabkan volume
darah meningkat, yang berarti jantung harus memompa lebih
giat lagi sehingga tekanan darah naik. Kenaikan ini berakibat pada ginjal yang harus menyaring lebih
banyak garam dapur dan air. Soeharto, 2004. Selanjutnya
jenis minuman
sachet pemicu
hipertensi yang paling sering dikonsumsi responden selain teh dengan garam adalah kopi sachet. Kopi
adalah minuman yang disenangi banyak orang. Dalam kopi terkandung zat yaitu kafein, yaitu merupakan
senyawa analgesik yang berfungsi sebagai pereda sakit. Namun, di sisi lain mengkonsumsi kopi, apalagi
hingga takaran yang berlebihan, bisa berdampak negatif bagi kesehatan tubuh. Kafein yang terdapat
dalam kopi bila dikonsumsi dalam jumlah berlebihan
maka dapat meningkatkan resiko terkena penyakit jantung. Selain itu kopi juga kurang baik terhadap
pengidap gangguan pencernaan, antara lain maag. Tekanan darah dapat meningkat jika seseorang
sering minum kopi. Kafein dalam kopi memacu kerja jantung dalam memompa darah. Peningkatan tekanan
dari jantung ini juga diteruskan pada arteri, sehingga tekanan darah meningkat Wirakusumah, 2000.Dalam
dua atau tiga cangkir kopi terkandung kafein 200 sampai 250 mg atau lebih. Oleh sebab itu lansia
dengan hipertensi
harus membatasi
konsumsi minuman berkafein seperti kopi atau minuman bersoda
sehari tidak lebih dari dua cangkir.
2.4.2 Hubungan Antara Pola Konsumsi Pangan Dengan Hipertensi