tahun 2014 lebih kecil. Besarnya UMP Sumatera Utara berada diatas tingkat Kebutuhan Hidup Layak KHL tahun 2014 yaitu 119,02, namun tingkat kenaikannya masih lebih rendah
dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan UMP selama 4 tahun terakhir sebesar 11,82. Pertumbuhan UMP Sumatera Utara tertinggi terjadi pada tahun 2012 sebesar 15,89.
Tabel 4.3 Perkembangan Pertumbuhan UMP Sumatera Utara
Tahun Pertumbuhan
2011 7,31
2012 15,89
2013 14,85
2014 9,52
Sumber: Kajian Ekonomi Regional BI diolah
Berdasarkan kajian ekonomi regional bank Indonesia triwulan IV 2013 proses penetapan upah berjalan dengan lancar dan dapat diterima dengan baik. Hal ini didasarkan karena
sedikitnya unjuk rasa yang menolak keputusan kenaikan UMP tersebut hanya terjadi di daerah Deli Serdang serta tidak adanya pengaduan UMP yang masuk ke Disnaker Sumatera Utara.
Selain itu penetapan UMP juga tidak membuat pengurangan karyawan pada perusahaan sektor industri di Sumatera Utara. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh kantor perwakilan Bank
Indonesia wilayah IX kepada pelaku usaha, kenaikan UMP belum menyebabkan pengurangan tenaga kerja, namun jumlah dari tenaga kerja tersebut tetap, terutama sektor padat karya antara
lain perhotelan dan eksportir kopi.
4.1.3 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kesejahteraan
meningkat. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah makroekonomi jangka panjang, maka pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output dalam jangka panjang. Pertumbuhan
ekonomi biasanya dilihat dalam kurun waktu yang cukup lama, seperti sepuluh tahun, duapuluh tahun atau bahkan lebih. Dalam mengetahui suatu perekonomian mengalami pertumbuhan dilihat
dari nilai PDRB baik secara daerah maupun nasional. PDRB Provinsi Sumatera Utara menurut lapangan usaha Atas Dasar Harga Berlaku ADHB
dengan migas tahun tahun 2012 mencapai 351,118 miliar rupiah lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. PDRB ADHB dengan migas Provinsi Sumatera Utara menyumbang sebesar 5,22
persen terhadap PDB nasional 33 provinsi. Sementara untuk PDRB ADHK tahun 2000 dengan migas sebesar 134,464 miliar rupiah, sementara tanpa migas sebesar 133,705 miliar rupiah.
Tabel 4.4 Perkembangan PDRB menurut ADHB dan ADHK Provinsi Sumatera Utara, Tahun 2008-2012 Miliar Rupiah
Tahun PDRB ADHB
PDRB ADHK Dengan
Migas Tanpa Migas
Dengan Migas
Tanpa Migas
2008 213,932
212,145 106,172
105,432 2009
236,354 234,473
111,559 110,851
2010 275,057
272,893 118,719
117,979 2011
314,372 312,008
126,588 125,805
2012 351,118
348,807 134,464
133,705
Struktur perekonomian Provinsi Sumatera Utara tahun 2011, Sektor dengan kontribusi besar terhadap perekonomian Sumatera Utara adalah sektor industri dengan kontribusi sebesar 22,50,
sektor pertanian 22,48 , dan sektor perdagangan19,11. Selain ketiga sektor diatas, sektor
Universitas Sumatera Utara
lainnya yang memiliki kontribusi cukup besar adalah sektor jasa 11,02, dan sektor pengangkutan dan komunikasi 9,16.
Tabel 4.5 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009- 2012
Tahun Pertumbuhan
Ekonomi
2009 5,07
2010 6,42
2011 6,63
2012 6,22
Perkembangan ekonomi Sumatera Utara dalam empat tahun terakhir mengalami percepatan, laju pertumbuhan ekonomi tahun 2012 mencapai 6,22 lebih rendah dibandingkan tahun
sebelumnya. Sementara untuk pertumbuhan sektor, seluruh sektor tumbuh positif pada tahun 2011 dan sektor dengan laju pertumbuhan ekonomi tertinggi serta sekaligus pendorong
pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara adalah: Sektor keuangan 13,61, sektor pengangkutan 8,96, dan sektor bangunan 8,54
4.1.4 Perkembangan Investasi Provinsi Sumatera Utara