Teori Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi Dan Kesempatan kerja

dan menunjukkan peningkatan kesempatan kerja sebanyak 5 persen, itu berarti upah minimum provinsi menambah jumlah orang yang bekerja sebanyak 5 persen.

2.3 Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Schumpeter dalam Iskandar, 2008 pertumbuhan ekonomi adalah pertambahan output pendapatan nasional yang disebabkan oleh pertambahan alami dari tingkat pertambahan penduduk dan tingkat tabungan. Pendapat lain mengatakan pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan dalam kemampuan dari suatu perekonomian dalam memproduksi barang-barang dan jasa-jasa Muana Nanga, 2005. Dalam Sadono Sukirno 2006 menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah suatu ukuran kuantitatif yang menggambarkan perkembangan suatu perekonomian dalam suatu tahun tertentu apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Menurut Prof. Simon Kuznets mendefenisikan pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyak barang- barang ekonomi kepada penduduknya. Kemampuan ini tumbuh sesuai dengan kemajuan teknologi, penyesuaian kelembagaan dan ideologi yang diperlukannya. Sehingga dapat disimpulkan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output perkapita dalam jangka panjang dalam suatu negara. Pertumbuhan ekonomi lebih mengacu pada perubahan kuantitatif dan diukur dengan menggunakan data Produk Domestik Bruto PDB Produk Domestik Regional Bruto PDRB atau pendapatan atau output perkapita.

2.3.1 Teori Pertumbuhan Ekonomi

Universitas Sumatera Utara 1. Teori Pertumbuhan Klasik Menurut Adam Smith, pembangunan merupakan proses perpaduan antara pertumbuhan penduduk dan kemajuan teknologi. Penduduk yang bertambah akan memperluas pasar, dan perluasan pasar akan mendorong tingkat spesialisasi. Dengan adanya spesialisasi akan mempertinggi tingkat kegiatan ekonomi atau mempercepat proses pembangunan, karena spesialisasi akan mendorong tingkat perkembangan teknologi Suryana, 2000. 2. Teori Basis Ekonomi Teori ini menyatakan bahwa faktor penentu utama pembangunan ekonomi suatu daerah berhubungan langsung dengan permintaan akan barang dan jasa dari luar daerah. Pertumbuhan industri-industri yang menggunakan sumber daya lokal, termasuk tenaga kerja, bahan baku untuk kemudian diekspor, sehingga akan menghasilkan kekayaan daerah dan penciptaan peluang kerja Job creation baru Arsyad, 2010. Strategi pembangunan daerah berdasarkan teori ini memberikan penekanan kepada pentingnya dunia usaha yang mempunyai pasar secara luas. Laju pertumbuhan ekonomi pada suatu tahun tertentu dapat dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini : Yt = PDRBt − PDRBt − 1 PDRBt − 1 X 100 Secara teori semakin tinggi tingkat pertumbuhan ekonomi suatu sektor, maka semakin tinggi pertumbuhan kesempatan kerja sektor tersebut. Dengan kata lain hubungan pertumbuhan ekonomi dengan kesempatan kerja sangat erat, semakin baik peningkatan pertumbuhan ekonomi, maka semakin meningkat kesempatan kerja yang tersedia.

2.3.2 Pertumbuhan Ekonomi Dan Kesempatan kerja

Universitas Sumatera Utara Salah satu faktor-faktor pertumbuhan ekonomi menurut Todaro 1998 adalah pertumbuhan penduduk dan tenaga kerja. Todaro mengatakan pertumbuhan penduduk dan tenaga kerja merupakan faktor positif dalam merangsang pertumbuhan ekonomi. Jumlah tenaga kerja yang lebih besar akan menambah jumlah tenaga produktif, sedangkan pertambahan penduduk yang lebih besar akan menambah luasnya pasar domestik. Pertumbuhan ekonomi akan mendorong kenaikan produktivitas. Kenaikan produktivitas total adalah kenaikan hasil atau output per unit dari seluruh sumber daya sehingga menyebabkan peningkatan produktifitas tenaga kerja. Kenaikan produktifitas tenaga kerja ada yang bersifat positif dan diantaranya ada yang bersifat negatif. Karena meningkatnya produktivitas menyebabkan penggunaan lebih banyak modal dalam proses produksi atau sehubungan adanya impor mesin-mesin dan peralatan serba canggih yang cenderung mengurangi pemakaian tenaga kerja, hal ini dapat merugikan kepentingan negara-negara yang pencari kerjanya sangat banyak. Adanya penggunaan barang modal tidak hanya membuang-buang sumber daya keuangan domestik serta devisa, tetapi juga akan menghalangi upaya-upaya dalam rangka menciptakan pertumbuhan penciptaan lapangan kerja baru Todaro, 1998. Pertumbuhan ekonomi mengalami pertumbuhan apabila produksi barang dan jasa meningkat dari tahun sebelumnya. Dengan demikian, pertumbuan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian dapat menghasilkan tambahan kesempatan kerja dalam setiap periodenya. Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau suatu wilayah yang terus menunjukkan peningkatan, maka itu menggambarkan bahwa perekonomian negara atau wilayah tersebut berkembang dengan baik.

2.4 Investasi