lainnya yang memiliki kontribusi cukup besar adalah sektor jasa 11,02, dan sektor pengangkutan dan komunikasi 9,16.
Tabel 4.5 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009- 2012
Tahun Pertumbuhan
Ekonomi
2009 5,07
2010 6,42
2011 6,63
2012 6,22
Perkembangan ekonomi Sumatera Utara dalam empat tahun terakhir mengalami percepatan, laju pertumbuhan ekonomi tahun 2012 mencapai 6,22 lebih rendah dibandingkan tahun
sebelumnya. Sementara untuk pertumbuhan sektor, seluruh sektor tumbuh positif pada tahun 2011 dan sektor dengan laju pertumbuhan ekonomi tertinggi serta sekaligus pendorong
pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara adalah: Sektor keuangan 13,61, sektor pengangkutan 8,96, dan sektor bangunan 8,54
4.1.4 Perkembangan Investasi Provinsi Sumatera Utara
Dalam hal menggerakkan kegiatan ekonomi di Provinsi Sumatera Utara, diperlukan modal sebagai bentuk investasi setiap tahunnya. Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi
di Indonesia yang sangat menjanjikan bagi para investor untuk berinvestasi. Di Sumatera Utara terdapat beragam sektor yang menjanjikan untuk berinvestasi seperti sektor perkebunan,
pertambangan, perikanan dan kelautan, pariwisata, peternakan, industri dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
Pertumbuhan investasi meningkat dibandingkan pertumbuhan investasi triwulan lalu sebesar 10,34 yoy. Peningkatan investasi tersebut salah satunya didukung oleh peningkatan realisasi
penanaman modal, baik dalam negeri maupun asing. Peningkatan nilai realisasi investasi, khususnya investasi Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN. Peningkatan besar khususnya
terjadi pada nilai investasi PMDN sebesar Rp1,99 triliun dengan jumlah proyek sebanyak 7. Sementara itu, nilai investasi oleh PMA sebesar Rp175 miliar dengan jumlah proyek sebanyak
51 proyek. Peningkatan nilai investasi triwulan ini, sejalan dengan peningkatan pembangunan infrastruktur penjualan semen yang merupakan salah satu indikator tingkat investasi juga
menunjukkan adanya peningkatan. Tingkat penjualan semen pada triwulan laporan tercatat sebesar 781,6 ribu ton mengalami pertumbuhan sebesar 13,49 yoy. Nilai penjualan barang
konstruksi berdasarkan Survei Penjualan Eceran SPE juga menunjukkan peningkatan dari Rp6,49 miliar pada triwulan IV-2012 menjadi Rp6,96 miliar pada triwulan laporan. Meskipun
demikian, pertumbuhan penjualan pada triwulan ini mengalami perlambatan yaitu sebesar 53,05 yoy, dari sebelumnya tumbuh hingga 81,39 yoy pada triwulan lalu.
Sektor perkebunan menjadi dalah satu andalan investasi Sumut, bahan komoditi seperti sawit, karet, kelapa, kopi dan kakao sangat berlimpah, namun secara pada tahun 2013 Dinas
Perkebunan Provinsi Sumut menutup peluang masuknya investasi perluasan lahan perkebunan dan lebih memprioritaskan pengembangan industri hilir.
4.2 Analisis Hasil 4.2.1 Hasil Analisis Regresi