Pedang Timbangan Landasan Teori

kebahasaan linguistik, yang punya banyak dimensi, subjektif kita mengenai symbol itu dan referen adalah objek yang sebenarnya eksis di dunia nyata. Gambar 2.1 Segitiga Makna Pikiran atau rujukan orang Simbol kata Referen objek Sumber : Bert E. Bradley, 1981, Fundamentals of Speech Communication; the credibility of ideas, Edisi Ke-3, Dubuque, lowa; Wm. C. Brown, hlm. 283. Makna dapat pula digolongkan ke dalam makna denotatif dan makna konotatif. Makna denotatif adalah makna yang sebenarnya faktual seperti yang kita temukan dalam kamus. Karena itu makna denotatif lebih bersifat publik. Sejumlah kata bermakna denotatif, namun banyak juga bermakna konotatif, lebih bersifat pribadi, yakni makna di luar rujukan objektifnya. Dengan kata lain, makna konotatif lebih bersifat subjektif daripada makna denotatif.

2.1.6 Pedang

Dalam karikatur, pedang memiliki kemiripan dengan pedang yang ada dalam realita, Pedang adalah sejenis senjata tajam yang memiliki bilah panjang. Pedang dapat memiliki dua sisi tajam atau hanya satu sisi tajam saja. Di beberapa kebudayaan jika dibandingkan senjata lainnya pedang biasanya memiliki prestise lebih atau paling tinggi. Bilah pedang biasanya dibuat dari logam keras seperti besi atau baja. Meski begitu terdapat pedang dari emas yang digunakan sebagai hiasan saja. Untuk latihan biasanya pedang kayu yang digunakan, meski pedang dari kayu keras masih berbahaya. Senjata serupa pedang dan tombak yang menggunakan bilah obsidian digunakan oleh suku-suku asli amerika tengah dan selatan yang pada saat kolonisasi Eropa belum mengenal logam. Sejarah pedang : 1. Zaman Perunggu 2. Zaman Besi 3. Zaman Pertengahan 4. Zaman Pertengahan Akhir Renaissance 5. Zaman modern Bagian-bagian Pedang : 1. Bilah Bilah pedang adalah bagian penting pedang yang dapat digunakan untuk menyerang. Jenis serangan yang bisa dilakukan dengan bilah itu sendiri, menghantamkannya, menusuk, dan menebas. Oleh karena masing-masing jenis serangan tersebut mensyaratkan bentuk yang berbeda untuk hasil optimal maka bentuk bilah pedang bergantung pada gaya penggunaannya. 2. Gagang Gagang pedang adalah bagian untuk memegang pedang. Pada beberapa jenis pedang gagangnya memiliki penahan di atas dan di bagian bawahnya, penahan bagian atas biasanya untuk menahan tangan ketika melakukan serangan. http:id.wikipedia.orgwikipedang

2.1.7 Timbangan

timbangan, dalam karikatur memiliki kesamaan dengan bentuk asli yaitu timbangan. Timbangan neraca adalah alat yang dipakai melakukan pengukuran massa suatu benda. Timbangan neraca dikategorikan kedalam sistem mekanik dan juga elektronik. Timbangan adalah suatu alat yang sangat penting keberadaannya dalam kehidupan sehari-hari kita, dan hal ini diperhatikan oleh Pemerintah dengan mendirikan dinas metrologi untuk mengelolanya. Sehingga harus dipastikan, jika anda membutuhkan timbangan maka anda pastikan linearitas timbangan bagus, pelayanan purna-jual-nya juga bagus dan didukung oleh tenaga teknisi yang banyak dan berpengalaman, sparepart selalu tersedia, karena ini akan menjadi suatu hal yang sangat penting untuk kelanjutannya nanti. Salah satu contohnya adalah neraca pegas dinamometer adalah timbangan sederhana yang menggunakan pegas sebagai alat untuk menentukan massa benda yang diukurnya. neraca pegas seperti timbangan badan mengukur berat, defleksi pegasnya ditampilkan dalam skala massa label angkanya sudah dibagi gravitasi. neracatimbangan dengan bandul pemberat seperti yang di pasar ikansayur menimbang massa. Biasannya menggunakan massa pembanding yang lebih kecil dengan lever tuas yang panjang. Mengikuti hukum tuas persamaan momen. neraca pegas menunjukkan angka yang berbeda di bumi dan bulan, atau di daerah yang gravitasinya berbeda. Timbangan bandul menunjukkan angka yang sama dimanapun, asal masih ada gravitasi utk menggerakkan timbangan. http:id.wikipedia.orgwikitimbangan

2.1.8 Cicak

Dokumen yang terkait

ANALISIS MAKNA REFERENSIAL PADA KARIKATUR DALAM RUBRIK OPINI DI HARIAN SURAT KABAR KOMPAS Analisis Makna Referensial Pada Karikatur Dalam Rubrik Opini Di Harian Surat Kabar Kompas Edisi Agustus-Oktober 2014.

0 3 11

PENDAHULUAN Analisis Makna Referensial Pada Karikatur Dalam Rubrik Opini Di Harian Surat Kabar Kompas Edisi Agustus-Oktober 2014.

0 2 4

DAFTAR PUSTAKA Analisis Makna Referensial Pada Karikatur Dalam Rubrik Opini Di Harian Surat Kabar Kompas Edisi Agustus-Oktober 2014.

0 3 6

ANALISIS MAKNA REFERENSIAL PADA KARIKATUR DALAM RUBRIK OPINI DI HARIAN SURAT KABAR KOMPAS Analisis Makna Referensial Pada Karikatur Dalam Rubrik Opini Di Harian Surat Kabar Kompas Edisi Agustus-Oktober 2014.

0 5 16

PEMAKNAAN KARIKATUR OPINI DI KORAN KOMPAS EDISI 13 JULI 2011 (Studi Analisis Semiotik Tentang pemaknaan karikatur Pada Rubrik Opini Versi “Sopir Bus Menelantarkan Penumpang” di koran kompas edisi 13 juli 2011).

1 5 95

PEMAKNAAN KARIKATUR PADA RUBRIK OPINI DI KORAN KOMPAS (Studi Analisis Semiotik Tentang pemaknaan karikatur Pada Rubrik Opini Versi “Tong Sampah dengan statement” Bubarkan KPK dan Maafkan Koruptor Edisi 3 Agustus 20.

0 1 86

PEMAKNAAN KARIKATUR DALAM RUBRIK OPINI DI JAWA POS (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Pada Rubrik Opini Di Jawa Pos Edisi 29 September 2011).

0 2 75

PEMAKNAAN KARIKATUR DALAM RUBRIK OPINI DI JAWA POS (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Pada Rubrik Opini Di Jawa Pos Edisi 29 September 2011)

1 1 20

PEMAKNAAN KARIKATUR PADA RUBRIK OPINI DI KORAN KOMPAS (Studi Analisis Semiotik Tentang pemaknaan karikatur Pada Rubrik Opini Versi “Tong Sampah dengan statement” Bubarkan KPK dan Maafkan Koruptor Edisi 3 Agustus 20

1 1 23

PEMAKNAAN KARIKATUR OPINI DI KORAN KOMPAS EDISI 13 JULI 2011 (Studi Analisis Semiotik Tentang pemaknaan karikatur Pada Rubrik Opini Versi “Sopir Bus Menelantarkan Penumpang” di koran kompas edisi 13 juli 2011)

1 1 17