32
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif lebih banyak dipakai untuk meneliti dokumen yang berupa teks, gambar, simbol, dan
sebagainya untuk memahami budaya dari suatu konteks sosial tertentu. Metodologi analisis yang interaktif dan lebih secara konseptual tertentu. Metode kualitatif ini,
merujuk pada metode analisis dokumen untuk menemukan, mengidentifikasi, mengolah dan menganalisa doumen untuk memahami makna signifikasi.
Oleh karena itu peneliti yang melakukan studi analisis isi kualitatif harus memperhatikan beberapa hal: pertama adalah konteks dan situasi sosial diseputar
dokumen atau teks yang diteliti. Disini, peneliti diharapkan dapat memahami the nature atau kealamiahan dan culture meaning atau makna kultural dari artifact atau teks yang
diteliti. Kedua adalah proses atau bagaimana suatu produksi media atau isi pesanya dikreasi secra aktual dan dikategorikan secara bersama. Ketiga adalah emergence, yakni
pembentukan secara gradual bertahap dari makna sebuah pesan melalui pemahaman dan interpretasi.
Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan metode analisis untuk mengkaji tanda Sobur, 2004:15. Dengan menggunakan metode semiotik, peneliti berusaha
menggali realitas real yang didapatkan melalui interpretasi simbol-simbol dan tanda-
tanda yang ditampilkan sepanjang iklan. Analisis semiotik termasuk dalam metode kualitatif. Tipe penelitian ini adalah deskriptif, dimana peneliti berusaha untuk
mengetahui pemaknaan karikatur dalam rubrik opini di harian Kompas.
3.2 Definisi Operasional Konsep
3.2.1 Karikatur
Dalam Encyclopedia of The Art dijelaskan, karikatur merupakan pemaknaan sikap atau karakter seseorang dengan cara melebih-lebihkan sehingga
melahirkan kelucuan. Karikatur juga sering dipakai sebagai sarana kritik sosial dan politik. Sumandiria, 2005:8
Karikatur berasal dari bahasa Italia, caricare, artinya melebih-lebihkan. Kata caricare, juga bahasa Italia, yang berarti karakter dan kata cara bahasa
Spanyol yang berarti wajah.
3.2.2 Semiotika
Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari
jalan di dunia ini, di tengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia. Semiotik sebagai suatu model dari pengetahuan sosial memahami dunia
sebagai sistem hubungan yang memiliki unit dasar yang disebut dengan “tanda”.
Dengan demikian semiotik mempelajari hakikat tentang keberadaan suatu tanda. Sobur, 2006:87
3.2.3 Permasalahan
Indonesia
Banyaknya kejadian yang terjadi selama ini menimbulkan terjadinya pelanggaran HAM yang secara nyata tidak kita sadari. Pelanggaran yang
biasanya dilakukan oleh pihak aparat yang seharusnya lebih memahami dan mengerti peraturan yang ada. Pada era reformasi banyak sekali aktivis yang
menghilang diduga mereka diculik oleh pihak yang berwenang dan sampai hari ini belum kembali. Sehingga dibuatlah UU nomor 5 tahun 1998 tentang
perlakuan hukum yang kejam, tidak manusiawi dan merendahkan martabat manusia. Yang merupakan ratifikasi dari convention internasional. Kode etik
bagi aparatur penegak hukum yang disahkan oleh majelis umum 34169 tanggal 17 Desember 1979, meliputi pelanggaran HAM, larangan untuk melakukan,
menghasut atau mentolerir setiap tindakan melanggar hukum, tidak manusiawi atau merendahkan martabat.
Kasus “cicak melawan buaya” ini membawa pelajaran berharga bagi penegak hukum di negeri ini. Pertama, dari sisi penegak hukum, kini kian
transparan betapa isu adanya Mafioso mafia pengadilan yang mempermainkan rasa keadilan masyarakat dengan mengatur proses hukum di pengadilan bukanlah
isapan jempol. Ini adalah saat paling tepat untuk menghabisi praktik mafia
pengadilan itu. Tanpa itu, karut marut hukum di Indonesia ini akan terus berlangsung.
Mafia adalah kelompok orang yg menguasai suatubeberapa bidangsistem. Dengan anggota yg mereka miliki dapat membuat aturan main sendiri, tidak dengan
aturan yg berlaku semestinya. Biasanya mereka mempersulitmempermudah sesuatu hal menurut kehendak mereka, dengan lingkup jaringan mereka pada bidangsistem tersebut.
Kini istilah itu jadi istilah umum pada bidang apa saja bila ada kelompok yang memeras, mengancam, dan mencari untung dengan cara-cara yang tidak umum, jahat, tidak halal,
menistakan tatakrama dan hukum .disebut mafia atau permafiaan dalam perbendaharan kata dalam bahasa Indonesia.
Adaptasi mafia di Indonesia merujuk pada jaringan aktivitas kejahatan yang dilakukan secara rahasia baca: tak
terlihat dan terorganisir secara formal atau nonformal. Orang yang dianggap mafia adalah mereka yang mengetahui seluk-beluk pengurusan dokumen di suatu
departemen pemerintah. Mafia di Indonesia bergerak intra kekuasaan dengan menggunakan ekstra kekuasaan.
kontrol sosial dapat dilakukan dengan beberapa cara baik eksplisit maupun implisit. Secara eksplisit kontrol sosial ini dapat terlihat dari penulisan
tajuk rencana surat kabar dalam menanggapi permasalahan yang terjadi dan berkembang yang merupakan berita utama dari surat kabar tersebut ataupun
berita yang menjadi wacana publik saat itu. Terkuaknya rekaman pembicaraan yang membongkar drama rekayasa
hukum yang memangkas KPK dan menahan dua komisariatnya seperti puncak
gunung kekeliruan peradaban manusia Indonesia. Penahanan Bibit dan Chandra ini juga memunculkan tuduhan kriminalisasi KPK.
3.3 Kerangka Konseptual
3.3.1 Corpus
Didalam penelitian kualitatif diperlukan adanya pembahasan masalah yang disebut corpus. Corpus adalah sekupulan bahan terbatas yang ditentukan
pada perkembanganya oleh analisis kesemenaan. Corpus haruslah cukup luas untuk memberi harapan yang beralasan bahwa unsur-unsur akan memelihara
sebuah unsur kemiripan dan perbedaan yang lengkap. Corpus juga bersifat sehomogen mungkin, baik homogeny pada taraf waktu sincrony Kurniawan,
2000:70. Pada penelitian kualitatif ini memberikan peluang yang besar bagi
dibuatnya interpretasi alternative. Corpus dalam penelitian ini adalah gambar timbangan, pedang,dan cicak yang di injak yang kemudian diejek oleh seseorang
dalam rubrik opini di harian Kompas.
3.3.2 Unit
Analisis
Unit analisis data dalam penelitian ini adalah tanda yang ada dalam karikatur yang berupa gambar dan tulisan yang terdapat dalam karikatur rubrik
opini yang dimuat oleh harian Kompas, kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan ikon icon, indeks index, dan simbol symbol.
3.3.2.1 Ikon
Ikon adalah tanda yang hubungan antara penanda dan petandanya bersifat bersamaan bentuk alamiah. Atau dengan kata lain, ikon adalah hubungan antara
tanda objek atau acuan yang bersifat kemiripan. Ikon dalam karikatur rubrik opini yang dimuat di surat kabar Kompas adalah gambar
pedang bengkok, timbangan rusak, cicak yang merasa kesakitan, dan jejak kaki besar.
3.3.2.2 Indeks
Indeks adalah tanda yang menunjukan adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat, atau tanda
yang langsung mengacu pada kenyataan. Indeks dalam karikatur rubrik opini yang dimuat di harian Kompas adalah
seorang yang memakai jas berekspresikan senang dan meledek, dan ekspresi sedih dua orang yang membawa bunga dukacita dan
memakai pita hitam. .
3.3.2.3 Simbol
Simbol adalah tanda yang menunjukan hubungan alamiah antara penanda dengan petandanya. Hubungan berdasarkan konvensi perjanjian masyarakat. Simbol
dalam karikatur rubrik opini yang dimuat di surat kabar Kompas ini adalah Bunga dukacita, pita hitam
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik dokumentasi dan mengamati karikatur rubrik opini yang dimuat di surat kabar Kompas secara langsung serta melakukan studi
pustaka untuk melengkapi data-data dan bahan-bahan yang dapat dijadikan sebagai referensi. 3.5
Teknik Analisis data
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan gambar. Hal ini disebabkan adnya penerapan metode
kualitatif, menjadi kunci jawaban terhadap apa yang diteliti. Penelitian yang akan digunakan peneliti ini merupakan penelitian dengan menggunakan
metode semiotik, dengan studi semiotik peneliti dapat memakai gambar dan pesan yang terdapat pada karikatur rubrik opini yang dimuat di harian Kompas. Serta membentuk berbagai
pemaknaan terhadap karikatur ini. Karikatur rubrik opini ini yang di muat di harian kompas akan diinterpretasikan dengan cara mengidentifikasikan tanda-tanda yang terdapat dalam setiap
bentuk penggambaran karikatur tersebut. Tanda dan gambar dalam karikatur rubrik opini yang dimuat di surat kabar kompas
adalah korpus. Dalam penelitian ini tanda dan gambar yang ada dalam karikatur ini dimaknai dengan menggunakan model semiotik Charles S. Pierce, dimana dikategorikan menjadi tiga,
yaitu ikon icon, indeks index, dan simbol Symbol. Data yang diperoleh akan diinterpretasikan dan dianalisis berdasarkan kajian dan konsep-konsep teoritis yang dipakai
dalam penelitian ini.
39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Harian Kompas
Kompas adalah nama surat kabar Indonesia yang berkantor pusat dijakarta. Kompas adalah bagian dari kelompok Kompas Gramedia. Selain
versi cetak, kompas juga memiliki edisi online yang berisi berita- berita yang diperbarui secara aktual.
Ide awal penerbitan harian ini berasal dari Jendral Achmad Yani, yang mengutarakan keinginanya kepada Frans Seda untuk menerbitkan surat kabar
yang berimbang, kredibel, dan independen. Frans kemudian mengemukakan kenginginanya kepada dua temanya, P.K. Ojong 1920-1980 dan Jakob
Oetama. Ojong langsung menyetujui ide itu dan menjadikan Jakob Oetama sebagai editor in-chief pertamanya.
Awalan harian ini diterbitkan dengan nama Bentera Rakyat. Atas usul Presiden Soekarno. Namanya di ubah menjadi Kompas,sebagai media pencari
fakta dari segala penjuru. Kompas mulai terbit pada tanggal 28 Juni 1965 berkantor di Jakarta
Pusat dengan tiras 4.800 eksemplar. Sejak tahun 1969, kompas merajai