Karikatur Rubrik Opini pada Harian Kompas Edisi 4 November 2009 Interpretasi Tanda Di Dalam Objek Karikatur Rubrik Opini pada

Interpretasi gambar yang dilakukan terhadap gambar karikatur dalam rubrik opini pada harian kompas edisi 4 November 2009 pada harian Kompas terlihat makna yang tersirat dalam gambar karikatur tersebut. Gambar karikatur dalam rubrik opini pada harian kompas edisi 4 November 2009 merupakan bentuk sistem yang merujuk pada sesuatu di luar tanda itu sendiri dimana hal tersebut tersirat didalam gambar karikatur dalam koran kompas tersebut digunakan oleh peneliti untuk menginterpretasikan sistem tanda dalam penelitian ini.

4.6 Karikatur Rubrik Opini pada Harian Kompas Edisi 4 November 2009

Karikatur Rubrik Opini pada Harian Kompas Edisi 4 November 2009 menampilkan peanya berapa visual dan verbal. Pesan visual kariatur rubrik opini tersebut mendominasi dengan penggambaran utama sebuah pedang panjang yang sudah rusak, sebuah timbangan yang rusak karena telah terinjak oleh beberapa kaki sehingga membentuk sebuah jejak kaki yang besar, dan seekor cicak yang melotot dan menjulurkan lidahnya karena kesakitan akibat terinjak oleh kaki. Digambar tersebut juga terdapat dua orang yang berekspresikan sedih sedang menggunakan pita hitam dilengan kananya membawa bunga duka. dan seorang dengan berekspresikan senang atau meledek yang mengangkat kedua tanganya, menjulurkan lidahnya dan menggunakan pakaian jas. Penampilan Karikatur Rubrik Opini pada Harian Kompas Edisi 4 November 2009 yang kritis memperlihatkan dominasi bahwa pedang menggambarkan kekuatan atau power,timbangan melambangkan keadilan sedangkan cicak melambangkan KPK , dua orang memakai pita hitam dan membawa bunga duka melambangkan kesedihan atau duka atas tidak adanya kekuatan dan keadilan dalam hukum. Sedangkan orang yang berekspresi senang dan meledek merupakan penggambaran sosok seorang anggodo salah satu tersangka kasus mafia hukum di Indonesia.

4.7 Interpretasi Tanda Di Dalam Objek Karikatur Rubrik Opini pada

Harian Kompas Edisi 4 November 2009 Berdasarkan Segitiga Makna. Tanda yang menjadi pusat analisis penelitian terdapat di objek. Objek tersebut terdiri dari ikon, indeks, simbol. Ikon adalah hubungan antara penenda dan petanda yang bersifat kesamaan bentuk alamiah. Dengan katalain, ikon adalah hubungan antara tanda dan objek atau acuan kemiripan missal potret dengan peta yang mirip denagn objek aslinya Sobur,2004:42.43. ikon dalam karikatur Rubrik Opini pada Harian Kompas Edisi 4 November terdiri dari yang pertama pedang bengkok. Dalam karikatur, pedang memiliki kemiripan dengan pedang yang ada dalam realita, Pedang adalah sejenis senjata tajam yang memiliki bilah panjang. Pedang dapat memiliki dua sisi tajam atau hanya satu sisi tajam saja. Di beberapa kebudayaan jika dibandingkan senjata lainnya pedang biasanya memiliki prestise lebih atau paling tinggi. Bilah pedang biasanya dibuat dari logam keras seperti besi atau baja. Meski begitu terdapat pedang dari emas yang digunakan sebagai hiasan saja. Untuk latihan biasanya pedang kayu yang digunakan, meski pedang dari kayu keras masih berbahaya. Senjata serupa pedang dan tombak yang menggunakan bilah obsidian digunakan oleh suku-suku asli amerika tengah dan selatan yang pada saat kolonisasi Eropa belum mengenal logam. Sejarah pedang : 1. Zaman Perunggu 2. Zaman Besi 3. Zaman Pertengahan 4. Zaman Pertengahan Akhir Renaissance 5. Zaman modern Bagian-bagian Pedang : 1. Bilah Bilah pedang adalah bagian penting pedang yang dapat digunakan untuk menyerang. Jenis serangan yang bisa dilakukan dengan bilah itu sendiri, menghantamkannya, menusuk, dan menebas. Oleh karena masing-masing jenis serangan tersebut mensyaratkan bentuk yang berbeda untuk hasil optimal maka bentuk bilah pedang bergantung pada gaya penggunaannya. 2. Gagang Gagang pedang adalah bagian untuk memegang pedang. Pada beberapa jenis pedang gagangnya memiliki penahan di atas dan di bagian bawahnya, penahan bagian atas biasanya untuk menahan tangan ketika melakukan serangan pedang yang bengkok. Ada sebuah filosofi pedang yaitu bagaimana merasakannya mengalir dan menjadi satu dalam diri kita, kisah sebuah tentara romawi yang tidak pernah menyarungkan pedangnya ketika bertempur menguasai daratan eropa di musim dingin, di karenakan embun salju menutupi ujung sarung sehingga memungkinkan sulitnya pedang ketika dicabut, sebuah filsuf sederhana dari sebuah pedang bukan bagaimana kita membunuh lawan atau bertahan tapi lebih dari semua itu, bagaimana cara kita memainkannya menjadi arus kuat untuk bertahan hidup. Sebuah kisah kuno di abad terdahulu ketika nenek moyang kita berjuang dan mati bersama sebuah pedang, sebuah kisah yang ternyata mempunyai sejarah amat panjang diatas segala mimpi yang pernah teraih, sebuah pedang di dalam filsuf kuno adalah pengharapan, pedang di dalam kesatria kuno adalah sahabat terbaik di dalam pencarian jati diri. Sebuah filosofi pedang mengingatkan akan belajar bertahan, dimana semua rumus menghargai sisi mata tajamnya untuk hidup, menghargai bagaimana pentingnya sebuah kehidupan yang tidak boleh tersia – siakan untuk hari ini, sebuah pedang adalah pengembaraan tertinggi dalam hidup manusia yang mencoba bertahan di dalam diri kita tentang arti sebuah kehidupan kekuatan. Maka arti dari gambar tersebut adalah bahwa bangsa kita saat ini krisis akan jati diri sebagai Negara yang taat dan patuh terhadap fungsi hukum. Ikonik kedua adalah timbangan bengkok, dalam karikatur memiliki kesamaan dengan bentuk asli yaitu timbangan. Timbangan neraca adalah alat yang dipakai melakukan pengukuran massa suatu benda. Timbangan neraca dikategorikan kedalam sistem mekanik dan juga elektronik. Timbangan adalah suatu alat yang sangat penting keberadaannya dalam kehidupan sehari-hari kita, dan hal ini diperhatikan oleh Pemerintah dengan mendirikan dinas metrologi untuk mengelolanya. Sehingga harus dipastikan, jika anda membutuhkan timbangan maka anda pastikan linearitas timbangan bagus, pelayanan purna-jual-nya juga bagus dan didukung oleh tenaga teknisi yang banyak dan berpengalaman, sparepart selalu tersedia, karena ini akan menjadi suatu hal yang sangat penting untuk kelanjutannya nanti. Salah satu contohnya adalah neraca pegas dinamometer adalah timbangan sederhana yang menggunakan pegas sebagai alat untuk menentukan massa benda yang diukurnya. neraca pegas seperti timbangan badan mengukur berat, defleksi pegasnya ditampilkan dalam skala massa label angkanya sudah dibagi gravitasi. neracatimbangan dengan bandul pemberat seperti yang di pasar ikansayur menimbang massa. Biasannya menggunakan massa pembanding yang lebih kecil dengan lever tuas yang panjang. Mengikuti hukum tuas persamaan momen. neraca pegas menunjukkan angka yang berbeda di bumi dan bulan, atau di daerah yang gravitasinya berbeda. Timbangan bandul menunjukkan angka yang sama dimanapun, asal masih ada gravitasi utk menggerakkan timbangan. Timbangan yang rusak. Timbangan dalam gambar ini menggambarkan sebuah keadilan, bahwa saat ini di Negara kita Indonesia sedang mengalami krisis keadilan salah satunya yang mempersulit penegakan hukum di Indonesia adalah maraknya budaya korupsi di semua stratifikasi sosial dan birokrasi yang menjadikan penegakan hukum hanya sebatas omong kosong belaka. Bahkan secara faktual tidak dapat dipungkiri semakin banyak undang-undang yang lahir maka hal itu berbanding lurus semakin banyak pula komoditas yang dapat diperdagangkan. Ironisnya tidak sedikit pula bagian dari masyarakat kita sendiri yang berminat sebagai pembelinya. Di sini semakin tampak bahwa keadilan dan kepastian hukum tidak bisa diberikan begitu saja secara gratis kepada seseorang jika disaat yang sama ada pihak lain yang menawarnya.Ali.M, 2001:12 ikon ketiga adalah cicak yang merasa kesakitan. Dalam karikatur memiliki kesamaan dengan bentuk asli yaitu cicak. Cicak adalah hewan reptil yang biasa merayap di dinding atau pohon. Cicak berwarna abu-abu, tetapi ada pula yang berwarna coklat kehitam-hitaman. Cicak biasanya berukuran sekitar 10 centimeter. Cecak bersama dengan tokek dan sebangsanya tergolong ke dalam suku Gekkonidae. cicak memiliki kemiripan dengan cicak yang ada di dalam realita, misalkan cicak yang ada dalam rumah-rumah. selain itu cicak besar alias kadal large lizard, komodo atau yang selengkapnya disebut biawak komodo varanus komodoensis, Cicak dalam gambar ini merupakan suatu pengkerdilan terhadap institusi KPK. Gerakan Cinta Indonesia Cinta Komisi Pemberantasan Korupsi atau disingkat dengan CICAK kemudian berubah menjadi Cinta Indonesia Cinta Anti Korupsi dengan singkatan tetap sama yaitu CICAK bermula dari DeklarasiCICAK – Cinta Indonesia Cinta KPK bahasa Imggris: Declaration in Support of the Corruption Eradication Commission KPK pada tanggal 12 juli 2009 bertempat di tugu proklamasi adalah sebuah koalisi dari organisasi-organisasi terdiri dari Indonesia Corruption Watch, Transperency International Indonesia, Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia, dan kemudian diikuti oleh masyarakat perorangan. http:www.tempointeraktif.comidarsip munculnya gerakan masyarakat dikarenakan pendirian CICAK pada saat itu bertepatan dengan adanya pembahasan Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi UU Tipikor sesuai dengan putusan mahkamah konstitusi nomor 012-016-019PUU- IV2006 yang memutuskan agar pemerintah dan dewan perwakilan rakyat DPR untuk segera menyusun secara tersendiri undang – undang pengadilan tipikor selambat lambatnya dalam waktu tiga tahun dan tenggat waktu jatuh pada tanggal 19 Desember 2009 oleh karena itu Dewan Perwakilan Rakyat DPR dan pemerintah hasil pemilu tahun 2004 didesak harus segera menyelesaikanya dalam persidangan pada tahun 2009 karena DPR masa bkti 2004-2009 akan berakhir pada tanggal 1 oktober 2009 http:nasional.kompas.comread2009091418482918presiden.didesak.keluarkan.p erpu.pengadilan.tipikor Teks deklarasi Cinta Indonesia Cinta KPK, korupsi adalah kejahatan luar biasa yang telah merampas hak asasi rakyat Indonesia dan merendahkan martabat bangsa. KPK merupakan harapan utama rakyat untuk memberantas korupsi. KPK telah menjadi ujung tombak yang efektif dalam memerangi korupsi yang mengakar di negeri ini namun, saat ini banyak pihak berusaha mematikan dan melemahkan KPK. serangan terhadap KPK adalah serangan terhadap kita semua dan kehancuran KPK adalah kehancuran kita semua. karena itu, pada hari minggu 12 Juli 2009 kami, gerakan Cinta Indonesia Cinta KPK bertekat mendukung serta mempertahankan KPK demi kelanjutan perang terhadap korupsi. Mengecam semua pihak yang ingin melemehkan dan mematikan KPK. http:cicak.or.idbaca20091104teks-deklarasi-gerakan-cicak.html Ikon yang ketiga adalah kumpulan jejak kaki. Jejak kaki dalam gambar yaitu jatuhnya kaki di tanah sampai atau hampir mengenai tanah. kumpulan jejak-jejak yang membentuk suatu jejak kaki yang besar, mempunyai arti bahwa saat ini Negara kita tidak mempunyai kekuatan untuk menegakan fungsi keadilan hukum dan melemahnya KPK. Dengan kata lain sama saja tidak mempunyai harga diri karena sudah terinjak-injak oleh oknum-oknum yang kontra terhadap hukum. indeks adalah tanda yang merujuk hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat Sobur,2004:42-43. indeks yang pertama dalam karikatur rubrik opini pada harian Kompas edisi 4 November 2009 ini : seorang yang memakai jas berekspresikan senang dan meledek. penggambaran wajah yang tersenyum juga salah satu indeks dari karikatur ini. ekspresi wajah atau mimik adalah hasil dari satu atau lebih atau posisi otot pada wajah. ekspresi wajah merupakan salah satu bentuk komunikasi non verbal dan dapat menyampaikan keadaan emosi dari seseorang kepada orang yang mengamatinya. ekspresi wajah merupakan salah satu cara penting dalam menyampaikan pesan social dalam kehidupan manusia. ekspresi wajah atau raut wajah merupakan perilaku non verbal utama yang mengekspresikan keadaan emosional yang dikomunikasikan oleh ekspresi wajah yang tampaknya dipahami secara universal. ekspresi-ekspresi wajah tersebut dianggap”murni” sedangkan keadaan emosional lainya misalnya malu, rasa berdosa, bingung, puas dianggap “campuran”, yang umumnya lebih bergantung pada interpretasi Mulyana, 2001:334. Raut wajah yang tersenyum menunjukan bahwa laki-laki itu sedang senang, dengan tatapan mata yang yang mengikuti arah kepala mempunyai ekspresi bahwa laki-laki itu adalah “murni”, karena keadaan emosional kebahagiaan dan diartikan sebagai laki-laki yang optimis dalam meraih apapun yang diinginkanya. Indeks yang kedua dalam karikatur rubrik opini pada harian Kompas edisi 4 November 2009 ini adalah dua orang yang berekspresi sedih, memakai pita hitam dengan membawa bunga duka. Dua orang dalam gambar tersebut menggambarkan para pendukung KPK atau masyarakat yang telah berduka cita atas rusak atau matinya arti hukum dan keadilan di Indonesia. Pita hitam dihubungkan dengan gerakan aksi simbolik dukungan terhadap dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi KPK non aktif, Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah. Dimana setahun lalu, masyarakat Indonesia diminta mengenakan pita hitam pada lengan. Himbauan untuk seluruh masyarakat Indonesia, Senin, 2 November 2009, untuk aksi simbolik melawan ketidakadilan terhadap KPK, dengan cara menggunakan pita hitam pada lengan, demikian imbauan yang tertulis dalam grup “Gerakan 1.000.000 Facebookers Dukung Chandra Hamzah Bibit Samad Riyanto. Dimana pula, berbagai aksi dipersiapkan untuk mendukung dua pimpinan KPK nonaktif, Chandra M Hamzah dan Bibit Samad Rianto, yang kini ditahan Mabes Polri. Aksi beragam, dari mengenakan baju hitam, mengenakan pita hitam, hingga turun ke jalan. Seruan mengenakan pakaian hitam dan pita hitam ini dilakukan oleh Solidaritas Indonesia Bersih Solid Bersih. Simbol adalah tanda yang menunjukan hubungan yang terjadi berdasarkan kesepakatan masyarakat dan tanda yang menunjukan hubungan alamiah antara penanda dengan petandanya. Simbol yang pertama dalam karikatur rubrik opini harian Kompas edisi 4 November 2009 adalah pita hitam. Pita hitam adalah secarik atau jalur kain yang panjang untuk memaknai suatu dukungan atau perlawanan. Pita hitam juga sering dihubungkan dengan untuk melawan ketidakadilan hukum dan korupsi yang sedang terjadi di Negara kita. Dan gerakan aksi simbolik dukungan terhadap dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi KPK non aktif, Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah. Dimana setahun lalu, masyarakat Indonesia diminta mengenakan pita hitam pada lengan. Himbauan untuk seluruh masyarakat Indonesia, Senin, 2 November 2009, untuk aksi simbolik melawan ketidakadilan terhadap KPK, dengan cara menggunakan pita hitam pada lengan, demikian imbauan yang tertulis dalam grup Gerakan 1.000.000 Facebookers Dukung Chandra Hamzah Bibit Samad Riyanto. Dimana pula, berbagai aksi dipersiapkan untuk mendukung dua pimpinan KPK nonaktif, Chandra M Hamzah dan Bibit Samad Rianto. Gerakan mengenakan pita hitam sebagai bentuk keprihatinan terhadap matinya keadilan hukum dan korupsi di Indonesia. Simbol kedua dalam karikatur Opini harian Kompas Edisi 4 November 2009 adalah bunga dukacita. Bunga dukacita dalam KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunya dua suku kata yaitu bunga dan dukacita. Sehingga menjadi sebuah arti bunga yang difungsikan sebagai tanda bela sungkawa atau kesedihan. Bunga duka dalam gambar tersebut dapat diartikan sebagai rasa berduka rakyat Indonesia atas matinya keadilan dan penegakan hukum di Indonesia. seperti kasus kriminalisasi KPK yang melibatkan Chandra M. Hamzah dan Bibit Samad Rianto sebagai tersangka penyalahgunaan wewenang, kasus skandal Bank Century, dan kasus Jaksa Agung Gayus Tambunan.

4.8 Interpretasi Terhadap Objek Karikatur Harian Kompas Edisi 4

Dokumen yang terkait

ANALISIS MAKNA REFERENSIAL PADA KARIKATUR DALAM RUBRIK OPINI DI HARIAN SURAT KABAR KOMPAS Analisis Makna Referensial Pada Karikatur Dalam Rubrik Opini Di Harian Surat Kabar Kompas Edisi Agustus-Oktober 2014.

0 3 11

PENDAHULUAN Analisis Makna Referensial Pada Karikatur Dalam Rubrik Opini Di Harian Surat Kabar Kompas Edisi Agustus-Oktober 2014.

0 2 4

DAFTAR PUSTAKA Analisis Makna Referensial Pada Karikatur Dalam Rubrik Opini Di Harian Surat Kabar Kompas Edisi Agustus-Oktober 2014.

0 3 6

ANALISIS MAKNA REFERENSIAL PADA KARIKATUR DALAM RUBRIK OPINI DI HARIAN SURAT KABAR KOMPAS Analisis Makna Referensial Pada Karikatur Dalam Rubrik Opini Di Harian Surat Kabar Kompas Edisi Agustus-Oktober 2014.

0 5 16

PEMAKNAAN KARIKATUR OPINI DI KORAN KOMPAS EDISI 13 JULI 2011 (Studi Analisis Semiotik Tentang pemaknaan karikatur Pada Rubrik Opini Versi “Sopir Bus Menelantarkan Penumpang” di koran kompas edisi 13 juli 2011).

1 5 95

PEMAKNAAN KARIKATUR PADA RUBRIK OPINI DI KORAN KOMPAS (Studi Analisis Semiotik Tentang pemaknaan karikatur Pada Rubrik Opini Versi “Tong Sampah dengan statement” Bubarkan KPK dan Maafkan Koruptor Edisi 3 Agustus 20.

0 1 86

PEMAKNAAN KARIKATUR DALAM RUBRIK OPINI DI JAWA POS (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Pada Rubrik Opini Di Jawa Pos Edisi 29 September 2011).

0 2 75

PEMAKNAAN KARIKATUR DALAM RUBRIK OPINI DI JAWA POS (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Pada Rubrik Opini Di Jawa Pos Edisi 29 September 2011)

1 1 20

PEMAKNAAN KARIKATUR PADA RUBRIK OPINI DI KORAN KOMPAS (Studi Analisis Semiotik Tentang pemaknaan karikatur Pada Rubrik Opini Versi “Tong Sampah dengan statement” Bubarkan KPK dan Maafkan Koruptor Edisi 3 Agustus 20

1 1 23

PEMAKNAAN KARIKATUR OPINI DI KORAN KOMPAS EDISI 13 JULI 2011 (Studi Analisis Semiotik Tentang pemaknaan karikatur Pada Rubrik Opini Versi “Sopir Bus Menelantarkan Penumpang” di koran kompas edisi 13 juli 2011)

1 1 17